54

500 64 5
                                    

Setibanya seungcheol dan lainnya di rumah sakit, mereka menyaksikan chan yang masih terlelap. Seungcheol mengelus rambut chan.
"Apa yang membuatnya hingga hampir drop gini?" Tanya seungcheol melirik jun dan hao. Namun mereka hanya mengankat bahu dan menggeleng.

Giliran hoshi yang kini mengelus elus rambut chan. Ia juga memegang tangan chan.
"Eughh" chan menggeliat dan mulai membuka matanya.
"Hoshi hyung?" Ia tersenyum dengan orang yang ada dihadapannya.
"Hyung ganggu tidur kamu ya?" Tanya hoshi yang merasa mengusik tidur chan.
"Eh engga kok" jawab chan
"Chan pengen sesuatu?" Tanya hoshi lagi dan diangguki chan.
"Apa itu?"
Anggukan chan tadi juga membuat yang lainnya makin mendekat dan fokus pada chan.
"Pulang." Jawab chan
"Pulang?" Sontak ucapan para hyungnya. Chan mengangguk lagi

Mingyu terkekeh "Kamu selalu aja kaya gini ya."
"Nanti coba hyung tanyain ke wonu hyung ya." Ucap mingyu kemudian menarik pipi chan. Chan pun tampak senang.

"Mingyu lo apa-apaan sih?" Ucap hoshi.
"Dahh gapapa kok, tenang aja." Jawab mingyu santai.
Ya mau ga mau mereka hanya terdiam dan melihat apa yang akan dilakukan mingyu. Mereka juga tak bisa banyak melawan, karena selama ini yang paling tahu chan hanyalah wonwoo dan mingyu.

"Eh btw, wonu hyung kok gaada kesini ya? Kita dah cukup lama kan disini. Biasanya dia dateng aja kalo kita dateng." Ucap dokyeom
"Eh bener juga yaa. Sibuk kali?" Jawab seungcheol
"Bisa jadi, tadi juga dia ga banyak bicara. Ekspresi wajahnya juga kayak kurang mood gitu." Ucap hao
"Ckk.. lo bilang apa sih" jun menyenggol siku hao.
"Jangan sembarang bicara. Chan gampang kepikiran." Bisik jun kepada hao. Dan hao baru sadar akan hal itu.

"Ahh dia emang kaya gitu. Kalian aja yang tumben liat." Mingyu yang peka langsung mencairkan suasana.


Ceklek

"Wahh panjang umurnya." Celetuk dokyeom
"Udah tadi?" Tanya wonwoo yang baru saja memasuki ruangan.
"Lumayan." Jawab jeonghan
"Hyung!" Panggil chan dengan wajah imutnya.

"Eh iya chan?" Wonwoo menghampirinya.
"Mau pulang." Ucap chan.
"Kebetulan hyung baru mau bahas ini." Jawab wonwoo
"Serius lo wonu?" Hoshi menyela dan wonwoo mengangguk.
"Percaya aja ya." Wonwoo lirik semua saudaranya kecuali chan.

Setelah berunding juga dengan profesor dan dokter lain yang ahli tentang penyakit tersebut, sekaligus yang turut serta dalam menangani chan, chan diputuskan dapat pulang besok siang.
Malam hari itu pun beberapa barang chan sudah dikemas dan dibawa pulang. Agar besok tidak terlalu repot membawa banyak barang.

Besok siangnya, chan pulang bersama jun dan hao saja. Wonwoo samasekali tidak dapat meninggalkan kerjaannya karena penting. Sedangkan yang lainnya juga sibuk dikantor. Bukan masalah, chan sudah sangat senang karena ia diperbolehkan pulang dan bisa menjalani hari nya.

"Chan, ujiannya kapan?" Tanya jun sembari menyetir mobil.
"Kurang lebih lagi sebulan hyung." Jawab chan
"Wahh berarti kamu lulus SMA ya tahun ini?"
"Aigoo ga kerasa si bungsu udah dewasa ya" tambah hao.
"Iya ya ga kerasa chan dah mau lulus aja nih." Jawab chan menghela nafasnya.

Tak terasa mereka telah sampai dirumah. Chan diantar ke kamarnya untuk beristirahat. Begitu pula dengan jun dan hao, mereka juga sedang bersantai sambil menjaga chan.

Ting..
Wonwoo mengirim pesan di grup keluarga yang tanpa chan.

✉️🐈‍⬛ : to the point aja ya..
             Gue pengen ngebahas tentang operasi chan.

Jun dan hao yang langsung membaca pesan itu saling menatap.

Hari itu juga seungcheol dkk pulang cepat dari kantor.
"Kami pulang." Ucap seungcheol
"Wah kalian pulang cepat.." jawab hao yang rebahan di sofa
"Chan mana? Jun mana?" Tanya hoshi.
"Chan Baru bangun dia terus mandi sih. Kalo jun di dapur katanya pengen bikin jus" Jawab hao. Hoshi mengangguk.

"Eh wonwoo hyung belum pulang ya? Gimana tentang chan?" Bisik mingyu
"Gue juga penasaran, Gyu." Jawab hao
"Tapi rasanya ga mungkin ngebahas ini dirumah ga si? Kan ada chan." Ucap dokyeom.
"Bener juga sih." -mingyu

"Hyung!!" Panggil chan berlari menghampiri ruang TV.
"Aigoo segernya bayi baru habis mandi." Canda jeonghan yang melihat itu.
"Jangan lari chan!" ucap mingyu.
"Huhh dunia kejam jika merenggut senyum manis anak seperti chan. Chan kita yang malang." Sambung mingyu dengan menghela nafas berat.
"Mingyu-ya, jangan berkata seperti itu." Jeonghan menyenggol siku mingyu.

Chan yang sampai diruang TV langsung bergabung diantara hyung nya kemudian menonton televisi bersama sambil menunggu wonwoo pulang.












To be continued.

Maaf baru update.
Sibuk, capek sama kehidupan. Biasalah namanya dewasa ya kan.🙃

Next chapter sabar yaa. Belum tau kapan bisa menyelesaikan.
Thankyou guys!🩵🩷

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang