02.- Adiba Rumaisha

541 17 3
                                    


Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama...







HAPPY READING—

...o0o...


Ghafir menginjakkan kaki nya di depan mansion adibrata.tangan nya memegang koper di sana.tampak lelaki itu mengehela nafasnya,rasa nya berat meninggalkan rumah uncle nya.di mana tempat tinggal nya sedari kecil.

'Ting!

Ghafir memencet bel mansion di sana,tak lama kemudian pintu itu terbuka dan menampilkan pelayan dengan kerutan di wajah nya.

"Cari siapa ya mas?" tanya nya bingung.pasalnya pertama kali ia melihat lelaki yang berada di depan nya ini.

"Grandpa ada?" Ghafir bertanya dengan mimik wajah dingin nya.

Pelayan itu tersentak kaget,jelas saja ia mengerti arti dari perkataan Ghafir.jadi lelaki ini cucu dari pemilik mansion tempat dirinya bekerja?

"Ada den..mau s-"

"Ya Allah, Ghafir!!!" suara pekikan dari wanita paruh baya yang kini memakai daster rumahan nya,wajahnya masih persis seperti dulu,tak ada kerutan di wajahnya sama sekali.

"Grandma!!" Ghafir memeluk grandma nya—mommy Dari Ghazi, almarhum Abi Ghafir.

Yasmin memeluk cucu nya erat,sudah lama ia tak bertemu kembali dengan cucu satu satunya itu

"Sehat sayang?" Ghafir mengangguk dalam pelukan Yasmin.

Yasmin meregakan pelukannya,lalu ia mencium kening Ghafir cukup lama.

"Cucu grandma sekarang udah gede ya nak," Ghafir tersenyum, kemudian Yasmin mengajak cucu nya untuk masuk ke dalam

"Surti..tolong bawa koper Ghafir ya,"

Surti–pelayan itu mengangguk,dengan tatapan cengo nya ia mengambil koper milik Ghafir

Tetapi sebelum itu, Ghafir terlebih dahulu menarik koper nya,lalu sedikit tersenyum pada Surti."biar Ghafir aja yang bawa bi,"

Yasmin tersenyum,ia tahu bahwa Ghafir pernah tinggal di pondok pesantren,maka dari itulah Ghafir menjunjung tinggi yang nama nya sopan santun.

Yasmin bersyukur karena cucu nya tak berada di pergaulan yang salah nan bebas,dalam batin nya Yasmin mengucapkan selamat pada Ghazi dan Nazhira karena anak nya selamat dalam pergaulan yang salah

"Ghaz.. Ghafir sekarang sudah gede nak," batin Yasmin menatap sendu sosok Ghafir.

...o0o...


"Kapan kamu mau pindah ke sekolah baru mu nak?" wanita paruh baya dengan hijab yang melekat di kepalanya bertanya pada anak bungsu nya.

Si bungsu tersenyum masam.kalau bukan karena orang tua nya pindah ke kota, mungkin ia masih di desa menjalani hari hari nya sebagai santriwati di sebuah pondok pesantren yang terbilang sederhana.

"Adiba!!" panggil seorang lelaki dengan baju kaos dan sarung yang bertengger di pinggang nya.ia mendekati adiknya di sofa ruang tamu

Adiba zenia rumaisa althaf. gadis berumur 16 tahun.wajah nya baby face dengan mata bulat yang di naungi bulu mata lentik, hidung pesek,bibir tipis yang berwarna agak kemerahan dan kulit putih bersih.

Dia cantik.namun kecantikan nya ia sembunyikan dengan memakai cadar sehari hari apabila sedang di luar rumah.

"Kenapa bang?" Adiba bertanya pada Abang nya.

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang