48.- Tugas Saya Menjaga-Nya Dengan Baik

232 6 5
                                    

'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'





-HAPPY READING-

....o0o....

'Ting

'drtt..

'ting

"Ponsel kamu bunyi tuh," Adiba menoleh sejenak."kayaknya penting deh."

"Maaf kak,bisa kakak aja yang buka enggak? Soalnya aku lagi numis nih, takutnya gosong," Ghafir mengangguk.

Ghafir mengambil ponsel adiba yang tergeletak di meja makan,lalu mulai membuka nya.mata Ghafir memicing menatap sederet nomor baru yang ada di beranda WhatsApp adiba.

"Ini nomor baru Humaira..tapi kayaknya kebanyakan cowok deh," Adiba yang mendengar itu segera mematikan kompor nya karena masakan nya juga sudah matang.

"Masa sih?" Ghafir menyodorkan ponsel adiba pada milik sang empu yang langsung di terima."kayaknya abang deh,dia kan sering iseng prank aku," Ghafir mengedihkan bahu nya.

"Lupain aja lah,kita mending makan" Ghafir dengan semangat mengangguk.apalagi ia sudah mencium aroma tumis dari kangkung kesukaan nya, rasanya air liur Ghafir sudah menetes.

Ghafir bangkit dari duduknya,lalu mengambil mangkok,ia menuangkan tumis kangkung nya di sana,lalu menghidangkan nya di meja makan.

"Bentar dulu kak,nasi sama udang nya belum di siapin," Kekeh adiba di saat melihat mata Ghafir yang tak pernah lepas dari kangkung yang sudah di atas meja, sebegitukah suka nya sama tumis kangkung?

Adiba mengambil piring lalu menuangkan udang yang sudah ia goreng di sana, Adiba menghidangkan nya bersamaan dengan nasi hangat.

"Silahkan kak,ini udang nya," Tangan Ghafir yang semula sudah memegang centong nasi kini berhenti."udang goreng tepung,pasti kakak suka!" Lanjut adiba antusias.

Ghafir berdehem,ia mengalihkan tatapan nya pada udang goreng tepung di sana. Ghafir tersenyum seraya mengangguk,ya walaupun Ghafir tak yakin jika tubuhnya bisa menerima sejenis makanan laut itu.

"Ayo kak di makan," Ghafir mengangguk,ia mengambil nasi,tumis kangkung,dan terakhir udang nya dua ekor.

"Kok cuman dikit kak? Banyakin atuh,udang nya juga masih banyak," Ghafir meringis kecil,namun karena tak mau mematahkan semangat dari istrinya, alhasil Ghafir mengambil udang itu kebih banyak dari sebelumnya."nah gitu dong, selamat makan!!"

Ghafir tersenyum lebar, ia menyempatkan untuk mengelus kepala Adiba terlebih dahulu."selamat makan juga cantik!"

Adiba tersenyum,ia mulai menyantap makanan nya dengan lahap, apalagi dengan udang goreng tepung, beh! Makanan kesukaan Adiba nih!!

Ghafir menatap nanar lauk yang sudah ada di piring nya, apalagi dengan udang goreng di sana.

"Bismillah," gumam Ghafir.Ghafir mulai menggigit kecil udang itu."semoga enggak kenapa napa ya Allah.."

Awalnya sih baik baik saja, tetapi setelah Ghafir telah menyelesaikan makan malam nya,leher dan wajahnya perlahan panas, dan lengan nya yang sudah gatal.

"Astagfirullah," racau Ghafir.mata Ghafir terpejam menahan gatal,panas,dan juga sakit yang perlahan menyatu.

Adiba yang sudah menyimpan piring bekas makanan nya kini berbalik badan.mata nya membulat Secara sempurna di saat melihat kondisi Ghafir.

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang