20

671 52 5
                                    


"Hyung!" Mingyu memasuki ruang rawat chan dan disusul dokyeom.
Wonwoo melirik mingyu sebentar lalu kembali fokus dengan baju didalam paperbag chan.
"Hyung, bagaimana chan sekarang?" Tanya mingyu
Wonwoo masih fokus dengan paperbag itu, lalu ia menunjukkan baju tersebut kepada mereka.
"Mengapa chan membawa baju seperti ini? Dan nametag ini" wonwoo juga memperlihatkan nametag berisi logo toko dan nama 'Choi Chan (part time)'
Mingyu dan wonwoo bingung, tetapi tidak dengan dokyeom. Dokyeom menghampiri wonwoo dan mengambil nametag itu dari wonwoo.
"Ini yang gue mau sampein ke lo kemarin, gyu" ucap dokyeom
Mingyu dan wonwoo jadi terkejut
"Jadi ? Lo tau chan kerja?" Tanya mingyu
"Iya, inget kan gue melamun habis beli minum di supermarket waktu kita pulang dari jalan jalan itu? Itu karna gue ngeliat chan kerja disana." Jawab dk
"Kenapa ga bilang langsung ke gue?!!"
"Gue masih bimbang aja pas itu."
"Dan ini, sepertinya ini bukan pertama kalinya chan mimisan." Ucap dokyeom sambil menunjuk seragam chan yang berisi noda darah.
"Lo tau banyak tentang chan?" Tanya wonwoo
"Hyung, sebelumnya gue disuruh ambil semua sampah sama jeonghan hyung. Pas gue ke kamar chan, gue dapetin banyak tisu berisi noda darah." Jawab dk
"Lo kok bisa jadi banyak tau gini sih kyeom?"-mg
"Gue gatau, bingung juga. Akhir akhir ini gue sering khawatir sama chan." Jawaban dk membuat wonu dan mingyu saling bertatap muka
"Dah, gue ga apa-apain dia kok. Gausah khawatir " ucap dk yang menyadari itu
"Eh engga gitu, makasih ya kyeom. Kita selidiki dulu penyebab chan tiba tiba kerja. Dan sejak kapan ia memulainya" -ww
"Apa mungkin ini penyebab chan kurus ?"

"Chan" jeonghan yang tiba tiba masuk
"Chan, astaga kamu kok bisa sampe gini" jeonghan mengelus elus kepala chan

"Kalian kenapa?" Tanya jeonghan setelah melihat wonu, mingyu dan dokyeom dengan wajah seriusnya
"Apa yang lo bawa? Dan seragam apa itu?" Tanya jeonghan kembali
"Choi chan, part time?"
"Eh maksudnya apa ini?" Jeonghan pun terkejut setelah membaca nametag tersebut.
"Sepertinya chan kerja hyung." Jawab wonwoo
"Apa?! Mengapa tidak ada yang memberitahuku?"
"Kami juga baru tau"
"Kami akan mencari tahu tentang ini" ucap dk
"Ah aku akan menemui temannya." Ucap mingyu
"Lo kenal temannya?" Tanya jeonghan
"Gak juga, tapi gue tau. Gue ada ide, gue bakal hubungin dulu temennya terus ngajak mereka ketemu."
"Gimana cara menghubunginya? Lo tau nomor telponnya?" -dk
"Oh benar juga, gue ga tau. Mungkin besok sepulang mereka sekolah gue temuin langsung ya" -mg
"Hati hati loh, jangan sampe mereka ga nyaman." Ujar jeonghan
"Iya gue ngerti hyung"

Malam harinya, semua kecuali wonwoo pulang kerumah. Saat itu mingyu yang pulang sendiri sedangkan dk bersama jeonghan. Di perjalanan, tak sengaja mingyu bertemu melihat kedua teman chan sedang duduk di kursi sebuah  kafe. Mingyu langsung memarkir mobilnya dan masuk ke kafe itu. Setelah memesan minum, mingyu menghampiri mereka.
"Eh selamat malam, kalian siswa SMA itu ya? Ingat sama aku?" Sapa mingyu
"Ah iya, anda yang sering kesekolah kami itu kan" jawab seungkwan
"Jangan terlalu baku, aku mingyu. Kalian bisa panggil aku Hyung . Ohya, Boleh aku gabung? " ucap mingyu kepada seungkwan dan vernon yang terlihat agak canggung
"Tentu, silahkan" -vn & sk
"Terimakasih. Hmm kalian berdua saja?"
"Iya hyung, teman kami satu lagi sangat sibuk akhir-akhir ini."
"Ya seungkwan-ah kau tidak boleh seperti itu. Chan kan melakukan hal positif." Vernon menyenggol tangan seungkwan.
"yaa Aku hanya heran kenapa ia sangat keras pada dirinya." Jawab seungkwan
Mingyu terkekeh melihat mereka berdua
"Apa teman kalian bekerja?" Tanya mingyu
"Iya hyung, sejak sekitar sebulan lalu deh kurang lebih."
"Ohh begitu. Eh yasudah yuk kita makan , kelihatannya lezat."
Merekapun menyantap hidangan yang dipesannya.
"Yasudah kalian tunggu ya, biar hyung bayar." Ucap mingyu
"Eh tidak perlu hyung"
"Sudah tidak apa apa, biar aku mentraktir kali ini"
Mingyu pun membayar makanan tersebut lalu mereka bertiga keluar dari kafe.
"Hyung-nim.. terimakasih atas makanannya." Vernon dan seungkwan membungkuk
"Santai saja, kapan kapan kita bertemu lagi. Ajak juga chan ya" ucap mingyu
"Baik hyung"
"Ohya, mau ku antar pulang?"
"Tidak perlu, nanti ada yang menjemputku dan seungkwan" ucap vernon
"Yasudah hati hati dijalan, aku duluan." Mingyupun pergi dari kafe tersebut.

Mingyu sedang mengemudikan mobilnya dan menuju rumah sakit. Ia tak jadi pulang kerumah
"Wonu hyung" panggil mingyu saat memasuki ruang rawat chan dan melihat wonwoo sedang duduk disebelah ranjang chan
"Hyung gimana keadaan chan?" Tanya mingyu
"Hasil labnya engga ada penyakit serius sih, ini semua akibat terlalu lelah. Imun tubuhnya jadi lemah, dan mungkin dia juga stress." Jelas wonwoo

"Mingyu-ya, lo ga pulang ternyata. Pantes ga dateng dateng" ucap dokyeom yang sudah tiba lagi dirumah sakit
"Wonu, chan belum dapet sadar juga?" Tanya jeonghan yang juga datang bersama dokyeom. Wonwoo menggelengkan kepalanya.
"Eh iya ya, mingyu ga pulang?" -wonwoo
"Gue ga jadi pulang, gue dapet informasinya." Ucap mingyu
"Jadi chan udah kerja dari sekitar sebulan lalu. Tadi gue kebetulan ketemu temennya dia di kafe. Gue ngobrol sama mereka."
"Sebulan?! Dan gaada yang tau?! Sesibuk itukah kita? Astaga chanku yang malang" ucap jeonghan lalu menatap chan yang masih belum sadar itu.
"Kita tunggu dia sadar, kita tanya langsung sama dia" ucap mingyu
"Eh.." jeonghan menyadari sesuatu
"Chan.. chan kamu sadar?"
yapp benar saja terlihat pergerakan dari chan. Wonwoo langsung memeriksanya.
"Chan.. ini hyung." Ucap wonwoo sambil mengelus rambut chan
Chan masih belum sepenuhnya sadar.
"Aww kepala chan sakit"
"Iya karna chan lagi demam tinggi. Udah chan istirahat aja lagi ya" -wonwoo

"Biarin chan sampe bener bener pulih, baru tanya tanya ke dia." Bisik wonwoo
"Hm kami paham." Jawab jeonghan , dk dan mingyu.














To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang