61

636 71 5
                                    

3 hari setelah keputusan diambil, tentu saja chan masih setia dengan baju rumah sakit beserta ruangannya.
Pagi pagi sekali dihari itu, chan merengek ingin keluar kamar dan jalan-jalan. Memang tidak masalah, tapi bukankah sebaiknya pergi setelah sarapan saja? Tapi yasudahlah turuti saja kemauan si bungsu.

"Chan, sarapan! Wonu hyung menelponku barusan. Katanya sarapanmu sudah dibawakan oleh perawat." Ucap hao yang bersama chan. Chan menoleh dan mengerutkan keningnya.
"Ayolah jangan menolak. Nanti jalan-jalan lagi." Ucap hao yang peka seakan chan akan menolaknya.
"Hmm oke okelah." Sahut chan.
Mereka berdua pun kembali ke kamar.

"Bagus yaa.. balik balik gue tapi ruangan ini kosong." Ucap seungcheol yang ceritanya kesal.
"Hehe jalan-jalan hyung biar ga deg-degan." Jawab chan memeluk punggung seungcheol. Seungcheol mengangkat alisnya setelah mendengar jawaban chan.
"Yaudah sarapan dulu chan." Ucap seungcheol.

"Hyung, yang lain mana?" Tanya hao
"Ada yang ke kantor tanda tangan berkas, btw jun mana?"
"Tadi dia bilang ke kantin sih selesai cuci muka, trus gue sama chan jalan-jalan. Katanya dia mau nyusul tapi gue bilang gausah. Soalnya anak ini nih, tiap detik pindah tempat." Jawab hao sambil melirik chan. Chan hanya terkekeh.
"Oohh yaudahlah. Btw hao lo ga nyusul dia aja? Lo beli apa kek itu buat sarapan. Keluar juga boleh, pake mobil gue. Chan biar sama gue. Tar juga yang lain datang."
"Hemm yaudah gue cari jun aja deh. Chan tak tinggal bentar ya, makan dengan baik."
"Oke hyung, makasi dah nemenin tadi."
"Sip sama-sama.."

"Seungcheol hyung, udah sarapan?" Tanya chan sembari mengunyah makanannya.
"Udah dong.."
"Ohya tadi kamu bilang deg-degan? Deg-degan untuk operasi nanti ya?" Tanya seungcheol
"Heheh iya hyung. Jantung chan berdebar kenceng teruss." Jawab chan sambil mengelus dada.

"Chan, pokoknya lo semangat. Jangan takut, kita bakal nungguin lo diluar ruangan. Di dalem ruangan juga udah ada wonwoo dan joshua."
"Chan, janji sama hyung untuk bisa melewati ini dengan baik ya.. kamu bakal sembuh, harus sembuh!! Hyung janji bakal nurutin apapun mau chan, apapun itu. Sekalipun itu diluar kemampuanku, akan aku carikan jalan keluarnya." Ucap seungcheol dengan mengaitkan kelingkingnya dengan chan.
Chan sangat tersentuh, matanya berkaca-kaca.

"Apapun itu?"
"Iya apapun yang lo mau. Berapa banyakpun itu."

Chan tersenyum, menarik nafasnya dengan panjang agar air matanya tak jadi terjatuh.
"Terimakasih ya hyung. Nanti chan kasi tau yang chan inginkan."
"Kenapa nanti? Sekarang juga gapapa."
"Engga, nanti aja pokoknya."
"Yaudah, ah sarapanmu jadi keganggu. Lanjutin makannya."

Disisi lain, wonwoo sangat sibuk untuk mempersiapkan operasi chan. Operasinya akan di lakukan siang nanti.
"Wonwoo?" Panggil dr.kim
"Oh hi dr.Kim" sahutnya.

"Chan operasi hari ini kan? Lo yang ngambil?"
"Professor disini yang ngambil. Gue jadi asisten nya aja. Jujur gue deg-degan, gue sedih liat adek bungsu gue kaya gini."

"Wonu-ya.. lo yang kuat dong. Gue juga ikut entar kan." Ucap joshua yang menghampiri mereka.
"Bener kata dr.Joshua, semangat ya. Gue bantu prepare deh, gue free hari ini."
"Btw kondisi chan baik?"
"Baik, cuma dia kayak manja gitu. Dia minta semua hyungnya libur hari ini. Terus pagi tadi udah minta jalan-jalan."
"Diturutin?"
"Iyalah, kalaupun dia minta rumah sekarang bakal dibeliin tuh." Canda wonwoo
"Waduh.."
merek bertiga sama-sama terkekeh.

Diruangan chan, para hyung sudah disana bersama nya. Selain itu woozi juga menelepon bahwa akan menemui chan hari itu. Secara pribadi chan juga dikirimi pesan oleh vernon dan seungkwan bahwa mereka juga akan kesana.
Singkat cerita, woozi, vernon, seungkwan pun telah tiba dirumah sakit. Woozi maupun vernon dan seungkwan membawa buah tangan untuk chan dan yang lainnya. Namun seungkwan dan vernon juga membawa hadiah spesial untuk chan.

"Chan.. taraaaaa. Liat deh kita punya sesuatu yang spesial buat lo." Ucap seungkwan sambil menunjukkan kotak kecil kepada chan.
"Wahh apaan nih?" Chan tampak tak sabaran.
Seungkwan memberi kotak itu kemudian dibuka oleh chan.
"Wow indah sekali." Ucap chan, para hyungs menjadi kepo dan memperhatikan itu.
"Eitss kita juga ada loh.." vernon dan seungkwan menunjukkan gelang yang sudah melingkar dipergelangan tangannya.
"Maksudnya ini kita bertiga couple?"
"Iya, cuma angka dalam mainan gelang itu berbeda. Ya lo tau kan"
"Aigoo.. terimakasih hyung-nim." Chan tampak sangat senang. Ia menundukkan kepalanya saat berterimakasih.

"Hyung? Kenapa manggil mereka hyung?" Ucap dokyeom yang paling kepo apalagi setelah mendengar chan memanggil hyung kepada vernon dan seungkwan.
"Oh hehe jadi kita emang setahun lebih gede dari chan hyung. Kebetulan kita murid pindahan yang pindah nya telat. Jadi kita ngulang dikit deh." Jelas vernon
"Tapi chan juga dulu sekolahnya terlalu muda gak si?" Ucap mingyu

"Ahh sudahlah, liat tangan chan!" Chan memamerkan gelangnya.
"Wahh coba tunjukin barengan sama vernon dan seungkwan juga." Ucap woozi dan mereka menurutinya.
"Keren!!" Para hyung mengapresiasinya.

Chan berbincang dengan vernon dan seungkwan, sedangkan woozi bersama hyungnya. Mereka masih mengobrol santai sambil menunggu waktu.

















To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang