39

555 63 20
                                    

Hari-hari berganti, siang malampun berganti. Sudah banyak hal baru yang dilewati oleh keluarga Choi tersebut. Khususnya pada Chan, ia seperti tengah berada di lembaran baru hidup nya.

Yaa walaupun sangat sulit menaklukkan hoshi, sabar saja mungkin belum waktunya.

Suatu malam, chan tampak duduk diluar menikmati angin malam dengan memangku laptop.
"Chan?"
Mendengar seseorang memanggil namanya, ia sedikitp menyembunyikan laptopnya.
"Oh seungcheol hyung, ada apa?"
"Aku yang seharusnya bertanya, ngapain diluar?"
"Hehe lagi pengen aja, adem disini."
"Chan ada tugas?"
"Engga sih, mainin laptop aja."

Seungcheol kemudian duduk lebih dekat pada chan.
"Chan, boleh nanya ga?" Ucap seungcheol yang kedengarannya serius
"Boleh dong, apa?"
"Lo sebelumnya sakit juga kan? Yang katanya lo pingsan dijalan itu. Itu karna lo kecapean kerja kan"
Chan mengangguk pelan.
"Ada apa chan? Sampe lo harus kerja? Kita pernah telat ngasi nya? Atau mau ditambah ?"
"Eh engga engga hyung, bukan kaya gitu."
"Lalu kenapa? Lo tau betul aturan dari dulu di keluarga ini kalau masih sekolah ya ga perlu sampe kerja, karena kita masih sanggup memenuhinya."
"Jujur aja, Gue ga bakal marah, janji"

Chan menunduk, dengan berat ia akhirnya jujur.
"A-aku cuma berusaha untuk meringankan beban kalian. Chan ga mau hyung dengan jeonghan hyung atau yang lainnya berantem gara-gara chan. Disamping itu usia chan udah boleh kerja kan? Cuma part time jugaan." Jawab chan dengan senyum di bibir nya
Seungcheol masih mematung mendengar jawaban chan. Ia tahu pertengkaran mana yang dimaksud chan.
Saat itu juga kebetulan suatu notifikasi dari laptop chan muncul, notif itu mengalihkan pandangan mereka. Seungcheol mengambil paksa laptopnya dan membaca notifikasi itu.
Ia memandang chan, chan menunduk pasrah.

"Lo bahkan ngambil kerjaan begini?" Air mata seungcheol mulai terbendung.
"Buat apa huh? Kerjaan apa ini? Lo bod-.. arhhh pleasee chan"
"Sampe jadi joki tugas gini? Anjir adek gue" perasaan campur aduk seungcheol dan air matanya yang mulai menetes

"Chan minta maaf" ucap chan yang juga sudah menangis.
"Jangan bilang ini alasan lo sampe pernah tertidur di meja makan, badan lo yang semakin kurus, wajah pucet dan kantung mata?!"
"Maaf hyung.."
Seungcheol membawa laptop chan dan akan masuk ke kamar.

"Chan.. lo istirahat. Laptopnya gue bawa bentar. Besok gue kembaliin. Makasi, selamat malam chan."
Seungcheol berjalan ke kamarnya, tanpa disadari hoshi melihatnya dari kejauhan.

"Ada apa lagi mereka? Haha bagus sih kalau mereka ga akur." Batin hoshi yang tanpa mengetahui kebenarannya.

Disisi lain, chan sudah dikamarnya. Ia merasa tak enak kepada seungcheol juga. Bukan maksudnya untuk menyinggung siapapun. Ia juga tak mengira akan berakhir seperti ini.

Ting..
✉️seungcheol hyung :
chan, tidur ya udah malam. Laptopnya ga di apa-apain kok ;)
                                                                  
                                                       Baik hyung, gapapa kok




Seungcheol pergi ke kamar jeonghan, ia menceritakan hal itu kepada jeonghan. Tentu saja jeonghan terkejut, karena ia kira chan hanya bekerja di minimarket saja.

"Jeonghanie.. apa segagal itu gue jadi seorgang kakak sebelum nya?" Ucap seungcheol dengan air mata yang terus mengalir.
"Seungcheol-ah.. lo cuma gagal ke satu orang yaitu Chan. Tapi bukan gagal juga, lo cuma masih egois. Sekarang lo udah nyadar kalo perlakuan lo ke chan dulu itu salah kan? Jadi, lo bukan orang yang egois lagi." ucap jeonghan menenangkan seungcheol.
"Chan mungkin masih banyak traumanya, lo ngambil laptopnya ini bukan dengan kasar kan? Tolong pelan-pelan ke dia. Mungkin secara umum diusianya saat ini dia udah bisa dikatakan dewasa, tapi di mata gue dia tetap anak kecil gue."
Seungcheol masih terdiam dengan kedua tangan menutupi wajahnya.
"Dah, istirahat lo. Dan kembalikan ini besok ke chan, gue rasa besok dia pulang cepet dari sekolahnya."
"Oke han, makasi ya." Jawab seungcheol lalu ia meninggalkan kamar jeonghan.

Keesokan harinya, seungcheol mendatangi chan yang masih bersiap-siap di kamarnya.
"Pagi chan, udah selesai?"
"Eh pagi hyung, ni bentar lagi selesai"
"Chan, ini laptopnya. Ga gue apa-apain kok, cek aja." Seungcheol menyodorkan laptop chan.
"Santai aja hyung, makasi ya." Ucap chan

"Oh iya, maafin cara gue ke lo kemarin ya."
"Hyung jangan minta maaf, gapapa. Chan juga minta maaf, pasti hal ini nyinggung perasaan hyung kan.."
"Engga chan.. yaudah lupain hal ini ya. Oh iya, kalau butuh apapun itu, bilang ke gue ya. Gue turutin apapun kemauan lo."
Chan tersenyum "bener hyung?"
"Bener, lagi mau apa chan?"

Chan merentangkan tangannya
"Peluk chan dong hyung"
"Aigoo chan.."
seungcheol tersentuh mendengar permintaan chan, ia memeluknya erat dan mengusap kepala chan.

Hmmm pagi yang sangat indah, bukan?! Hehe :')











To be continued.
🩵🩷



Cape ga kalo chapternya kepanjangan? Aku usahain memperpendek chapter kali ya?!🤔

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang