66

454 56 3
                                    

Kembali ke niat awal wonwoo dan joshua pulang kerumah, ia pun segera membuka bawaannya yang dari rumah sakit itu. Dengan posisi duduk di karpet lantai di ruang tv, wonwoo pun akan segera mengobati chan.

"Sini, sayang." Panggil wonwoo agar chan mendekat.
"Ah hyung apaan si, chan kan malu" chan mengerucutkan bibirnya sebagai tanda kesal.
"Hehe iyadeh maaf. Sini chan." Wonwoo terkekeh dan memanggil chan ulang. Saat itu baru chan mau mendekat kearah wonwoo.

Semua masih pada dirumah, jadi mereka menyaksikan chan diobati. Namun saat itu ponsel seungkwan berdering. Ia menerima telepon bahwa kakak dan ibunya mendadak pergi harus keluar kota. Jadi seungkwan diminta pulang sebentar.

"Waduh chan, kayaknya gue harus cepet pulang deh. Emang si nyokap sama kakak gue bakal pergi hari ini. Cuma harusnya malem." Ucap seungkwan
"Oh yaudah gapapa kwan. Kita lanjut besok lagi." Jawab chan.
"Iya gue bakal pulang setelah lo selesai diobatin."
"Lah ga telat tar lu?"
"Amannn"

Chan pun lanjut diobati oleh wonwoo dan joshua. Perban dikepala chan dibuka, mereka juga mengecek jahitan bekas operasinya. Posisi chan saat ini adalah tengkurap dan kepalanya di pangkuan wonwoo. Joshua mengambil lebih banyak kerjaan mengobatinya. Wonwoo mengelus-elus rambut chan dengan maksud menenangkannya agar tidak merasa takut atau kesakitan.

"Obat yang tepat!" Ucap joshua
"Berarti chan udah 70% pulih?" Tanya wonwoo
"Yapp!!" Jawab joshua, semua yang mendengarnya pun merasa sangat bersyukur. Namun mereka salah fokus sama chan yang hening. Padahal sebelumya ia cukup mengoceh. Wonwoo sedikit membalikkan wajah chan, dan ia tersenyum.
"Pantas saja hening, anaknya tertidur." Ucapnya
"Ya lo elus-elus terus rambut dia, wajar aja ketiduran." Ucap joshua.
"Yaudah biar aja, ngobatinnya juga udah selesai." Tambah joshua

"Kalau gitu kita juga pamit deh hyung." Ucap seungkwan.
"Yaudah hati-hati ya kalian." Ucap seungcheol
"Ini biarin tidur disini aja atau gimana?" Tanya wonwoo yang masih memangku chan
"Bawa kekamarnya aja. Kasian tidur dilantai" ucap jeonghan.
"Biar gue yang gendong." Ucap seungcheol kemudian mencoba menarik tubuh chan dari pangkuan wonwoo. Namun chan malah mempererat pelukannya kepada wonwoo.
"Biar gue coba yang angkat" ucap wonwoo
Walaupun sempat terusik, namun chan akhirnya berhasil digendong wonwoo ke kamarnya.

"Lo gapapa jaga dia sendiri?" Tanya wonwoo ke Hao.
"Gapapa, entar jun hyung juga pulang." Jawab hao.
"Yaudah kalau gitu kita semua balik kerja dulu ya."







Di perjalanan menuju rumah sakit, wonwoo dan joshua banyak mengobrol random agar tidak bosan.
"Gue sebagai dokter yang menangani chan bahkan sebelum dia sakit yang ini, ngerasa bersyukur banget kalau dia udah semakin membaik gini. Dan juga hampir setahun belakangan ini gue ngerasa menyaksikan dia tumbuh." Ucap joshua
"Gue emang ngerasa dia sespesial itu. Masih belasan tahun tapi banyak banget hal berat yang udah dia lewati." Ucap wonwoo
"Wonwoo-ya, sebisa mungkin gue bakal ikut ke jepang sih. Walaupun mungkin gue gabisa berangkatnya bareng. Tapi di hari spesial ya gue bakal ada disana."
"Makasi ya hyung, lo emang udah kayak keluarga gue banget."
"Tentu saja, gue bakal jadi saudara dan hyung kalian juga."

Mereka terus mengobrol hingga tak terasa sampai di rumah sakit dan merekapun melanjutkan pekerjaannya.






Disisi lain, woozi menghubungi seungcheol secara pribadi. Karena mereka juga lagi ada waktu luang, merekapun memutuskan bertemu. Seungcheol berkata ingin ke studio woozi saja, dan woozi mengiyakan nya.
"Permisi, jihoon." Ucap seungcheol saat tiba disana.
"Oh hyung, masuklah."
"Terimakasih."

"Hemm jadi ada hal apa yang pengen lo sampaikan?" Tanya seungcheol
"Ini tentang rencana kejepang itu.."
"Oh, kenapa?"
"Untuk hotelnya, gue yang bayar ya."
"Heh apaan. Gak gak, dah lo ikut aja gue seneng."
"Tolong lah, kali ini aja itung-itung buat hadiah chan"
"Jihoon, dah gue jujur ya.. jadi si jeonghan tu dia punya temen banyak orang jepang. Itu kenapa dia pinter bahasa jepang, lo belum tau kan? Nah salah satu temennya tau kita mau ke jepang. Dan kebetulan juga, ayah temennya ini pemilik hotel yang sudah tersebar luas dibeberapa kota di jepang. Jadi untuk hotel, udah aman."
"Yahh, kalo gitu..Hyung, minta nomor rekening lo aja deh."
"Buat apa? Gausah macem-macem deh."
"Pokoknya pliss lahh"
"Yaudah ini." Seungcheol memberikan nomor rekeningnya.
"Oke makasi."
"Gausah aneh-aneh ya, ji."

Tingg
Notifikasi masuk di ponsel seungcheol.
"JIHOON!!! LO APA-APAAN ??? MAKSUD LO APA? GUE BALIKIN !"
"Eitss, gapapa hyung tambahan buat kita semua jajan nanti disana. Tolong diterima ya. Bukan buat lo, tapi buat Chan."
"Tapi 10 Juta won buat kita sewa Disneyland juga kayaknya bisa, ji."
"Hahahaha gausah ngelawak. Udah bawa aja, buat chan."
Seungcheol pun akhirnya pasrah dan menerima uang dari woozi.
"Yaudah gue bawa ini, makasi banget udah perhatian sama chan selama ini."
"Santai hyung. Chan juga kaya adik gue sendiri."
"Yaudah gue balik kantor dulu. Nanti gue kabarin lagi"
"Oke hyung."













To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang