62

838 83 6
                                    

Mendekati pukul 2 siang, matahari semakin terik dicuaca yang cerah ini. Tampak juga anak laki-laki tampan itu telah menggunakan pakaian serba hijau diatas ranjangnya.
"Chan, udah selesai semuanya?" Wonwoo yang masuk keruangan chan yang juga sudah mengenakan pakaian khusus.
"Hyung.. chan deg-degan banget." Jawab nya sambil meraih tangan wonwoo.
"Hyung ada disamping kamu, oke?" Wonwoo mengelus rambut chan.
"Hyung.. yang lain mana? Chan mau liat mereka dulu." Pinta chan yang langsung dituruti wonwoo. Wonwoo memanggil yang lainnya untuk masuk. Selain para hyung, woozi dan vernon ,seungkwan pun masih berada disana.

"Bungsu kami.. tenang ya, kita selalu ada disisi kamu kok." Ucap jeonghan
"Chan hyung ga sabar deh denger permintaan kamu. Semangatt." Ucap seungcheol
"Jangan minta ke seungcheol hyung doang, ke gue juga." -hoshi
"Bener, kamu bisa minta ke kita juga." -dk & mingyu
"Chan cepet sembuh pokoknya, temenin kita healing." Jun&hao
"Aku tunggu freestyle mu di ruang latihan chan." -woozi
"Chan, ayo daftar ke kampus yang sama. Pokoknya kita bareng-bareng selamanya." -vernon&seungkwan.

Chan hanya tersenyum, ia juga terharu atas dukungan yang ia dapatkan.

Ceklek..
"Permisi, pasien akan segera dibawa keruang operasi. Dr. Choi, anda sudah siap kan?" 2 orang perawat memasuki ruangan.
"Iya saya sudah siap. Chan, ayo."
Brankar chan didorong menuju ruang operasi.
Ia semakin deg-degan ketika membaca tulisan diatas pintu ruangan yang ia masuki itu.

"Ruang operasi.. Chan, ini waktunya!" Batin chan

"Wonu-ya, semangatt." Seungcheol memeluk wonwoo sebelum ia masuk menyusul chan.

Lampu ruangan itu berubah, menandakan operasi dimulai. Baik hyung yang diluar maupun yang didalam ruangan semakin deg-degan.

"Mari kita berdoa agar semuanya lancar dan baik-baik saja." Ucap salah satu yang diluar ruangan.

"Wonwoo-ssi, yakinlah bahwa semuanya baik-baik saja. Profesional lah!" Ucap joshua kepada wonwoo.

Wonwoo berdiri disamping chan dengan masker bius ditangannya. Chan tersenyum seakan mengisyaratkan ia sudah siap.
"Rileks aja ya." Ucap wonwoo kemudian memasangkan masker bius itu pada chan. Perlahan-lahan mata chan tertutup. Ia sudah dibawah pengaruh bius.
Sekali lagi wonwoo mengelus rambut chan kemudian mencium keningnya. Bodo amat jika ada yang bilang aneh karena mencium saudaranya yang sudah remaja itu, wonwoo hanya mengungkapkan kasih sayangnya saat itu.

"Mari kita mulai" ucap profesor. Operasinya pun dimulai langkah demi langkah. Karena termasuk operasi besar, operasinya memakan waktu sekitar 2,5jam.

"BERHASIL ! Operasinya selesai dengan lancar. Terimakasih semuanya." Ucap profesor
Ini menjadi hembusan nafas terlega wonwoo dihari itu.
"Namun pasien masih harus dibawa ke ICU untuk beberapa waktu, kemudian baru ke ruang rawat."
"Baik profesor, kami paham."

Sekali lagi lampu ruangan itu berubah, yang kali ini menandakan operasi selesai. Detak jantung yang menunggu diluar semakin deg-degan untuk menunggu hasilnya.

Ceklek..
Pintu ruangan terbuka, professor berjalan keluar. Namun semuanya tak mengeluarkan kata-kata. Hingga wonwoo menyusul, mereka lamgsung mengerubungi wonwoo.
"Wonu-ya gimana???"
Beberapa saat wonwoo hanya memandangi satu persatu wajah saudaranya.

"Sesuai keinginan kita semua, operasinya berhasil!" Jawab wonwoo dengan senyum puas.
Sama seperti wonwoo, itu hembusan nafas terlega mereka juga. Mendengar jawaban wonwoo, mereka semua saling berpelukan.

"Terus chan dimana?" Tanya hoshi
"Oh bentar lagi pindah ke icu" jawab wonwoo
Dan benar saja, brankar chan didorong keluar. Mereka menyaksikan chan yang masih terlelap dengan wajah pucat beserta alat bantu pernafasan dihidungnya, tangan yang diinfus, dan tentunya perban yang terlilit dikepalanya. Bisa dibilang sangat menyedihkan melihat kondisi chan seperti itu.

Selama diruang ICU, hyungnya bergantian masuk melihat chan karena tak boleh beramai-ramai. Hingga beberapa setelahnya, chan dipindahkan keruang rawat. 
Dipindah nya chan keruang rawat berarti kondisinya mulai membaik. Semua hyungnya pun bisa menemaninya tanpa masuk secara bergantian lagi.
Entah berapa lama efek biusnya, kini mereka hanya bisa menunggu hingga chan sadar.

















To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang