18

533 44 4
                                    

Dokyeom yang masih terdiam selama perjalanan itu membuat mingyu semakin khawatir.
"Kyeom, lu bener gapapa?" Tanya mingyu
"Eh? Iya kok gapapa. Gue cuma ada mikir sesuatu juga" jawab dokyeom
"Lo jangan stress dong, entar sakit lagi. Kalo perlu cerita, ceritain aja ke gue" -mg
"Pasti gue bakal cerita kalo ada apa apa kok" dk tersenyum

Sesampainya dirumah, dokyeom duduk di sofa ruang tamu. Sedangkan mingyu ke kamarnya. Tak lama setelah itu, chan juga pulang.
"Chan pulang" ucap chan yang menyadari ada orang di ruang tamu, lalu ia buru buru ingin masuk ke kamarnya.
"Tunggu!" Ucap dokyeom. Chan menghentikan langkahnya, namun ketika dk hendak berdiri menghampiri chan, tampak hoshi yang memasuki rumah. Dk pun mengurungkan niatnya dan chan pergi ke kamarnya.

Karena kesibukan di hari berikutnya, dokyeom belum sempat bertanya lagi dengan chan. Sementara ini mereka masih melakukan tugasnya masing-masing.

Disisi lain, wonwoo baru saja tiba dirumah sakit.
"Dr choi, ada yg ingin menemui mu. Penting, darurat. Dia diruanganmu sekarang." Ucap dr.Kim dengan nafas terengah-engah lalu menarik tangan wonwoo
"Masuklah" dr.Kim menyuruh wonwoo masuk keruangannnya
"Ada apa? Aku tak tahu apa" jawab wonwoo sebelum masuk
"Masuk saja" -drKim

Ceklek
Begitu wonwoo membuka pintu, benar saja sedang ada orang yang berdiri di dekat jendela ruangan
"Apa kabar Dr. Choi wonwoo?" Ucap orang tersebut
Wonwoo masih bingung, ia belum benar-benar mengenali suara orang tersebut.
"Kau tak dapat mengingat suaraku, hm?" Orang itu membalikkan tubuhnya.
"H-hyung" wonwoo meletakkan tas nya lalu berjalan menghampiri orang tersebut.
"Hyungg" wonwoo memeluknya
"Kapan kau kembali? Kenapa tak memberitahuku?"
"Aku sengaja memberimu kejutan" jawab orang tersebut
"Joshua hyung.." wonwoo melepas sebentar pelukannya, lalu kembali memeluknya.

Orang tersebut adalah Joshua, mereka berteman sejak kecil. Beberapa tahun yang lalu, Joshua melanjutkan pendidikan kedokterannya ke Amerika. Joshua seumuran dengan seungcheol dan jeonghan. Tetapi akrab juga dengan wonwoo dan yang lain. Terlebih lagi mereka dulu satu kampus dan satu tempat kerja, jadi wonwoo sangat akrab.

"Ekhmm"
"Kalian sama sekali tak berubah" ujar dr.Kim yang dari tadi menyaksikan itu
"Eh maafkan kami dr.Kim" ucap wonwoo
"Woojin-ssi, kita berteman sejak dulu. Jadi takkan berubah. Kemarilah, kau juga pasti merindukanku."  Joshua merentangkan tangannya untuk dr.Kim
"Aigoo.. baiklah hyung" woojin pun juga memeluk joshua

Singkat cerita, saat istirahat siang Joshua, Wonwoo, dan Dr.Kim makan bersama.
"Wonu-ya, bagaimana kabar seungcheol dan jeonghan?" Tanya joshua
"Mereka baik , lagi sibuk aja di perusahaan."
"Ohh, oh iya kalau hoshi dan adik adikmu yang lain? Hem apa masih ada yang belajar di china?"
"Jun dan hao masih di china, dokyeom dan mingyu kerja dengan hoshi. Dan chan masih SMA" -ww
"Chan? Ahh yang paling bungsu ya? Aku hanya melihatnya saat dia kecil. Apa dia tampan sepertimu? Aku tak tahu bagaimana wajahnya sekarang" -js
"Haha kapan-kapan aku ajak kau bertemu dengan chan."
"Ahh chan sangat tampan hyung, aku pernah bertemu dengannya. Wonwoo nih tak ada apa-apa nya." Dr.Kim menggoda wonwoo
"Oh benarkah?" Jawab joshua dengan nada penasaran
"Hahahaha" Mereka bertiga tampak bersenang senang.

~
Waktu menunjukkan jam pulang kerja untuk Hoshi, Dokyeom dan Mingyu. Merekapun bersiap siap untuk pulang.
"Aku akan pergi kesuatu tempat, ada yang harus ku beli. Kalian pulang saja duluan." Ujar dokyeom
"Mau gue temenin?" Tanya mingyu
"Tidak, istirahatlah kerumah. Bentar doang kok " jawab dk
"Yaudah lo hati hati ya. Kita duluan" hoshi dah mingyu pun pulang duluan.

Dokyeom pergi ke supermarket yang ia datangi kemarin. Kemudia ia masuk ke dalam dan mengambil sesuatu untuk dibeli.
"Permisi, saya mau bayar." Ujarnya
"Oh baiklah. Totalnya segini " ucap kasir
"Baik.. ohiya dimana anak yang bernama chan? Chan kalau tidak salah ya.." tanya dokyeom karena kali ini ia tak mendapati chan sebagai kasirnya
"Ah iya anak pekerja paruh waktu itu ya? Ini hari liburnya, ada apa tuan? Apa dia membuat anda tidak nyaman? Anda bisa menyampaikan keluhan di laman web ini" kasir tersebut menunjukkan kertas yang tertempel di dekat mesin kasir nya.
"Ah tidak. Saya bertemu dengannya diluar kemarin, dia membantu saya. Saya hanya ingin mengucapkan terimakasih , dia sangat baik." Dokyeom berbohong
"Wah iya dia memang anak yang baik dan pekerja keras. Dia akan kembali bekerja disini 2 hari lagi tuan."
"Baiklah terimakasih, saya pergi dulu."
"Terimakasih."

Dokyeom kembali ke mobilnya dan pulang. Sampai dirumah, ia melihat semuanya telah dirumah kecuali wonwoo dan chan.
"Dokyeom-ah, aku tahu kau lelah. Saat kau ke kamar bisakah memeriksa kamar chan? Lihat, apakah ada sampah di kamarnya? Aku akan membuang semua sampah malam ini, kebetulan tadi aku habis beresin lemari kerja. Sampahku banyak." Ucap jeonghan
"Tentu hyung, aku akan memeriksanya. Sekalian aku membawa sampahku." Jawab dk
"Terimakasih banyak kyeom.."

Dokyeompun masuk ke kamar chan. Kamarnya rapi, hanya saja meja belajarnya yang cukup berantakan.
"Oh tempat sampah nya disana" dk menghampiri tempat sampah yang berada di dekat meja belajar chan. Saat hendak mengambil sampah tersebut, sesuatu mengalihkan pandangannya.
"Apa ini? Apa terjadi sesuatu?" Dokyeom memperhatikan beberapa lembar tissue dengan bekas darah.

"Dokyeom-ssi.." seseorang memanggilnya dari luar
"Oh aku akan segera kesana" jawab dokyeom lalu mengambil sampah chan dan membawanya keluar.

"Hyung ini sampah dari kamarku dan kamar chan." Ucap dokyeom
"Terimakasih, maaf aku merepotkanmu." -jh
"Tidak apa-apa.."

"Chan pulang" chan memasuki rumah dan menyapa kakaknya yang kebetulan berada dekat pintu masuk
"Eh chan baru pulang.." ucap  jeonghan
"Iya chan tadi les musik" jawab chan
"Yaudah mandi dulu sana" -jh
Sementara itu dokyeom hanya menatap chan.

"Eh, buang sampah hari ini ya hyung? Chan ambil sampah chan di kamar. Tar sklian chan aja yang buang ya"
"Gausah, dah gua ambil" ucap dk
"Hah?! Hyung ambil sampah chan? Dikamar?" Chan terkejut karena ia ingat didalam tempat sampahnya ada bekas darah dari mimisannya kemarin.
"Gapapa kok chan, hyung yang suruh dokyeom tadi" ucap jeonghan
"Te-terimakasih hyung" chan membungkuk pada dokyeom
"Hm"

Chan pun ke kamarnya dengan perasaan panik, bagaimana jika dokyeom melihat itu dan akan memberitahu hyung lainnya? Dan dokyeom juga akan memarahi chan?









To be continued

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang