Masih dalam hangatnya berpelukan, namun chan menyadari sesuatu.
"Hoshi hyung." Ucapnya membuat semua melepas pelukan dan jadi menatap chan.
"Apa hyung terluka?" Chan melihat ke kemeja hoshi."Ah sorry gue belum ganti. Chan, gue gapapa kok ga luka samasekali." Jawab hoshi
"Pasti itu gara-gara chan ya? Maaf ya hyung dan makasi juga udah nolong chan."
"Harusnya gue yang minta maaf, maaf gue telat." Ucap hoshi namun masih agak datar.
"Ohya, diapain aja lo sama pembully itu? Kenapa lo ga lari aja sih?" Tambah hoshi.
"Tenaga chan habis hyung, hehe." Masih sempat-sempatnya chan menjawab sambil terkekeh."Kita makan yuk? Sekalian chan juga makan." Ucap wonwoo.
"Nah bener, gue pesen makan sekarang." Jawab jun.Sebelum makanan kedelapan orang itu datang, suster rumah sakit membawa makanan chan terlebih dahulu.
"Nah chan kamu makan yaa." Ucap wonwoo mengambil makanan itu dari troli.
"Barengan aja" jawab chan."Bentar lagi ini sampe kok chan." Jun menunjukan ponselnya
Chan pun mau untuk makan duluan. Ia memakan sesuap dua suap buburnya, namun lama kelamaan ia menjadi tidak nyaman. Chan tak menelan makanannya. Wonwoo yang selaku dokter sangat cepat peka terhadap yang terjadi pada pasiennya."Chan, kamu ga telan makanannya ya?" Tanya wonwoo sambil mengambil suatu wadah. Dan benar saja chan segera memuntahkan makanannya. Hal itu mengagetkan semua orang.
"Chan!!" Teriak para hyungnya.
"Chan gamau makan lagi." Ucap chan dengan tangannya memegang kepala.
"Kalian keluarlah dulu, ku mohon. Aku akan memeriksa chan. Jangan khawatir." Pinta wonwoo dan mau tidak mau harus dituruti oleh saudaranya.
Chan kembali direbahkan dan disuntikkan obat. Kini ia sudah lebih merasa tenang.
"Chan, kamu pernah gini ga sebelumnya?"
Chan berpikir sejenak.
"Hmm.. kemarin hehe. Chan muntah banyak makanya lemes ga pengen ikut makan malam." Jawab chanDegg
Perasaan wonwoo menjadi tidak baik."Duh chan.. bisa ga si kamu apa-apa itu bilang? Kamu nganggep aku ga si?" Kesal wonwoo karena ia khawatir.
"Hyung.. maaf, chan ga bermaksud. Chan kan lelaki, ga boleh lemah. Dan cuma gitu doang, paling karna asam lambung." Jawab chan"Cuma gitu doang? Lo gatau aja yang terjadi sama lo chan!" Batin wonwoo
"Yaudah, kamu istirahat yaa. Mungkin nanti yang lain habis makan bakal ada yang pulang untuk mandi. Kamu jangan khawatir karna hyung bakal tetep jagain kamu." Ucap wonwoo
"Iya hyung gapapa, makasii ya."Disisi lain, vernon tengah berjalan menyusuri lorong rumah sakit yang sedang sepi itu.
Kemudian ia merogoh kantong dan mengambil ponselnya.
📞 : halo? Bisa ketemu ga?
...
Oke makasi.Singkat cerita, vernon kini telah berada di suatu taman. Ia duduk di bangku taman sambil memandangi pemandangan air di depannya.
"Vernon" panggil seseorang yang menghampirinya kemudian duduk disebelah vernon.
"Ada apa lo tiba-tiba ngajak gue ketemu? Lo ada masalah?"
Vernon mengangguk "Gue ga bisa mendem ini, seungkwan. Ini berat bagi gue. Hikss" vernon pun menangis.
"Lo ada apa? Cerita ke gue, jangan nangis." Panik seungkwan kepada temannya yang biasanya anti nangis itu tiba-tiba menangis."Bukan gue, tapi chan."
Jawaban vernon semakin membuat seungkwan panik.
"Ada apa? Jelaskan! " seungkwan pun mulai berkaca-kaca.
"Dia ga baik-baik aja. Dia sakit." Tangis vernon semakin keras.
"Apa? Sakit apa? Gimana lo bisa tau?"
"Jadi sepulang dari rumah sakit tadi, gue kembali kesana karna anter sepupu gue check up. Ga sengaja pas jalan gue ngeliat wonwoo hyung, joshua hyung dan dokter satunya lagi itu sedang membahas tentang hasil lab chan. Wonwoo hyung tampak menangis, darisana gue udah ga tenang."
"Lalu gue nanya ke wonwoo hyung apa yang terjadi, dia bilang ke gue kalau.. kalau chan mengidap tumor otak stadium 2." Jelas vernon"Apa?! Lo ga becanda kan? Ya! Vernon-ssi, apa yang lo bilang ini hah?" Sama hal nya seperti yang lain, seungkwanpun sulit percaya.
"Gue ga mungkin bercanda, kwan."
Seungkwan menangis tersedu-sedu "Apa dia bisa sembuh?"
"Katanya ini masih awal, dan kemungkinan sembuhnya sangat besar. Kita harus ngejaga dia agar dia tetep happy." Jawab vernon
"Chan yang malang."
Vernon merangkul seungkwan dan mereka berdua larut dalam kesedihan. Namun, dering ponsel seungkwan memecah suasana itu.
"Chan?"📞
"Halo?"
🦦: seungkwan, lo dimana? Apa lo dan vernon baik-baik aja?
🍊: chan.. hmm gue.. dirumah. Kita baik-baik aja kok. Ini kebetulan gue sama vernon
🦦: syukurlah, gue coba hubungin vernon tapi ga diangkat tadi. Vernon nginep dirumah lo?
🐻❄️: sorry hp gue silent, gue ga nginep. Ni mau balik. Lo mendingan chan?
🦦: ohh. Gue mendingan kok. Btw, gue minta maaf ya. Gara-gara gue kalian kena imbasnya.
🐻❄️: berhenti berbicara konyol dan fokuslah untuk sembuh!
🦦: hehe makasi ya, kalian terbaik.
🍊: dah dah lo istirahat sana.
🦦:oke sampai jumpa~"Huhh gini banget punya temen ya, kayaknya dia ga pernah mikirin dirinya sendiri. Selalu mikir orang lain." Ucap vernon
"Iya ya.. chan, kita bakal bantu lo sembuh total!" Ucap seungkwan sambil menatap langit hitam yang tanpa bintang."Chan? Kamu belum tidur?" Tanya wonwoo yang memasuki ruangan chan lagi setelah tadi ia tinggal sebentar.
"Chan baru nelpon vernon sama seungkwan." Jawabnya
"Mereka gapapa kan? Tadi udah diperiksa sama joshua hyung."
"Iyaa hyung, ohya apa mereka tahu kalian semua adah hyung nya chan?"
"Tau, kita udah kenalan."
"Gapapa mereka tau hal ini?"
"Chan, emang kenapa? Ya gapapa lah. Dah ga usah mikir aneh-aneh. Kamu tidur sekarang." Perintah wonwoo
"Hehe iya hyung."Chan menutup matanya hingga beberapa saat kemudian, tampaknya ia sudah tertidur. Wonwoo setia mendampingi chan selagi beberapa saudaranya tengah kembali kerumah.
"Chan hyung tinggal cek pasien bentar ya, nanti balik lagi." Ucap wonwoo walaupun tidak dijawab oleh chan.Setelah wonwoo keluar ruangan, chan kembali membuka matanya.
"Ahh gue ga ngantuk. Apa mungkin tadi pingsan kelamaan makanya sekarang sampe ga ngerasa ngantuk samasekali ya" ucap chan yang sebelumnya hanya berpura-pura tidur.Ceklek
Seseorang masuk keruangan chan dan dengan segera chan menutup matanya. Ia berpura-pura agar hyungnya tidak khawatir saja. Namun, langkah kaki orang yang masuk itu terdengar berbeda."Chan.. gue sengaja dateng pas lo udah tidur. Gue belum berani ngungkapin secara langsung." Ucap seseorang kemudian mengelus tangan chan.
"Hoshi hyung?" Batin chan
"Chan, gue minta maaf akan kebodohan gue selama ini. Gue yang berperilaku engga baik ke lo ini, gue minta maaf."
"Chan kali ini gue minta tolong banget ke lo, tolong tetep jadi anak yang kuat. Please sembuh, kalo lo sembuh gue janji bakal nurutin apapun yang lo mau. Apapun itu! Gue bakal jadi hyung yang lebih baik untuk lo ataupun yang lainnya. Gue bakal bicara lebih banyak secara langsung ketika gue udah sanggup ya chan."
"Adek gue, cepet sembuh ya. Ohya, untuk pembully itu gue pastikan masuk jeruji besi besok."
"Selamat istirahat chan" ucap hoshi mengelus rambut chan kemudian meninggalkan ruangan.Kembali lagi chan membuka matanya dan bangun. Ia masih sulit percaya.
"Apa gue mimpi? Atau hoshi hyung gini karna jun dan hao hyung lagi dirumah?"
"Aah gue gaboleh negatif. Tapi, gue bersyukur kalau ini beneran. Gue bener-bener pengen ngerasain kasih sayang dari hoshi hyung juga."
"Ya tuhan.. kalaupun chan lagi mimpi tolong jangan bangunin dulu. Pelan-pelan aja, chan seneng ngerasain kasih sayang dari semua hyung walaupun chan harus sakit kaya gini dulu. Ah engga, chan ga ngerasain sakit kok Tuhan." Ucap chan tersenyum.To be continued.
![](https://img.wattpad.com/cover/365897113-288-k600405.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chan | svt
RandomGua gatau alasan gua benci sama lo chan - Seungcheol Jangan egois terus cheol , lo bakal nyesel! - jonghan Gue sayang dia (chan) kayak wonwoo nyanyangin dia - joshua Gua gada waktu buat ngurusin orang lemah kek lo chan! - hoshi Gue bakal selalu ada...