53

588 72 2
                                    

Wonwoo dan chan telah kembali ke rumah sakit setelah menyelesaikan sarapannya. Saat ini chan ditemani oleh Jun dan Hao, sedangkan wonwoo lanjut bekerja. Sesuai yang diucapkan seungcheol sebelumnya, dia dan yang lainnya berangkat ke rumah sakit jam 11 siang. Mereka menemani chan hingga jam 2 siang.

"Nah kita harus balik ke kantor chan, nanti sore kesini lagi ya." Ucap seungcheol yang sudah siap untuk pergi ke kantor
"Kamu disini sama jun dan hao hyung dulu ya." Sambung jeonghan
"Iya makasi ya hyung." Jawab chan.

Tak lama setelah seungcheol pergi ke kantor, chan izin untuk tidur siang kepada jun dan hao. Tentu saja mereka mempersilahkan chan untuk tidur. Kemudian ketika wonwoo masuk, wonwoo menyuruh jun dan hao untuk tidur siang juga. Namun mereka menolak, hao mengatakan bahwa ia ingin membeli sesuatu. Jadi kesempatan yang diberikan wonwoo itu digunakan untuk berbelanja.

"Wonu hyung, gue jarang tidur siang juga. Kalau lo emang ada waktu jaga chan, boleh ga gue tinggal bentar? Ada barang yang gue butuhin banget." Ucap hao
"Boleh dong, udah pergi aja sama jun juga. Santai aja, gue ga sibuk kok." Jawab wonwoo
"Kurang lebih gue tinggal sejam doang kok hyung."
"Santai hao.. hati hati dijalan ya."
"Oke, byee."- jun&hao

"Wonwoo hyung." Chan membuka matanya begitu jun dan hao keluar.
"Eh udah bangun aja kamu.." ucap wonwoo
"Hyung, ke taman yuk." Pinta chan
"Ga diem-diem yaa kamu. Pagi-pagi minta ke resto, sekarang ke taman." Canda wonwoo sambil menarik hidung chan.
"Aww... ahh hyung ayolahh" ekspresi gemas chan membuat wonwoo tak bisa menolaknya.

"Iya ayoo, pake kursi roda ya?"
"Engga, jalan aja biar sehat."
"Yaudah chan ayo berangkattt" wonwoo mengambil infus chan dan membawakannya.

Sampai di taman, chan jongkok sambil menyentuh lembut bunga disana dengan jari telunjuknya. Wonwoo hanya berdiri di samping chan dan membiarkan chan melakukan yang ia inginkan.

"Hyung, indah ya bunganya." Ucap chan sambil memandang wonwoo. Wonwoo tersenyum kemudian ikut jongkok.
"Iya, indah kaya kamu kalo lagi senyum gini." Ucap wonwoo membuat chan tertawa
"Aigoo hyung, carilah pacar dan jangan menggodaku."
"Ribet ah." Wonwoo juga terkekeh.
Kemudian mereka berdiri, mencari kursi kosong kemudian duduk disana.

"Hyung"
"Iya?"
"Kayaknya chan udah iklas deh sama yang chan alami saat ini."
"Emang kenapa?" Tanya wonwoo yang agak bingung dengan perkataan chan.
"Yaa kan aku bisa sembuh kan?" Ucap chan yang diangguki wonwoo.
"Dan misalnya engga pun, chan ga bakal sesedih itu."
"Bentar deh, hyung masih bingung nih." Ucap wonwoo

"Kalaupun misalnya chan harus mati nih, gapapa deh. Chan udah dapet salah satu hal yang chan pengenin banget dari dulu."
"Emang hal apa? Kayaknya kamu ga pernah minta sesuatu ke hyung."

"Chan udah dapet ngerasain pelukan hangat dari kalian semua. Wonu hyung, mingyu hyung, jeonghan hyung, dokyeom hyung, jun hyung dan hao hyung.. seungcheol hyung, hehe hingga akhirnya hoshi hyung." Chan mengusap air matanya yang sudah jatuh walaupun dengan bibirnya yang tersenyum itu.

"Tapi sebenernya chan masih ragu juga. Apa sebenarnya sakit chan parah dan mungkin chan bakal mati cepet? Makanya mereka baik... ah mereka adalah orang baik. Maaf atas perkataan chan."
"Maksud chan.. makanya mereka akhirnya maafin yang mungkin kesalahan chan dulu. Chan gatau sih kesalahan chan yang mana. Tapi intinya mereka udah mau menerima chan sebagai keluarganya." Ucap chan sambil terus menitikkan air mata.

Perasaan wonwoo mendengar perkataan chan ini adalah tidak karuan. Ia menjadi kesal, sedih. Wonwoo merasa sakit hati dengan yang dirasakan chan saat ini. Ia tahu maksudnya adalah terutama Seungcheol dan Hoshi. Mereka berdua telah membuat chan berpikir negatif tentang dirinya sendiri. Wonwoo saat ini marah, bahkan ia sedang tak bisa tersenyum di depan chan.

"Chan, kamu cukup percaya aku aja. Kamu baik-baik aja. Aku engga bohong tentang penyakit kamu, paham?" Ucap wonwoo dengan penekanan.
Dengan wajah basah karena air mata, chan memeluk wonwoo. Wonwoo semakin emosional dan dia menangis dalam diam. Ia hanya mengusap-usap kepala chan.

"Hyung ayo tidur, kepala chan sakit." Lirih chan tiba-tiba.
Wonwoo sadar dalam lamunannya kemudian segera melepaskan chan dari pelukannya.
"Chan? Sanggup jalan? Naik kepunggung hyung!"

"Wonwoo-ssi biar ku bantu." Kebetulan joshua datang menghampiri mereka.
Joshua memegangi infus chan, sedangkan wonwoo menggendong chan di punggungnya.

"Naikkan di brankar saja" ucap joshua
"Tidak, sudah dekat." Jawab wonwoo.

Kini chan sudah direbahkan dan ia juga tidur setelah diberi obat. Mendekati pukul 5 sore, ponsel wonwoo terus mendapat notifikasi dari seungcheol. Namun wonwoo mengabaikannya.

"Wonu-ya kenapa ga balas chat seungcheol hyung? Dia jadi spam chat ke gue." Ucap jun yang sudah selesai berbelanja bersama hao tadi.
"Hm, dia chat gue juga." Sambung hao
"Gue sibuk, kalian aja yang bales." Jawab wonwoo singkat.
Tanpa kembali bertanya, jun pun membalas pesan seungcheol.

✉️
Jun : wonu sibuk hyung. Chan sempet hampir drop, tapi sekarang udah normal lagi. Udah tidur.


Membaca balasan pesan itu, seungcheol sangat tidak tenang. Ia juga memberi tahu yang lainnya untuk lebih semangat menyelesaikan tugas hari itu dan bisa segera ke rumah sakit.

Disisi lain, Wonwoo kembali ke ruangannya dan beristirahat sejenak. Sejujurnya ia ingin sekali marah dan tak berbicara kepada seungcheol dan hoshi. Namun, ia juga berpikir kemungkinan itu malah akan membuat chan sedih jika mengetahuinya. Jadi ia akan berusaha menjadi biasa saja tanpa membuat kecanggungan antara hoshi, seungcheol dengan dirinya.











To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang