32

1K 72 4
                                    

Sesampainya hoshi dirumah, ia tak mendapati seungcheol disana. Hoshipun langsung menghubungi jeonghan. Maka jeonghan pun memutuskan untung pulang.
"Wonwoo, kayaknya gue terpaksa harus pulang deh" ucapnya
"Oh iya hyung gapapa, chan juga udah turun panas nya. Kalian bertiga istirahat aja dirumah. Gue sekalian ambil lembur disini hari ini" jawab wonwoo
"Gak hyung, gue bakal nemenin chan disini. Biar dokyeom aja pulang sama jeonghan" ucap mingyu
"Oh iya nitip bawain jas gue, udah rapi lo tinggal ambil aja di kamar gue besok ya. Gue berangkat kerja dari sini" tambah mingyu dan DK mengangguk.
"Sorry banget ya, kalau ada apa apa telpon gue" ucap jeonghan
"Santai aja hyung. Tiati ya" ucap wonwoo

"Hyung ada apa? Kok keliatannya gelisah?" Tanya dokyeom sambil berjalan pulang
"Kata hoshi , seungcheol ga dirumah. Ini gue telpon juga ga diangkat. Dah yuk cepet pulang dulu" jawab jeonghan.
Mereka berkali-kali menghubungi seungcheol namun tidak ada respon samasekali. Hoshi, jeonghan dan DK khawatir namun belum memberitahu wonwoo dan mingyu.

Disisi lain, wonwoo kembali memeriksa chan dan ia makin lega karena chan makin membaik.
"Mingyu-ya bersyukur banget! Chan hebat bisa makin membaik secepat ini" ucap wonwoo
"Benarkah? Chan makasiiii" balas mingyu sambil memegang erat tangan chan
"Kita tinggal tunggu dia sadar aja"
"Ohya lo istirahat aja, gue ada minjem kasur biar lo tidur lebih nyaman" tambah wonu
"Repot banget lo, gue di sofa aja gapapa kok" jawab mingyu
"Dah.. lo istirahat ya. Gue keruangan gue bentar"
"Iya hyung."

....

POV 🍒:
Ruangan yang begitu terang, kosong, dan sangat luas? Asing, dimana ini?

Tuk tuk ..
Langkah kaki seseorang yang mendekat.

"Seungcheol hyung" panggilnya
Aku mengangkat kepala dan melihat anak dengan pakaian rumah sakit tanpa alas kaki berdiri depanku.

"Hyung, pulang. Semua nyariin dan khawatir denganmu. Kau boleh membenciku tapi jangan sampai memberi dampak pada yang lain." Tambah anak itu dengan nada datar.

"Chan.. maaf. Chan udah sadar? "

Pov End.

"Hey pak, apa kau mabuk?" Seorang lelaki tua tampak menggoyangkan tubuh seungcheol.
"Eh.. aahh maaf saya.." ucap seungcheol ketika menyadari dirinya berada di rest area minimarket.
"Aku tadi mimpi?" Batin seungcheol dan ia bengong sejenak.

"Hey kau terlihat masih muda. Apa kau lelah setelah kerja hingga ketiduran disini?" Tanya lelaki tua itu lagi.
"Ah iya saya minta maaf. Saya kelelahan" jawab seungcheol.

"Nak, jangan terlalu menghabiskan waktumu untuk bekerja. Istirahat juga penting. Dan gunakan waktumu untuk keluargamu. Dahulu aku juga sangat gila kerja hingga jarang pulang dan tak mau menghabiskan waktuku bersama keluarga. "
"Namun... suatu ketika orang tua dan adikku mengalami kecelakaan, itu menyebabkan ibu dan adikku tewas. Saat itu baru aku menyesal, lalu baru aku membagi waktuku bersama ayahku. Karena hanya dia yang aku miliki saat itu. Bagaimanapun juga orang pertama yang akan selalu ada untukmu adalah Keluargamu, nak." Ucap lelaki tua itu membuat seungcheol terus memikirkan chan.

"Pak terimakasih, saya harus pergi. Anda benar bahwa keluarga itu penting. Permisi" seungcheol berlari menuju mobilnya dan pergi kerumah sakit.

Sampai dirumah sakitpun ia berjalan tergesa-gesa keruangan chan.

Ceklek
Seungcheol membuka pintu dan melihat mingyu yang sedang duduk bersama wonwoo.
"Seungcheol hyung?" Sapa wonwoo
Nafas seungcheol masih terengah-engah dan ia melihat chan lalu melihat mingyu dan wonwoo lagi.
Mereka bertiga tampak saling bingung.

Drrrtt drrtt
Ponsel wonwoo berbunyi.
📞
🐱: halo?
😇 : wonwoo-ya gue minta maaf, tapi terpaksa harus ngasi tau lo.
🐱: ngasi tau apa?
😇: seungcheol ga ada dirumah. Lo bisa bantu telpon ga? Gue telpon ga diangkat angkat.
🐱 : seungcheol? Dia disini
😇: hah?
🐱: ya dia sama kita disini.

Tut tut tut.. (jeonghan mematikan telepon)

"Hyung lo kemana aja? Kok sampe bikin jeonghan panik gitu kayaknya?" Tanya wonwoo
"Wonu-yah.. gue mimpi dia sadar" ucap seungcheol sambil menunjuk chan
"Kondisinya memang membaik tapi belum sadar" jawab wonwoo.
"Hyung ada apa?" Mingyu bertanya.
"Engga.. gue ngerasa aneh aja hari ini" jawab seungcheol.
"Mending lo pulang, istirahat ya. Yang lain biar ga khawatir. Gue bakal kabarin kondisi chan besok" ucap wonwoo dan seungcheol menurutinya.

"Hyung, kenapa dia aneh sejak kemarin ya?" Ucap mingyu
"Entah, gue juga bingung. Eh dah dah lo tidur sana. Gue juga mau istirahat bentar"
"Hehe oke.. selamat malam hyung"

Wonwoo menyenderkan tubuhnya disofa sambil bermain ponselnya. Lalu ada nomor tak dikenal yang mengirimi pesan.

✉️
Selamat malam, ini seungkwan dan vernon.
Hyung-nim maaf jika kami mengganggu. Kami hanya ingin tahu tentang kabar chan. Bagaimana keadaannya? Dia belum bisa kami hubungi jadi kami bertanya pada anda.

Setelah membaca itu wonwoo ingat bahwa sebelum teman chan kembali kesekolah, wonwoo sempat memberi nomornya pada mereka.

Wonwoo membalas pesan mereka
✉️  : chan udah lebih baik. Tapi dia belum bisa di ganggu. Akan ku beritahu dia untuk menghubungi kalian besok. Beristirahatlah kalian, Selamat malam.














To be continued.

Chan | svtTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang