29

656 57 4
                                    

Disekolah chan tentu saja bersikap tak seperti biasanya. Ia hanya duduk diam dan membaca buku sebelum menyusul ulangan. Ia juga mengenakan masker agar lebam di pipinya tidak kelihatan. Kedua sahabatnya yang melihat itupun juga tak ingin mengganggunya.
"Chan, entar semangat ya. Ulangangannya ga susah kok" ucap seungkwan
Chan membalas dengan senyuman dan anggukan saja.
"Lo.. baik-baik aja kan?" Akhirnya vernon pun memberanikan diri bertanya kepada chan
"Lagi ada masalah ya?" Sambung vernon
"Gue oke kok, tenang aja" jawab chan dan tak lama setelah itu ia dipanggil keruang guru untuk menyusul ulangannya.

"Vernon.. gue khawatir sama chan. Dia keliatan ga baik-baik banget" ucap seungkwan
"Iya gue juga ngerasa gitu. Mana dia gak pernah mau cerita. Sebenernya dirumahnya dia baik-baik aja ga si?" Ucap vernon
Seungkwan hanya menaikkan bahunya.

Setelah selesai menyusul ulangan, chan kembali ke kelasnya. Ia jalan dengan sempoyongan, pagi itu ia melewatkan sarapannya. Suasana hatinya benar-benar buruk jadi ia tak selera makan.
"Chan gimana? Lancar?" Tanya seungkwan
"Lancar" jawab singkat chan

Kringgg..
Lonceng sekolah berbunyi, menandakan jam makan siang.
"Ayo ke kantin guys" semangat seungkwan mengajak sahabatnya itu.
"Yuk chan" vernon menarik tangan chan, namun sesuatu yang janggal ia rasakan.
"Eh?!" Vernon memegang dahi chan, seungkwan pun menatapnya khawatir
"Lo demam? Panas bgt" ucap vernon kemudian seungkwan juga menyentuh dahi chan
"Gue gapapa kok, udah bawa obat. Ayo makan ke kantin " ucap chan agak lemas
Chan pun berdiri dari duduknya kemudian..

BRUKKK

"CHAN!!!!!" Teriak kedua sahabatnya dan mengalihkan perhatian temannya yang lain.
"Aigoo .. chan bangun. Mukanya pucet banget gue takut" ucap seungkwan sembari mengangkat kepala chan
"Eh pipinya kenapa?" Tanya nya lagi
"Cepet taruh dia ke punggung gue, ayo kita bawa ke rumah sakit" ucap vernon yang tak peduli akan berat badan badan chan. Yang penting sekarang chan mendapat pertolongan.

~

Disisi lain, wonwoo sedang duduk di ruangannya. Ia masih memikirkan kejadian kemarin.

Tok tok..
"Wonu-ssi, gue masuk ya" ucap joshua dari luar
"Iya hyung"

"Lo kenapa kayaknya kusut banget wajahnya? Dan kenapa dah lo kemarin pulang cepet-cepetan. Dr.Kim mau ngajak ngopi padahal" ucap joshua
"Ohya? Sorry hehe, trus dia dimana sekarang?" Tanya wonwoo
"Lagi ada pasien tuh"
"Ooh"

"Wonwoo.." panggil joshua dengan nada serius
"Kenapa hyung?"
"Lagi ada masalah ya? "
Wonwoo menatap dengan mata yang tak bisa bohong.
"Adek dan kakak gue berantem kemarin" ucapnya
"Adek kakak yang mana?" Tanya shua
"Chan sama seungcheol"
"Ehh..? Kok bisa? Terus sekarang udah baikan?"
Wonwoo menggeleng "gue gatau hyung, sampe dirumah kemarin suasana udah aneh. Gue tanya jeonghan dia ga langsung jelasin. Dia ngajak gue ke kamar chan. Disana gue liat chan udah berantakan banget, nangis. Terus disana juga gue ngeliat pertama kalinya chan bicara dengan nada tinggi." Jelas wonwoo

"Wonwoo-yaa.. apa seungcheol masih belum bisa nerima chan?"
"Dulu sewaktu sekolah, seungcheol sering bilang kalau dia ga suka adik bungsunya. Itu kadang bikin seungcheol dan jeonghan debat. Sorry kalau gue jadi ngomong gini" ucap shua

"Seungcheol belum berubah hyung" wonwoo menghela nafasnya
"Hmm.. oh iya chan udah pulih?"
"Belum.. sama sekali belum. Bahkan kemarin dia pingsan terus demam lagi"
"Apa?! Trus kenapa ga lo ajak kerumah sakit sih?" Joshua terkejut mendengar pernyataan wonwoo
"Kondisinya masih cukup baik. Serangan panik dia, tapi gue infus juga."

"Hmm Yaudah deh.. lo yang sabar yaa.. btw lo santai hari ini?"
"Gue mau ke puskesmas. Ada kunjungan"
"Yaudah hati-hati ya"
"Iya hyung. Gue berangkat sekarang ya." Wonwoopun bersiap untuk pergi
(Fyi: ceritanya puskesmas ini juga deket sama sekolah chan)

Kini wonwoo baru saja sampai di puskesmas. Ia masih bertegur sapa kepada para petugas disana

"SIAPA PUN TOLONGIN TEMEN SAYA!!!" Teriak seseorang yang memasuki puskesmas tersebut mengalihkan perhatian semua orang. Dan beberapa petugas kesehatan pun terlihat bergegas menghampirinya.

"Eh? Seragam sekolah itu.." batin wonwoo yang mengenali seragam yang di kenakan oleh seseorang itu.

Selanjutnya tampak seorang siswa lagi yang sedang menggendong temannya di punggungnya.

"CHAN!!!" Giliran wonwoo yang teriak setelah melihat siapa yang dimaksud 'Teman' oleh siswa tadi.
wonwoo menghampiri chan yang sudah di baringkan di brankar.

"Kami akan memeriksanya dahulu, tolong tunggu disini" ucap petugas disana.
Wonwoo sangat panik, ia tak bisa berkata-kata. Sementara ia hanya membiarkan adiknya diberikan pertolongan pertama di puskesmas itu.

"Vernon gue takut" isak tangis seungkwan dan vernon dengan nafas yang masih terengah-engah. Lalu wonwoo beralih ke mereka.

"Permisi." Ucap wonwoo menghampiri mereka. Seungkwanpin mengusap air matanya. Sebelumnya wonwoo telah mengambil 2 botol air minum untuk mereka.
"Temannya chan?"
"Duduk dan minum ini dulu" wonwoo menyodorkan minum pada mereka. Merekapun menerimanya
"Terimakasih dokter." Ucap seungkwan dan vernon
"Boleh saya tahu apa yang terjadi pada adik saya?" Tanya wonwoo
"Chan tampak kurang sehat sejak pagi, dan ia terus menggunakan masker. Kemudian ketika jam istirahat, kami berniat ke kantin. Saat itu kami tahu bahwa chan sedang demam. Dia bilang dia gapapa tapi saat berdiri dia langsung pingsan, dok." Jelas seungkwan.
Wonwoo menghela nafasnya "terimakasih, terimakasih juga telah membantunya. Tenang saja, aku akan memberikan yang berbaik untuk chan"
Seungkwan mengangguk.

"Maaf sebelumnya. Tadi kata dokter Adik? Dokter adalah kakak chan?" Tanya vernon, wonwoo mengangguk.
"Hmm kau pasti Wonwoo hyung kan?" Ucap seungkwan
"Eh maaf .." sambungnya
"Benar, aku wonwoo. Bagaimana kalian bisa tahu?" Tanya wonwoo
"Chan pernah cerita bahwa salah satu kakaknya adalah dokter. Tapi ia tak pernah memperlihatkan wajah para kakaknya. Dan dia juga hanya bercerita bahwa dia memiliki banyak 'hyung'." Jelas seungkwan
"Ohh iyaa itu benar." Ucap wonwoo
"Senang bertemu denganmu dokter, saya seungkwan"
"Dan saya vernon" vernon dan seungkwan membungkuk
"Panggil saja aku hyung seperti chan memanggilku." ucap wonwoo tersenyum.
"Baiklah hyung"
"Kalian pasti belum makan siang kan?"
Vernon dan seungkwan menggeleng.
"Sebentar" wonwoo tampak mengambil ponselnya dan mengirim pesan ke seseorang.

Tak lama setelah itu, tampak seseorang datang.
"Wonwoo-ssi. Chan kenapa lagi? Kok ga langsung ke RS?"
Wonwoo sempat membaca notifikasi hp nya yang berisi chat dari dr.Kim. Dr.Kim menyatakan bahwa ia juga sedang menuju puskesmas tersebut.
"Dr.Kim.. entar gue jelasin. Pesenan gue udah?"
"Oh ini" dr.Kim memberikan bingkisan pada wonwoo

"Nah seungkwan, vernon.. ini kalian makan siang dulu. Lalu balik sekolah ya. Nanti kalau mau tau kondisi chan bisa kirim pesan ke hyung. Ini kartu nama hyung"
"Hyung, tidak perlu repot-repot begini harusnya."
"Sudah tidak apa-apa. Ambil lah" mereka pun menerima makanan dari wonwoo
"Kalian biar saya saja yang antar ke sekolah ya." Ucap dr.Kim
"Tidak perlu, kami naik taksi saja"
"Tidak apa, aku teman wonwoo dan teman chan."
Akhirnya seungkwan dan vernon menerima tawaran itu. Setelah makan siang, mereka pun kembali ke sekolah.














To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang