Disisi lain, seungcheol, jeonghan, hoshi dan mingyu telah berada dirumah. Mereka melakukan aktivitas masing masingnya.
"Seungcheolie.." panggil jeonghan kepada seungcheol yang sedang duduk di sofa.
"Hm?" Jawab seungcheol
"Lo kan punya langganan kalo beli sepatu. Nama tokonya apa ya?" Tanya jeonghan
" ohh lo mau beli juga? Yang kaya gimana? Biar tar gue aja yang beliin." Jawab seungcheol sambil mengeluarkan ponselnya
"Eh engga, gue aja yang beli. Kasi tau cepet nama tokonya" jeonghan memelas
"Gue ada voucher loh karena langganan"
"Namanya apa?"
"Han, lo kenapa si? Apa bedanya kalo gue yang beliin?" Seungcheol mulai curiga
"Ya gapapa. Namanya apa?"
"Jangan bilang lo mau beliin anak sialan itu?"
"Siapa anak sialan?!" jeonghan berdiri dari duduknya
"Siapa lagi? Menurut loh?" Seungcheol ikut berdiri dan nadanya yang cukup tinggi membuat hoshi dan mingyu menghampirinya. Namun mereka tak mendekat, hanya dari kejauhan.
"Cheol, udahlah. Salah gue apa cuma nanya doang loh."
"Gue ga suka lo terlalu peduli. Lo masih ada adik adik lo yang lain!"
"Gue peduliin semuanya kok. Gue rawat mereka. Sama kaya lo kan"
Di tengah seungcheol dan jeonghan yang berdebat, chan pun sampai dirumah saat itu. Hoshi langsung memandang sinis ke chan, chan yang belum tahu dengan apa yang terjadi hanya terdiam hingga ia melihat seungcheol dan jeonghan."Emang salah chan itu apa sih?! Kenapa lo gini banget ?" Mata jeonghan mulai berkaca kaca. Chan yang mendengar itupun mulai sedih
"Han, lo sama gue yang tertua. Lo tau kan? Lo tau gimana sulitnya dulu waktu keadaan menuntut kita untuk melakukan tugas yang sepantasnya belum kita lakukan? Di usia yang seharusnya kita masih bisa bermain tapi udah harus belajar kerja di perusahaan? Ya walaupun hasilnya bisa kita nikmati sekarang ini""Ya terus salahnya chan?!" jeonghan memotong ucapan scheol
"YAK!!!! BISA GAK JANGAN NYEBUT NAMANYA??!!" Seungcheol berteriak
"SEJAK DIA LAHIR, GAK LAMA SETELAH ITU MAMA MENINGGAL! LALU PAPA KECELAKAAN DAN MENINGGAL! " seungcheol meneteskan air matanya
"APA MAMA DIBUNUH CHAN? PERUSAHAAN DAN MENINGGALNYA PAPA JUGA KARENA CHAN? HAH?? DIA BAHKAN GAK NGERASAIN KASIH SAYANG DARI ORANG TUA SELAIN KITA CHEOL!" Jeonghan juga mulai menangis
"GUE GATAU TAPI GUE BENCI!!!!!!"
Jeonghan memeluk seungcheol
"Gue kasian sama adik adik kita yang lain, gue kasian sama lo juga Han."
"Kita ga bisa nyalahin siapa siapa juga cheol"
"Gue benci kalo nginget itu lagi! Gue juga pengen main kek temen temen dulu!" Seungcheol masih menangis dalam pelukan jeonghan
"Udah ya, kasian yang lain denger juga pasti sedih. Maafin gue" akhirnya jeonghan meminta maaf duluan pada seungcheolDari kejauhan, mingyu dan hoshi juga telah menangis. Mereka sedih juga mengingat masa kecilnya.
"Mingyu, gapapa. Kita udah kuat kan sekarang" hoshi memeluk mingyu dan menghapus air matanya.
Lalu hoshi menghampiri chan yang masih berdiri di depan pintuBRAKKKK
Hoshi memukul pintu. Hal itu membuat semuanya terkejut dan memandang kearah suara itu
"Heh sialan! Puas lo? Puas lo sekarang bikin mereka berantem?!" Ucap hoshi kpd chan
Chan hanya menggeleng, ia juga sudah menangis sejak tadi.
"Hoshi hyung" mingyu datang menghampiri mereka
"hyung jangan terlalu kebawa emosi. Gue mohon" mingyu memeluk hoshi dan mengelus punggung hoshi
"Mingyu, gue mau cari angin. Lo istirahat ke kamar sekarang!" Hoshi melepas pelukan mingyu dan berjalan keluar
"Hyung.." mingyu mencoba menghentikan hoshi namun sia sia
Saat itu juga seungcheol pergi ke kamarnya."Chan, kamu ke kamar istirahat ya. Jangan dimasukin ke hati kata kata tadi" mingyu mengelus rambut chan, chan pun mengangguk lalu pergi ke kamarnya
"Mingyu" panggil jeonghan
"Chan denger semuanya?" Tanyanya
Mingyu mengangguk.
Jeonghan mengusap kasar wajahnya.
"Jangan sampe wonu sama dokyeom tau ya, biar mereka ga kepikiran. Apalagi dokyeom sakit." Ucap jeonghan
"Hm aku paham hyung" jawab mingyu
"Beristirahatlah. Aku akan ke kamar seungcheol sebentar."
"Eh bisakah kau menemui chan sebentar? Aku sangat khawatir padanya." -jeonghan
"Tentu hyung. Aku akan kesana sekarang"-mingyuDi kamar, chan masih menangis di bawah selimutnya. Sebelumnya ia belum pernah mendengar sejelas ini. Yang biasanya ia dengar hanyalah sebatas 'anak sialan' saja. Hal itu pun membuatnya merasa tak akan pernah mendapat kasih sayang oleh kakaknya yang lain.
"Kenapa gini banget si" chan menangis tersedu sedu
"Apa chan nanti pergi aja dari sini ya, biar seungcheol dan hoshi hyung gak beban lagi"
Chan kini mengambil ponselnya, dan menelepon seseorang."Halo"
📞 : hm, ada apa ?
🦦 : hyung, apa kabar?
📞 : baik, chan gimana?
🦦 : chan juga baik. Jun hyung gimana?
📞: sehat juga kok. Kenapa chan tumben telpon gini?
🦦: gapapa, chan kangen Hao hyung sama jun hyung
📞: (terkekeh) nanti kalo ada waktu kita bakal pulang kok. Aku kabarin kamu, nanti aku beliin hadiah.
🦦: hehe makasi hyung.
📞: chan udah ya, hyung masih mau ada yg di kerjain. Kamu baik baik dirumah. Byee
🦦: oh iya hyung juga, byeeSetelah selesai menelepon, chan kembali menangis. Ia ingin kembali menutup dirinya dengan selimut, namun mingyu mengetuk pintu chan.
Toktok..
"Chan.."panggil mingyu
Chan pun membuka pintunya. Mingyu yang melihat chan sedang menangis langsung memeluknya.
" jangan dimasukkin ke hati ya. Semua itu ga bener kok. Cheol hyung lagi emosi aja tadi. Paham kan?" Mingyu mengelus kepala chan
"Maafin chan.. hikss" chan semakin menangis
"Untuk apa minta maaf? Kamu ga salah. Udah udah" mingyu melepas pelukannya dan menghapus air mata chan.
"Cuci muka, terus istirahat. Kamu besok sekolah kan? Hyung juga besok kerja."
Kata 'kerja' yang diucapkan mingyu menumbuhkan ide pada chan.
"Baik hyung. Mari istirahat"
Mingyu tersenyum dan meninggalkan kamar chan.
Seketika itu chan membuka laptopnya, ia mengetik sesuatu.
"Yesss!! Wah aku bersyukur mendapatkan ide!" Chan sudah tak menangis, ia bersyukur atas ide yang ia dapatkan.
"Mungkin dengan bekerja paruh waktu, chan bakal lebih berguna." Gumam nya dengan terus mencari informasi terbaik untuk kerjaan paruh waktu yang akan dilakukannya.To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chan | svt
RandomGua gatau alasan gua benci sama lo chan - Seungcheol Jangan egois terus cheol , lo bakal nyesel! - jonghan Gue sayang dia (chan) kayak wonwoo nyanyangin dia - joshua Gua gada waktu buat ngurusin orang lemah kek lo chan! - hoshi Gue bakal selalu ada...