50

682 77 4
                                    

Pagi harinya, mereka semua telah bangun dan bersiap-siap di kamarnya masing-masing. Dan pagi itu juga sarapan disiapkan spesial oleh jun dan hao.
"Aigoo.. kalian sibuk sejak sampai dirumah. Bukankah seharusnya lebih banyak beristirahat?" Ucap seungcheol yang sudah rapi dengan jas kantornya.
"Berhenti berbicara dan duduklah hyung." Jawab hao dengan datar.
"Baiklah baiklah. Terimakasih yaa." Seungcheol terkekeh diikuti dengan jun dan hao.

Satu persatu berdatangan hingga semua anggota lengkap. Mereka semua telah duduk dan memulai sarapannya.
"Jun hyung, apa kau memasak dengan chinese style?" Pertanyaan chan tersebut sukses membuat semuanya tertawa. Bahkan jun hampir menyemburkan makanan didalam mulutnya.
"A-ada apa? Apa aku salah?" Chan bingung dengan reaksi hyungnya.
"Bagaimana bisa dia ngelawak pagi-pagi gini" ucap hao
"Ini pertama kali ya chan makan masakan jun hyung dan hao hyung. Jadi chan pikir seperti itu"
"Lo tuh lucu banget tau ga si chan.. hyung ga pake chinese style, biasa biasa aja ini." Jawab jun sambil mencubit pipi chan.
"Hehehe sudah sudah, lanjutkan sarapannya." Ucap jeonghan.

Kini hanya terdengar dentingan piring dan sendok, tak ada lagi yang berbicara. Hingga tiba-tiba chan menaruh kasar sendok yang ia pegang kemudian bangun tergesa-gesa dan berlari menuju toilet.
Para hyung yang terkejeut kemudian mengejar chan dan menghampirinya.

Hueekkk
Chan memuntahkan semua isi perutnya. Wonwoo melakukan pertolongan pertama untuk chan.
"Chan.. udah?" Tanya wonwoo ketika chan telah berhenti muntah. Chan menjadi lemas dan ia menyandarkan tubuhnya kepada wonwoo.
"Bantu letakkan chan dipunggungku" ucap hoshi dengan posisi siap menggendong chan. Chan hanya menuruti itu, ia sudah tak bertenaga lagi. Bahkan untuk bicarapun ia tak sanggup.
"Kepalanya sakit ngga?" Tanya hoshi sembari berjalan menuju kamar chan.
Hoshi hanya merasakan gelengan kepala sebagai respon dari chan.

Setelah chan direbahkan dikamarnya, ia diberi obat oleh wonwoo. Keadaan itu membuat siapapun tak ingin pergi meninggalkan chan. Namun mau bagaimana lagi, merekapun berangkat bekerja. Hanya tinggal wonwoo, jun dan hao. Wonwoo memastikan chan lebih baik sebelum ditinggal kerja.
"Wonu hyung." Ucap chan dengan nada lemas.
"Iya chan? Ada apa?" Jawab wonwoo
"Chan akhir-akhir ini sering sakit kepala dan mual tanpa sebab yang jelas. Apa chan gapapa? Apa ada kaitannya karena Kang-Dae saat itu beberapa kali menghantam kepala chan?"
"Dasar pembully sialan!" Wonwoo menggerutu.
"Chan, kamu jangan mikir anehaneh yaa. Hyung akan pastikan kamu baik-baik aja" sambung wonwoo.
"Makasi ya hyung." Jawab chan tersenyum.
"Tentu saja, kamu sekarang istirahat ya. Dirumah sm jun dan hao. Hyung kerja dulu." Wonwoo mengelus rambut chan kemudian pergi bekerja.

Chan tak banyak gerak hari itu. Ia hanya banyak tidur.

Tingg
Suara pesan masuk di ponsel chan.
✉️
🍊: chan lo udah dirumah kan? Bisa kita jenguk ga?
🦦: wah kebetulan gue bosen. Mau hari ini?
🍊: sekarang juga mau.

Chan sementara beralih ke nomor seungcheol dan meneleponnya.
📞
"Halo"
🍒 : chan ada apa? Kamu gapapa?"
🦦: hyung.. temen chan, seungkwan dan vernon mau main kerumah hari ini boleh ga?
🍒: oh boleh dong. Suruh aja datang, skalian nemenin kamu juga.
🦦: yeyy makasih hyung. I love you
🍒: lah hahaha oke sama sama. Love you too.

Setelah itu chan juga memberitahu Jun dan Hao kalau temannya akan datang. Begitu juga seungcheol menelepon mereka dan minta tolong untuk menyiapkan snack dan minuman.
Sesampainya seungkwan dan vernon di rumah chan, ia disambut baik kemudian diantar ke kamar chan oleh jun dan hao.

"Jangan main berlebihan ya, chan masih belum pulih. Kalau ada apa-apa, panggil kita." Ucap jun kemudian meninggalkan mereka bertiga.
"Baik hyung, terimakasih."




"Chan lo pucet banget, apa lo yang sakit?" Tanya seungkwan
"Pusing doang gapapa. Btw kalian kok bisa dateng jam segini? Bolos ya?"
"Hehehhe sstt" seungkwan dan vernon terkekeh tanpa rasa bersalah dengan meletakkan jari telunjuk di bibirnya.
"Wahh parah kalian." Chan juga terkekeh.
"Males gaada lo, ya kan ?" Seungkwan menyenggol vernon
"Bener, jugaan belum ujian. Jadi gapapa bolos hehe." Ucap vernon.

"Btw chan, ini kan pertama kalinya kita kerumah lo. Gila si ini gede banget rumah lo. Mewah dan estetik." Pujian dari seungkwan
"Nah bener, gue aja sampe hampir ga fokus diajak ngobrol sama hyung lo tadi." Tambah vernon
"Kalian berlebihan. Ya gue tinggal kan berbanyak." Jawab chan
"Kamar lo aja kayaknya bisa gue pake main volly."
"Woi lah seungkwan lo ada-ada aja. Ya kan sama kaya rumah kalian juga. Bedanya cuma karna anggota keluarga gue lebih banyak aja."

"Oh ya chan, sehari setelah kejadian itu kan diadakan rapat nih di sekolah. Gue juga liat hyung lo.. hmm seungcheol hyung dan hoshi hyung yang datang ke sekolah. Dann hasilnya Kang-Dae dibawa kejalur hukum. Karena hyung lo samasekali ga ngasi toleransi atas perbuatannya. Hal itu juga disetujui oleh orang-orang. Hanya saja kang-dae belum ditemukan sejak dinyatakan kabur dari rumahnya."

"Kalian tau darimana?" Tanya chan
"Yaelah chan, jaman sekarang berita cepet nyebar. Emang lo gadikasi tau sama hyung lo?"
"Gue lupa.. mereka ada bilang atau engga ya?"

"Ah yaudah yang penting dia dapat hukuman setimpal, intinya lo segera pulih ya biar bisa sekolah lagi. Biar bisa latihan musik dan dance bareng lagi." Ucap vernon dengan menepuk pundak chan.
"Pastii" jawab chan.


Selama kurang lebih 3 jam mereka bermain dan juga belajar bersama, chan tampak kelelahan. Vernon dan seungkwan pun menyadari itu.
"Eh chan udah sore nih, kita pulang yaa." Ucap seungkwan.
"Eh iya ya.. kapan-kapan kita main lagi." Tambah vernon
"Yaudah makasi ya udah nemenin gue."
"Yaelah chan, lo manggil gue tengah malem juga gue datang." Ucap seungkwan
"Mulai lagii lo hahaha. Dah jumpa besok, besok gue pasti sekolah kok." Ucap chan
"Pokoknya kalau masih sakit, dirumah aja ya. Dengerin kata kakak lo."
"Santai broo."
Seungkwan dan vernon pun pamit pulang. mereka diantar chan, jun dan hao sampe pintu depan.

"Chan, kamu gapapa?" Tanya jun.
"Engga kok hyung, chan cuma ngerasa capek."
"Tapi tadi engga main yang aneh-aneh kan?" -hao
"Engga kok.. tenang aja."
" yaudah chan sekarang mau apa?"
"Nonton tv aja yukk" ajak chan dan di turuti oleh jun dan hao.

Saat tengah menonton televisi..
"Hyung chan ngantuk." Ucap chan sambil menguap.
"Yaudah ayo ke kamar." Jawab jun.
"Engga, disini aja. Tidur bentar doang sampe yang lainnya pulang." Tolak chan kemudian merebahkan tubuhnya di sofa.
Tanpa menunggu jawaban dari jun maupun hao, chan telah memejamkan matanya. Jun dan Hao hanya menghela nafas, membiarkan apapun selagi chan merasa nyaman.

Hingga pukul 6.30 sore, semuanya telah tiba dirumah kecuali wonwoo. Mereka dikejutkan dengan pemandangan dimana Jun, hao, dan chan tidur di sofa.
Hao yang pertama terbangun karena mendengar pintu terbuka.

"Kenapa tidur disini?" Tanya seungcheol bisik-bisik.
"Chan bilang ngantuk dan maunya tidur disini sambil nunggu kalian pulang. Maaf kita ikut ketiduran" Jawab Hao sambil mengucek-ucek matanya.

"Oh kalian sudah pulang.. ahh kita ketiduran, maaf" ucap jun yang juga terbangun.
"Tidak apa-apa, tapi semuanya baik-baik aja kan?" Tanya jeonghan
"Iya semuanya baik-baik aja." Jawab jun.

Jeonghan kemudian menghampiri chan dan mengelus kepala chan.
"Aku tidak tega membangunkannya" ucap jeonghan
"Jeonghan hyung jangan mengganggunya." Ucap hoshi menarik tangan jeonghan dari kepala chan.
"Kenapa lo posesif banget?" Canda jeonghan.
"Kalo aja adek gue kebangun terus jadi ga nyaman karna lo, gue bakal marahin lo hyung."
"Hoshi hyung, dia juga adek kita loh" ucap mingyu berpura-pura cemburu.
"Diem lo." Jawab hoshi ketus

"Pergi dari hadapannya dan jangan ganggu dia!" Sekali ucapan seungcheol membuat bubar semua orang itu.

Semua tertawa terkekeh kecuali hoshi, hoshi mendengus kesal kemudian pergi kekamarnya.

"Hahaha hoshi being hoshi." Batin seungcheol.












To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang