22.- Bakti Sosial

201 9 1
                                    


'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'





-HAPPY READING-

...o0o...


"Apa kamu mau jadi imam buat cucu saya nak??"

'Deg!

Ghafir terkekeh kecil.merasa lucu dengan ucapan dari kakek itu.

"Kakek bisa aja..aku masih kecil kek,belum bisa bertanggung jawab penuh sama istri," kekeh Ghafir."kalau jodoh mah enggak bakalan kemana kek,kalau jodoh ku di sini ya mau di apa lagi kan?"

Kakek itu ikut tertawa,ia sempat terpana oleh kedua mata Ghafir yang menyipit saat tertawa,mata itu mengingatkan nya pada seseorang.

"Sebenarnya anak siapa ini?" Batin nya bertanya tanya.

Gibran dan ghazlan datang berjongkok di dekat Ghafir,ia membisikkan sesuatu di sana

"Lo lapar?" tanya Ghafir

Ghazlan mengangguk."iya nih, padahal tadi siang udah makan,tapi perut gue bunyi lagi," ringis nya

"Yaudah kalau gitu kita nyari warung makan aja yang dekat dari sini,masih bisa nahan kan?" Ghazlan mengangguk. kemudian Ghafir menatap Gibran."lapar juga?"

Gibran tanpa ragu mengangguk."banget ghaf.. sholat gue sampai enggak khusyuk gara gara perut gue terus keroncong dari tadi," gibran mendumel.

"Kalau gitu lo ajak anggota yang lain ya," Gibran dan Ghazlan mengangguk lalu melengos pergi memanggil yang lain.

"Temen mu lapar nak?" tanya kakek itu yang sedari tadi hanya mendengarkan interaksi antar Ghafir dan kedua teman nya.

"Iya kek,kalau boleh tau,di sini ada warung makan deket enggak?"

Kakek itu Meringis sehingga nampak lah kerutan di dahi nya."waduh! Enggak ada toh nak,apa kamu dan temen mu mau ke rumah kakek? Biar temen mu makan di sana saja,"

"Enggak bakalan ngerepotin kek?" kakek itu menggeleng."makasih ya kek atas tawaran nya,maaf saya menerima tawaran kakek, soalnya temen saya udah kelaparan," Ghafir mencium punggung tangan keriput Kakek itu dengan takdzim sebagai pertanda terima kasih nya.

"Sama sama toh nak.. yaudah kita ke rumah kakek ya,semoga ibu di rumah masak banyak," kakek itu sedikit mengelus rambut Ghafir yang tampak hitam lebat.


...o0o...

Rumah ber-cat putih, pekarangan yang cukup luas,di samping rumah ada pohon mangga menjulang tinggi ke atas,dan pagar yang terbuat dari kayu menambah kesan sederhana di sana.

Ghafir mengikuti langkah kakek itu yang perlahan membuka pagar kayu nya,dapat ia lihat bahwa ada sosok wanita paruh baya dengan kupluk di kepala nya Tengah berdiri dari duduknya di teras rumah.

"Pak, kenapa lama sekali sholat nya?" wanita itu menghampiri si kakek,lalu mencium punggung tangan nya sebagai bakti pada suami nya.

"Tadi sengaja tinggal buat bercerita sama anak muda bu," jawab si kakek.

"Anak muda?" beo wanita itu,ia pun melihat ke belakang suami nya,dan ada tiga pemuda di sana."anak siapa ini pak?"

"Dari kota bu,kata nya ingin mengadakan bakti sosial besok," wanita itu mengangguk,ia tersenyum menatap tiga pemuda itu.

"Yaudah,kalau gitu ayo masuk,udara dingin nih," ajak nya ramah

Kakek itu mengangguk lalu merangkul bahu Ghafir untuk masuk ke dalam rumah nya.

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang