67

558 57 3
                                    

Waktu yang berlalu dengan cepat, tak terasa ini adalah bulan untuk keberangkatan chan untuk berlibur sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya. Bahkan Mingyu sempat membeli baju baru untuk dirinya.

H-4 keberangkatan, barisan para bungsu pergi keluar untuk membeli sesuatu. Mereka yang merasa sangat senang itu tidak perduli akan situasi ataupun cuaca diluar.

"Kalian belilah sesuatu yang diinginkan, gue yang traktir. Tapi tolong sadar diri juga ya." Ucap mingyu
"Asiiikkk boss gue nih" ucap hao.

Mereka tertarik pada toko kacamata, kini dokyeom, mingyu, hao, dan chan sedang melihat-lihat kacamata ditoko tersebut.

"Gue kayaknya mau beli yang item deh, gue pake dari rumah sampe bandara. Biar ga silau gitu." Ucap mingyu sambil mencoba salah satu kacamata.
"Anjirr kayak artis aja lo sok-sok an kayak mau kena banyak flash kamera aja." Julid hao.
"Ga heran sih sama kepercayaan dirinya tentang fashion. Lah lo bertahun-tahun di china jadi kurang tau. Sedangkan gue yang 24/7 sama dia nih." Ucap dokyeom
"Yaelah kalian julid aja." Mereka bertiga jadi terkekeh.

"Hyung!" Panggil chan.
"Eh iya? Udah ada yang kamu suka?" Tanya mingyu.
"Engga, gak mau kacamata deh." Jawab chan.
"Terus?"
"Chan tiba-tiba pengen topi." Ucapnya sambil menunjuk toko diseberang.
"Oalah jadi itu alasan chan daritadi ga banyak liat-liat ya?" Ucap hao dan chan mengangguk.
"Okedeh kita kesana setelah ini. Gue juga mau topi aja." Ucap dokyeom
"Yaudah gue kacamata sama mingyu." Ucap hao yang telah mendapat kacamata yang ia inginkan, begitu juga mingyu.

Setelah membayar, mereka pergi ke toko topi. Chan yang sudah melirik dari kejauhan topi yang ia inginkan, sampai disana langsung mengambilnya dan sangat yakin tanpa ingin mengganti ke model yang lain.

"Bucket hat nya cocok banget di kamu chan." Ucap hao yang memakaikan kembali topi yang dipilih chan.
"Makasi hyung" jawabnya tersenyum.

"Gue udah dapet, gimana cocok ga?" Tanya dokyeom yang memakai topi pilihannya.
"Wahh baguss hyung, cocok." Jawab chan
"Yaudah mana biar gue bayar." Ucap mingyu dan mengeluarkan kartu dari dompetnya.

Tingg...
Notifikasi pesan masuk diponsel mereka. Itu ada pesan seungcheol di grup keluarga.

✉️🍒 : belum balik kah kalian? Kenapa gaada kabar?
Kalau udah kelar belanja, segera pulang.Kalian tadi ijin dari jam 9. Ini udah jam 2 siang. Jangan banyak diluar, nanti capek. Cuacanya lagi cukup dingin juga.

🐶,⚔️,🐸,🦦 : maaf hyung. Kita balik sekarang kok.

Melihat pesan panjang yang dikirim seungcheol. Tentu saja mereka menjadi takut dan bergegas kembali kerumah. Dan yaa mereka lelah, sesampainya dirumah mereka langsung tidur siang.

Mereka tidur cukup lama hingga matahari sudah berwarna jingga di sebelah barat. Mingyu, dia bangun paling awal diantara yang lain. Kemudian ia berjalan keruang TV dan masih sedikit bermalas-malasan. Televisi yang dinyalakan cukup membuat dokyeom dan hao terbangun. Hanya saja mereka tetap di kamarnya bermain ponsel. Di tengah keseruannya menonton, mingyu melihat chan yang keluar dari kamarnya.

"Hei chan, udah bangun yaa." Sapa nya
Chan tidak merespon, ia berjalan linglung dan sesekali mengucek matanya.
"Chan laper gak?" Tanya mingyu lagi

BRUKK

"AAAAA CHOI CHAN!!!" Mingyu terkejut dengan chan yang tiba-tiba pingsan.

"Gyu, ada apa?!" Dokyeom dan hao keluar dari kamarnya
"Chan tiba-tiba pingsan, duhhh gue gatau." Ucapnya panik.
"Lo angkat dia ke kamar, gue bakal nelpon wonwoo." Ucap dokyeom.

Dokyeom mencoba menghubungi wonwoo, sayangnya wonwoo sangat sibuk sehingga tak dapat segera pulang. Mereka akhirnya memanggil dokter lain untuk datang kerumah.
"Tidak ada masalah serius, hanya lelah. Hmm apakah dia makan dengan baik? Jika sudah sadar, tolong berikan makanan yang enak dan istirahat." Ucap dokter dan diangguki dokyeom, mingyu, dan hao.

"Tapi iya juga ya, kita ga makan nasi dari pagi. Sarapan roti, siang kita makan eskrim sama cemilan doang." Ucap dokyeom
"Ya gue kebangun tadi juga gara-gara laper cuy" ucap mingyu.
"Terlepas dari itu semua, gue bersyukur banget chan baik-baik aja. Cuma gue tetep khawatir, takut woi jelasinnya ke seungcheol hyung." Ucapan hao benar, mereka jadi speechless.

Pergerakan kecil tampak dari chan disaat mereka bertiga sedang memikirkan cara agar lancar saat menjelaskan kepada para hyung.

"Chan.. kamu kenapa? Kamu tiba-tiba banget pingsan." Ucap mingyu mengelus lembut rambut chan.
"Maafin chan, sebenernya tadi tuh.."

"Chan!! Mingyu, dokyeom, hao!" Ucap jun yang memasuki kamar dengan tergesa-gesa.
"Chan udah sadar, kamu kenapa? Kalian yang lain baik-baik aja?" Tanya jun dengan nafasnya masih terengah-engah.
"Kita baik kok hyung." Ucap mingyu, dokyeom, hao.
"Cuma aja.." sambung dokyeom
"Chan juga baik kok." Potong chan

"Oke oke.. bisa jelasin yang terjadi? Gue panik banget baca chat." Ucap jun.
"Hyung, kita semua kan tidur siang yaa. Terus tadi chan nyadar kalo salah satu dari hyung udah ada yang bangun. Chan niatnya nyamperin. Tapi saat chan bangun gitu chan pusing karena chan tergesa-gesa. Nah perasaan chan jadi ga enak, chan keluar kamar niatnya bilang ke hyung yang udah bangun. Tapi pusingnya keterusan, lalu gatau gak inget lagi." Jelas chan.
"Terus ngapain harus tergesa-gesa pas bangun?" Tanya jun.
"Ya spontan aja pengen gitu. Ini juga bukan pertama kalinya."
Jun hanya menghela panjang nafasnya.

"KALIAN GAPAPA? CHAN GIMANA?" Lagi-lagi anggota keluarga yang pulang, terlihat panik.
"Baik-baik aja kok. Iya kan hyung?" Ucap chan, diangguki jun, dokyeom, mingyu, dan hao.
"Chan, hyung minta maaf karna gabisa dateng langsung tadi. Urusan dirumah sakit bener-bener gabisa ditinggal." Ucap wonwoo
"Chan gapapa kok, maaf bikin khawatir." Jawab chan.

Tuk.. tuk.. tuk..
Terdengar lagi suara langkah kaki yang mendekat kekamar.
Orang-orang yang dikamar itupun menjadi hening. Tak lama setelah itu, tampak lelaki berwibawa yang mengenakan baju turtle neck putih dibalut jas hitam panjang bersama satu lagi laki-laki tampan hadir memasuki kamar chan. Mereka ada seungcheol dan jeonghan. Sesampainya dikamar, mereka tak langsung bertanya, mereka hanya melihat satu persatu adiknya.
"Chani, kamu baik-baik aja?" Jeonghan memulai pembicaraan.
"Chan gapapa, maaf udah bikin khawatir." Jawab chan.

"Udah hyung peringati untuk tidak banyak keluar agar tidak lelah kan?" Ucap seungcheol sambil menghembuskan nafas kasar. Orang yang dimaksud hanya menunduk dengan perasaan bersalahnya.
"Dokyeom, Mingyu, Hao, keluar sebentar." Perintah seungcheol. Mereka pun keluar kamar chan.

"Hyung, kami minta maaf." Ucap mingyu
"Apa kata dokter?" Tanya seungcheol
"Chan disuruh makan dan beristirahat." Jawab dokyeom
"Ahhh kalian pasti cuma ngemil dan ga makan nasi kan?" Ucap seungcheol

"Seungcheol hyung.." chan datang menghampiri mereka dengan air matanya yang berlinang.
"Eh chan kenapa?"
"Hiksss hyung" chan memeluk erat seungcheol.
"Iya kenapa ?"
"Chan mohon jangan marahin mereka, mereka ga salah. Mereka semua jaga chan dengan baik, chan cuma tiba-tiba pusing. Maaf udah bikin khawatir. Chan mohon jangan marah ke mingyu, dokyeom, dan hao hyung. Marahin aja chan ya." Chan nangis sesegukan, menggenggam tangan seungcheol dan memohon.

"Kita engga dimarahin chan." Ucap dokyeom dengan senyuman. Chan tampak sangat menggemaskan, mereka sebenarnya tak tahan ingin tertawa.

"Hyung ga marahin mereka. Hyung engga marah. Hyung cuma khawatir sama kalian. Chan tau kan bentar lagi kita mau ke Jepang? Kalo gak fit pas liburan kan ga seru. Nanti ga ganteng pas fotoan." Ucap seungcheol sambil mengusap air mata chan.

"Kan hyung udah bilang, seungcheol engga marah chan.." ucap jeonghan.
"Udah nangisnya ya, ayo makan enak. Kalian pasti lapar kan? Hmm mau makan diluar gak?" Ucap seungcheol.
"Mauu!!!!!!!" Sorak semuanya.
"Ohya, jun kabarin hoshi ya. Dia masih di kantor tadi karna ada karyawannya tiba-tiba bermasalah." Perintah jeonghan
"Oke hyung."
"Yaudah, semuanya siap-siap ya." -seungcheol
"Baik hyung." -all











To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang