'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'
•
•
•
•
•
•—HAPPY READING—
...o0o...
Ghafir datang dengan menenteng paper bag di tangan nya, langkah lebar nya perlahan menghampiri Adiba dan ghaisan yang berada di kursi pojok di kantin.
"Nih," Ghafir menyodorkan paper bag paper itu di hadapan Adiba,Adiba mendongak lalu setelah nya ia kembali menunduk
"Apa itu?"
"Cadar dan hijab!"
"Hah?"
Ghafir mengangguk ia menyimpan paper bag–yang belum di terima oleh adiba.di atas meja kantin.
Dengan perlahan Adiba mengambil paper bag itu lalu ia buka,di dalam nya ada sebuah cadar ikat yang berwarna putih begitupun dengan hijab segitiga senada dengan warna cadar itu.
"Lo mending ke toilet, soalnya bel istirahat kedua hampir bunyi," Adiba mengangguk kecil.
Ia bangkit dari duduknya,baru saja dua langkah ia pergi dari sana,Adiba kembali berbalik badan dengan kepala yang menunduk.
"Ghafir,terima kasih,"
Ghafir merasa Dejavu oleh perkataan dari Adiba.
Dengan kepala mengangguk kecil dan seulas senyum tipis, Ghafir menjawab."sama sama,sana gih,gue ikutin dari belakang"
Adiba terdiam di tempatnya.
Ghafir tersenyum tipis, sangat tipis! "tenang aja,gue gak akan liat lekuk tubuh Lo kok,"
Perlahan Adiba kembali mengangguk kan kepalanya,ia berbalik badan lalu kembali melangkah kan kaki nya
Ghafir mengikuti langkah Adiba dari belakang, sepanjang perjalanan mengikuti langkah Adiba, Ghafir tak pernah mendongak kan kepalanya,ia terus menunduk menatap sepatu nya.
"Apakah tanah lebih indah dari perempuan di depan mu Ghafir?" ghaisan yang diam diam mengikuti langkah kaki Ghafir bertanya pada Ghafir.
Ghafir menggeleng lalu setelah nya mengangguk kecil."bahkan tanah yang saya lihat jauh lebih indah nya di banding dengan Adiba yang jelas jelas bukan hak saya untuk saya lihat!" Ghafir memelankan langkah kaki nya."mata ini harus di jaga ghai.." ghaisan mengangguk.
Ia menepuk bahu Ghafir."seberuntung apa nanti istri Lo ghaf?" kekeh nya
Ghafir terkekeh hambar."masih lama ghai..gue bakal fokus memperbaiki diri dulu sebelum ngajak anak orang membina rumah tangga."
...o0o...
Toilet sekolahAdiba berdiri mematung di depan kaca,gadis itu belum juga memakai cadar nya.
Adiba menepis segala pikiran nya tentang Ghafir yang sudah berkelana kemana mana,apa Ghafir memang se-peduli itu sama seorang perempuan? Atau hanya Adiba saja yang di perlakukan seperti itu?
"Ah,kamu mikirin apa sih Diba..jelas jelas Ghafir itu cuman kasian doang sama kamu," Adiba terkekeh kecil."plis.. jangan terlalu pede' jadi orang,"
'Ceklek!
Pintu kamar mandinya itu terbuka,Adiba gegas mencari tempat untuk bersembunyi.
"Duh siapa sih?" Batin nya cemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGHAFIR
RomanceBagaimana jadinya jika ternyata seseorang yang kita Kagumi selama ini dalam diam, ternyata mengagumi kita juga dalam diam Takdir Allah memang kadang tidak bisa di tebak ya Layaknya kisah dua insan itu seperti sayyidina Ali bin Abi Thalib dan sayyida...