Selagi menunggu hasil scan, chan sudah dipindah keruang rawat dan ditemani oleh para kakaknya kecuali Seungcheol dan Hoshi. Jeonghan tak dapat berhenti menangis ketika melihat keadaan chan, terutama mengetahui ia telah dipukuli.
"Jeonghan hyung, jangan nangis terus. Kalo chan bangun nanti dan dia lihat ini pasti dia sedih." Ucap Jun sambil mengusap-usap punggung jeonghan.
"Tapi adek gue dipukulin sampe babak belur gini gue ga terima" jawab jeonghan
"Gue juga ga terima, kita semua ga terima hyung! Sekarang seungcheol dan hoshi bahkan lagi otw ke sekolah chan kan."
"Gue mau nelpon seungcheol bentar." Ucap jeonghan kemudian keluar ruangan.Tuutt tuutt..
"Halo"
😇 : seungcheol, lo udah sampe?
🍒: bentar lagi nih, kenapa?
😇: tolong jangan kasi ampun pembully nya!
🍒: pasti, lo jaga aja chan disana. Jangan nangis terus ya, tar chan ikutan sedih. See you!
😇: iya, see you."Jeonghan hyung ya?" Tanya hoshi
"Iya"
"Chan udah sadar?"
Seungcheol menggeleng."Seungcheol hyung.. gue masih takut. Gue takut sama mimpi buruk gue"
"Hoshi-ah.. lo tau selama ini chan kuat kan? Lo jangan negatif thinking gitu. Yakin bahwa chan segera baik-baik aja."
"Dah sampe. Kita harus tenang agar masalah ini selesai dengan baik, ngerti kan?" Ucap seungcheol sambil memarkir mobilnya di sekolah chan.Mereka berdua berjalan masuk untuk menemui kepala sekolah disana. Untung saja belum jam pulang jadi mereka dapat segera bertemu.
"Permisi pak, saya sebagai kakak kandung dari Choi Chan ingin bicara. Mohon diluangkan waktunya." Ucap seungcheol tanpa banyak basa-basi.
"Oh selamat sore Pak Choi, si-silahkan." Jawab kepala sekolah sedikit gugup."Saya tidak perlu menjelaskan lgi alasan saya ingin bicara kan?"
"Iya pak, kami mohon maaf atas kejadian tadi."
"Maaf? Maksud anda apa pak? Dimana pembully nya? Apa sudah diproses untuk hukumannya?" Ucap hoshi dengan nada cukup tinggi
"Anak itu bolos dan kami belum dapat menemukannya."
"Belum ketemu atau belum mencari?" Tanya seungcheol yang perlahan menjadi emosi karena jawaban kepsek itu.
"Kami akan menghubungi orangtuanya nanti pak."
"Sekarang! Hubungi sekarang! Sampaikan yang terjadi, lakukan rapat besok" perintah seungcheol.Kepala sekolah menjadi takut karena aura yang dikeluarkan seungcheol dan hoshi itu menakutkan. Ia segera menghubungi orangtua Kangdae. Orangtua Kangdae merasa malu akan kelakuan anaknya, maka saat itu juga ayah kangdae datang kesekolah.
"Selamat sore, saya ayah dari Kangdae"
"Saya terkejut dan merasa malu atas perbuatan anak saya. Saya mohon maaf."
"Maaf saja tidak cukup pak, adik saya hampir kritis-" ucapan hoshi dipotong seungcheol
"Pak terimakasih sudah datang. Saya sebagai kakaknya tentu merasa sangat sedih. Saya ingin ini diselesaikan secara hukum." Tegas seungcheol
"Pak saya tahu anak saya buruk. Tapi tidakkah bisa secara kekeluargaan? Anak saya harus lukus SMA untuk melanjutkan kuliahnya."
"Benar pak, mari kita selesaikan secara kekeluargaan" -kepsek"Apa harus adik saya mati dulu baru boleh diproses secara hukum hah?! Coba kalian diposisi kami, apa kalian terima begitu saja?" Hoshi sudah tak dapat menahan emosinya
"Pak kepala sekolah, anda tahu ini bukan yang pertama kali kan?" Sambung hoshi
Kepala sekolah dan ayah kangdae menundukkan kepalanya, sedangkan seungcheol masih agak bingung."Maksud lo apa hoshi?"
"Gue jelasin entar hyung""Saya hanya tau 2x sama yang sekarang. Sisanya saya gatau seberapa banyak yang sudah dipendam adik saya selama ini. Saya pun sebenarnya merasa bersalah karena tidak bisa memperhatikan adik saya yang begitu tertutup itu."
"Saya sangat kecewa dengan kedisiplinan sekolah ini pak. Baiklah intinya kita adakan rapat besok, mohon kerjasama nya. Sampai jumpa besok. Terimakasih"
Seungcheol dan hoshipun meninggalkan sekolah.
Didalam mobil mereka berdua tampak sangat frustasi.
"Hoshi-ya.. jadi lo tau bahwa chan sebelumnya dibully?"
" iya hyung, dia dibully tepat didepan mata gue. Saat itu gue, mingyu dan dokyeom kunjungan. Gue kesel saat itu, gue ngerasa chan lemah banget. Gue ngelarang mereka untuk ngasi tau siapapun." Jelas hoshi.
Seungcheol memukul stir mobilnya "sialan! Gue ga tau chan tersiksa dirumah maupun disekolahnya."
"Hoshi-ah, bukankah kita terlalu jahat?"
Hoshi mulai menangis "hyung, kenapa kita harus membenci chan seperti itu? hikss"
"Gue minta maaf.." seungcheol memeluk hoshi dan ikut menangis.Disisi lain, seungkwan dan vernon telah diobati. Kemudian mereka diantar ke ruang rawat chan.
"Vernon, seungkwan, apa kalian lebih baik sekarang?" Tanya mingyu
"Kami baik-baik saja hyung."
"Kalian berdua temannya chan?" Tanya jun
"Benar, kami sahabatnya. Apa kau juga kakaknya chan? Maaf, sebelumnya kami hanya tahu wonwoo hyung." Ucap vernon
"Iya, aku dan dia sekolah di china. Kami baru pulang setelah sekitar setahun tidak pulang." Jawab jun sambil menunjuk hao.
"Ohh, senang bertemu denganmu."
"Kami sering bertemu dengan Mingyu dan dokyeom hyungnim. Namun kami tak menyangka bahwa kalian kakaknya chan. Chan terlalu menutupinya."
"Hehe.. sekarang kalian sudah tahu kami kan?" Jawab mingyu dengan senyuman.
Kemudian vernon dan seungkwan menghampiri chan yang terbaring lemas diranjang rumah sakit itu.
"Chan, bangun dong.. tadi lo excited banget kan bilang kalo kakak lo dari china mau dateng. Itu mereka udah dateng." Ucap seungkwan dengan mata berkaca-kaca. Jun dan Hao yang mendengarnya pun tak kalah sedihnya.
"Kita selalu pengen dikenalin ke kakak-kakak lo, lo bilang bakal ada saatnya. Harus banget saatnya kaya gini? Gue gasuka chan!"Suasana ruangan itu sangat kelabu. Jeonghan yang sulit berhenti menangis, wonwoo yang bolak-balik untuk bekerja dan menemui chan, dan yang lainnya dengan wajah frustasi mengelilingi ranjang chan.
Vernon dan seungkwan sudah izin pulang karena waktu semakin gelap."Oh dokter yang bertugas di lab telah menghubungiku. Katanya hasil scan chan sudah keluar. Aku akan kembali dan memberitahu informasinya." Ucap wonwoo
"Tolong berikan informasi yang baik" ucap jeonghan
"Hm. Mari yakin bahwa semuanya baik-baik saja." Wonwoo pun bergegas keluar.Diperjalanan, wonwoo berpapasan dengan dr.Kim.
"Wonwoo, keruanganmu. Hasilnya dibawa Joshua." Ucap dr.Kim kemudian mereka menuju ruangan wonwoo. Didepan pintu, joshua sudah menunggu dan membawa hasil lab nya.
"Kenapa tidak masuk? Ayo masuk hyung!" Ajak wonwoo, namun raut wajah joshua tak seperti biasanya."Dr.Joshua, tadi bantu di lab ya?" Tanya dr. Kim dan joshua mengangguk.
"Wonwoo.. ini" ucap joshua lemas menyodorkan berkas hasil lab tersebut.
Wonwoo mengambil berkas itu, perasaanya mulai tak enak. Jantungnya berdetang begitu kencang."Hyung, semuanya baik-baik aja kan?"
Wonwoo membuka berkas dan mulai membacanya. Ia sesekali melirik joshua. Joshua menunduk.
Dr. Kim penasaran dan ikut membaca hasil lab itu. Dr.kim membelalakkan matanya, ia memandang wonwoo kemudian joshua."Hyung.. shua hyung. Gue gak sehebat lo, tolong jelasin. Yang gue baca ini salah kan?"
Joshua masih terpaku dengan posisinya, raut wajahnya tampak sangat bersedih.
Kemudian, Berkas yang dipegang wonwoo terjatuh, tangan wonwoo gemetar memegang tangan joshua.
Wonwoo berlutut dan menangis.
"Jelasin ke gue! Ini ga bener kan?"To be continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
Chan | svt
De TodoGua gatau alasan gua benci sama lo chan - Seungcheol Jangan egois terus cheol , lo bakal nyesel! - jonghan Gue sayang dia (chan) kayak wonwoo nyanyangin dia - joshua Gua gada waktu buat ngurusin orang lemah kek lo chan! - hoshi Gue bakal selalu ada...