60

505 63 3
                                    

Chan telah mendapat pertolongan segera setelah tiba di rumah sakit. Para hyung masih menunggu diluar ruang UGD termasuk wonwoo.
Mengapa wonwoo tidak ikut memeriksa chan? Karena itu hari libur nya dan ia tidak bisa tiba-tiba begitu untuk memeriksa pasien.

"Wonwoo-ya, bisa ikut masuk sebentar?" Ucap joshua dari ruang UGD.
"Ada apa? Kita juga ingin masuk." Ucap hoshi
"Hoshi, tolong tenang." Wonwoo mengusap pundak hoshi kemudian masuk keruangan.

"Kenapa hyung?" Tanya wonwoo
"Aku khawatir, Kemungkinan sakitnya chan bakal nambah parah jika ditunda lagi. Kita udah nundanya cukup lama kan?" Jawab joshua
"Hm, aku mengerti hyung. Aku pikir juga kita tidak bisa menunda nya lagi. Samping itu, chan sudah berjanji kalau ia mau dioperasi setelah kelulusan kan?"
"Kalau begitu, bisakah kau berbicara dengannya ketika ia sadar nanti?"
"Tentu, sekarang bagaimana keadaanya?"
"Dia terlalu lelah, biarkan dia beristirahat dulu. Sekarang kau keluar, sampaikan juga kepada yang lain. Chan juga akan kita pindah ke ruang rawat sekarang."
"Oke hyung, makasih." Wonwoo pun keluar ruangan.

"Wonu-ya, gimana?" Tanya hoshi yang tak sabaran.
"Sekarang chan bakal dipindah ke ruang rawat."
"Oh iya, ini masalah operasi chan."
"Kenapa?" Tanya yang lain serentak.

"Udah sebaiknya jangan ditunda lagi, itu berbahaya. Bisa-bisa makin parah." Jelas wonwoo.
"Yaudah lakukan secepatnya" ucap seungcheol.
"Nanti kita bicara lagi sama chan kalau dia udah siuman."





Diruang rawat, chan masih betah dengan menutup matanya. Disana woozi, seungkwan, dan vernon pun datang menjenguknya. Wajah khawatir setiap orang disana tampak sangat jelas.

"Gue hari ini bener-bener gabisa ikut turun tangan karena hari ini gue cuti. Huuhh" ucap penyesalan dari wonwoo.
"Yaudah gapapa hyung, kan ada joshua yang memeriksa chan. Dia juga tau kita dengan baik, jadi gausah terlalu dipikir ya." Mingyu menenangkan wonwoo.
"Tapi tetep aj-"

"Eughh.. hyung.." chan akhirnya siuman.
"Chan!! Kamu sadar" ucap serentak dan mereka mendekat ke ranjang chan. Wonwoo dengan cepat memencet tombol untuk memanggil dokter.

"Gimana acara perpisahannya?" Pertanyaan keluar dari mulut chan bahkan ia tampak belum sepenuhnya sadar.
"Chan udah melakukannya dengan baik kan." Jawab hoshi

"Hah? Kapan?" Chan sedikit kebingungan, ia belum bisa mengingat apapun.
Woozi, seungkwan, dan vernon menjadi sangat bingung. Karena mereka kurang tahu kalau mudah lupa adalah salah satu gejala dari penyakit itu.

Wonwoo mengelus rambut chan "Chan tadi udah pentas kok, cuma chan pingsan karena kecapean. Kita ada video saat chan tampil loh. Nanti kita tonton bareng ya."
"Oh ya? Terus acara selanjutnya?"
"Gaada kok chan, ni nyatanya kita juga langsung pulang setelah itu." Jawab seungkwan dan chan hanya mengangguk.

Dokter datang dan memeriksa keadaan chan. sesuai saran, chan akan rawat inap lagi. Karena hari semakin sore, woozi bersama vernon dan seungkwan pamit pulang.
Melihat kondisi chan yang lebih baik, mereka memutuskan untuk membahas tentang operasinya.
"Chan, ada yang mau hyung bicarain. Bisa?" Wonwoo membuka percakapan.
"Bisa kok hyung, kenapa?" Chan menaruh ponselnya yang tadinya ia pakai untuk menonton video.

"Jadi gini, kamu kan udah berhasil menyelesaikan dance dan menyanyi sesuai yang kamu inginkan.."
chan mengangguk, kemudian wonwoo menggenggam tangan chan.
"Jadi jangan nunda lagi yah? Ngerti kan maksud hyung?"
Sejenak raut wajah chan terlihat sedih, namun kemudian ia tersenyum kembali.
"Iya chan ngerti. Chan siap kapanpun, tolong hyung bantu atur sebaik mungkin."
Mendengar jawaban dari chan, para hyung merasa lega. Mereka mendekat kemudian saling berpelukan.

Hari selanjutnya, wonwoo kembali bertugas. Saat itu juga wonwoo bersama dokter yang menangani  penyakit seperti chan melakukan meeting. Setelah beberapa jam berlalu, keputusan didapat dengan baik.

"Bisa 3 hari dari sekarang? Wow itu cepat, tapi jika dia siap, mengapa tidak?" Gumam wonwoo

"Hai chan, sedang apa?" Kini wonwoo berada diruangan chan
"Ga ngapain kok hyung, buka website tentang beberapa kampus aja."
"Oh iya, kamu pilih aja mau kemana yaa. Nanti daftar disana"
"Hyung makasii yaa. Mungkin aja chan bisa cari beasiswa tapi kalau pake beasiswa udah sibuk dari sekarang. Sayangnya chan harus sakit gini, jadi nambahin beban kalian hehe."

"Beban apaan maksud kamu? Gue berarti gagal sebagai kakak kalau gue ga bisa menjamin pendidikan adek-adek gue dengan kondisi gue yang udah kek sekarang ini." Ucap seungcheol yang datang masuk bersama saudara lainnya.
"Setuju." Tambah jeonghan.

"Lo mau keluar negeri juga gue jabanin chan."
"Iya tapi gue ga bisa kalo harus lama-lama ga ketemu chan." Ucap jeonghan

"Hehe engga kok, chan ga jauh-jauh. Udah ada sih sebenernya kampus yang chan pengenin."
"Kalau udah memungkinkan, langsung aja daftar."
"Iya, makasi hyung."

"Ah kebetulan kalian semua disini, gue mau nyampein hasil rapat gue tadi." Ucap wonwoo
"Oh silahkan." -jeonghan

"Operasi Bisa dilakukan dengan segera asal chan bersedia."
"Segeranya kapan?"
"Minimal lagi 3 hari"
"Lagi 3hari?"
"Minimalnya hyung."

"Okay, kalau dari chan nya gimana? Kamu mau ya gimana?" Tanya seungcheol lembut
"Ayo lakukan lagi 3hari." Jawaban yang mengejutkan.
"Kalau kamu emang udah yakin dan sepercaya diri ini, ayo!" Jawab wonwoo

Mereka melanjutkan obrolannya lagi sebentar. Kemudian karena memang sudah yakin tanpa ragu lagi, wonwoo keluar ruangan untuk menyampaikan bahwa chan sudah siap di operasi. Joshua yang mendengar itupun ikut senang dan juga sedikit degdegan.

"Oke wonu.. suruh chan ikuti semua prosedur sebelum melakukan operasi nya." Ucap joshua
"Tentu hyung."


Disisi lain, woozi mengirim pesan dan bertanya tentang keadaan chan. Wonwoo memberitahu bahwa chan akan segera di operasi. Hal itu juga sampai di telinga kedua sahabatnya. Jadi, kebetulan mereka tidak ada kesibukan juga, vernon dan seungkwan kembali mengunjungi chan. Woozi pun sempat datang pada malam hari nya.
Chan mendapat banyak support, jadi ia merasa tenang.


















To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang