Keesokan harinya sekitar jam 05:30 pagi, wonwoo telah menyelesaikan memeriksa pasien yang lain. Kini ia bergegas ke ruangan chan.
"Udah sepagi ini, semoga lebih ada perubahan" ucapnya sambil melihat jam tangannya.Wonwoo membuka pintu dan betapa terkejutnya dia.
"CHAN?!!" Ia berlari menghampiri chan.
Mingyu yang tadinya masih tidurpun jadi terbangun
"CHAN?!!" Ucap mingyuSenyum terukir dari kedua kakaknya karena melihat chan yang sudah siuman itu. Mereka mendapati chan yang telah duduk di ranjangnya, chan sendiri juga melepas masker oksigennya.
"Kamu kapan bangunnya? Kenapa ga panggil hyung?" Ucap mingyu
"Benar chan, kenapa ga manggil kami?" Ucap wonwoo"Hyung" ucap chan dengan suaranya masih sedikit serak
"Kenapa ? Butuh apa? Ada yang sakit?" Tanya wonwoo
Chan menggeleng.
Wonwoo meraih tangan chan "chan, kita bersyukur banget kamu udah sadar. Kamu tau gak kalau kamu pingsan dari kemarin siang? Hyung khawatir banget.""Hyung, seungcheol hyung baik-baik aja?" Tanya chan
Mendengar pertanyaan chan, mingyu semakin curiga bahwa terjadi sesuatu sebelumnya."Iya dia baik-baik aja kok. Kemarin dia kesini. Semuanya kesini jenguk chan" jawab wonwoo
"Wonu hyung, gue kabarin orang rumah kalau chan udah siuman ya" ucap mingyu
"Oh iya kabarin mereka" jawab wonwooUhukk
Tiba-tiba chan batuk saat wonwoo dan mingyu bicara. Mereka mengalihkan pandangannya ke chan"Eh chan kenapa?" Wonwoo mengambil air untuk chan.
"Chan, jarinya!" Ucap mingyu. Chan menyembunyikan tangannya namun di raih oleh wonwoo.
"Loh kok luka gini? Chan gigit ya?" Tanya wonwoo yang khawatir lalu membersihkan luka itu.
Wonwoo peka bahwa chan sedang gelisah sehingga ia menggigit jarinya."Kamu gelisah ya? Kenapa?" Tanya wonwoo
"Enggak" ucap chan sambil berusaha mengatur nafasnya yang mulai terasa pendek.Wonwoo mengambil masker oksigen dan memasangkan pada chan
"Atur nafas chan disini. Tarik lalu hembuskan" ucap wonwoo
"Hyung chan kenapa?" Tanya mingyu namun wonwoo masih fokus pada chan.Setelah beberapa menit, chan normal kembali.
"Chan, coba kasi tau hyung. Kenapa chan gelisah gitu tadi?" Tanya wonwoo dengan lembut
"Chan... gak mau banyak orang kesini" jawab chanMingyu menatap wonwoo. Ia belum paham maksud chan.
"Oke, tentu. Chan apa-apa bilang aja ke hyung ya." Wonwoo mengusap rambut chan.
Wonwoo paham bahwa chan mungkin tak mau bertemu seungcheol dulu sementara."Chan, ini." Wonwoo memberikan ponsel chan
"Kabarin temennya chan." Ucap wonwoo
"Oh iya hyung, makasi ya."
"Oh iya, entar jeonghan sama dokyeom dateng kesini jenguk chan yaa."
Chan hanya mengangguk. Tak lama setelah itu, benar saja bahwa jeonghan dan DK datang.
"Pagi adikku sayang, aigoo akhirnya kamu bangun." Ucap jeonghan dan memeluk chan dengan erat.
"Hyung jangan terlalu diganggu dulu adiknya" ucap mingyu namun jeonghan tak peduli.
"Chan.. hyung kangen"
"Hehe jeonghan hyung, chan gapapa. Ga kemana-kemana juga."
"Chan jangan sakit lagi ya"
"Iya hyung."
"Chan, kita bertiga harus ke kantor dulu. Segera setelah kerjaan selesai kita kesini lagi ya." Jeonghan mengelus lembut rambut chan.
"Iya hyung semangat kerjanya."
Jeonghan, DK , dan mingyu pun berangkat ke kantor. Namun sebelum itu, mereka sempat bertemu wonwoo disana."Jeonghan hyung seperti yang gue bilang tadi , siapapun yang mau jenguk chan harus bilang ke gue dulu ya. Kalian berdua juga bilang kalau ada yang mau jenguk chan."
Jeonghan mengangguk, namun dokyeom dan mingyu masih bingung.
"Ada apa sih sebenarnya? Kasi tau kita lah, kita jadi bingung nih." Ucap dokyeom
"Tar gue kasi tau di jalan. Dah yok ke kantor." Jawab jeonghan.Hari semakin siang, chan mulai bosan diruangannya. Ponselnya juga mati dan ia lupa meminjam charger pada wonwoo.
"Ahh sangat membosankan, mana kata wonwoo hyung dia lagi bantu operasi pasien lagi." Ucap chan
Chan memandang ke arah jendela dan melihat hari sedang cerah saat itu. Ia beranjak dari ranjangnya dan berjalan pelan pelan sambil membawa tiang infus nya."Langitnya indah banget." Chan tersenyum, namun tak lama kemudian senyumnya memudar. Chan meraba pipinya sebentar
"Kenapa hal seperti itu harus terjadi ya? Apa gue juga terlalu kasar saat itu? Arghh tapi gue gabisa kontrol emosi saat itu. Gue capek banget, capek banget hidup kaya giniii!!!" Chan mengacak kasar rambutnya
"Sial banget gue gampang banget kepikiran" ucapnya lagiCeklek
Pintu terbuka dengan pelan.Sangat mengejutkan chan ketika ia membalikkan badan dan melihat siapa yang datang.
Pria dengan raut wajah datar memasuki ruangan.
"Gue denger lo udah siuman jadi gue kesini "
Chan terlihat tegang.
"Tenang aja, please. Gue ga mau ngapain-ngapain lo kok."
"S-Seungcheol hyung."
Chan memegang erat tiang infus nya dan berniat menyandarkan tubuhnya di tembok sekitar sana, namun ia terpleset dan hampir jatuh.
Seungcheol menghampiri chan.
"Lo gapapa? Gue mohon kasi gue kesempatan bicara. Lo jangan takut"
"Gue tau lo ga mau ketemu sama gue. Tapi, ayolah gue juga kakak lo"Chan tercengang mendengarnya. Kakak? Apa Seungcheol telah menganggapnya sekarang?
"Bisa bicara sebentar?" Tanya seungcheol
"Hm, tapi jangan disini." Jawab chanDitaman rumah sakit itu, chan dan seungcheol duduk bersama.
"Chan"
"Iya?"
"Hmm gue minta maaf untuk hari itu. Gue terlalu berlebihan." Ucap seungcheol
"Chan udah bilang, chan pasti maafin."
"Terus, lo sampe sakit kaya gini ini gara-gara gue kan?"
"Gak juga. Takdir chan aja yang harus sakit saat ini."
"Chan, lo serius maafin gue?" Seungcheol sekali lagi memastikan. Ia menatap chan
"Iya hyung. Chan serius" jawab Chan tersenyum."Tapi daritadi kita ngobrol, lo ga natap gue chan." Batin seungcheol
To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chan | svt
RandomGua gatau alasan gua benci sama lo chan - Seungcheol Jangan egois terus cheol , lo bakal nyesel! - jonghan Gue sayang dia (chan) kayak wonwoo nyanyangin dia - joshua Gua gada waktu buat ngurusin orang lemah kek lo chan! - hoshi Gue bakal selalu ada...