41.- Di Ganti Yang Lebih Baik

287 12 2
                                    

'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'





—HAPPY READING—

...o0o...


Kicauan burung terdengar bersahutan di ranting pohon, langit yang semula gelap kini mulai terang,mentari yang awalnya bersembunyi kini mulai menampakkan jati diri nya.

Terdengar tawa kecil dari dua insan yang berada di dapur

"Kak,jangan usil ah," tawa dari seorang perempuan menggelar di sana,di saat sang suami usil dengan cara mengoleskan cream di hidung nya.

"Sekali kali lah," Ujar sang suami enteng yang diiringi dengan kekehan kecil nya, mungkin, kebiasaan nya akan bertambah satu, yaitu usil terhadap istri nya.

"Kal Ghafir!!" Ghafir tertawa di saat melihat wajah memerah dari adiba, menandakan bahwa perempuan itu tengah menahan amarah nya.

"Innalaha ma'ashobirin..Sesungguhnya, Allah bersama dengan orang orang yang sabar!" Ghafir tertawa setelah mengeluarkan ayat itu."jadikan sholat dan sabar mu menjadi penolong dalam hidup mu!"

"Kak," Suara adiba melemah.mau marah, tetapi jelas jelas Ghafir telah memperingati nya lewat ayat itu."curang ih.."

"kun 'insanaan sbwraan jmylaan....."

"Apalagi ini!!" Ujar adiba kesal,di saat pikiran nya sedang sibuk ingin membalas ucapan suami nya dengan ayat yang ada di dalam Al-Qur'an,dan kini, suaminya malah menambah kan dengan menggunakan bahasa arab lagi.

"Jadilah orang yang sabar cantik.."

Oke! Adiba tak jadi kesal,karena kesal nya tergantikan oleh rasa salah tingkah nya,kapan lagi coba di panggil cantik dengan pasangan halal menggunakan bahasa arab?

...o0o...

Gedung dengan tema putih.di hiasi dengan bunga mawar,dan karpet merah menjadi saksi acara prewedding dari CEO muda yang terkenal dengan disiplin dan juga sopan nya.

Dia Ghafir.Ghafir Elzio Adibrata.CEO muda yang masih berumur sembilan belas tahun,kini telah menjelma menjadi seorang suami dari gadis bercadar,putri satu satu nya dari tuan althaf, pengusaha yang mahir dalam bidang teknologi.

Lantunan surah ar-rahman dari Ghafir membuat semua atensi mengarah pada nya, termasuk adiba sendiri

"Subhanallah, ciptaan mu sungguh luar biasa ya Allah," Entah sudah keberapa kali nya adiba Mengagumi suara suami nya.

"Itu suara Ghafir? Keren banget! Gue aja sampai pangling!!" Dua orang lelaki dengan jas kantor yang melekat di tubuhnya memuji Ghafir.

"Gimana enggak keren, orang Ghafir lulusan pesantren, lulusan terbaik lagi," Ujar teman nya.

"Sadaqallahul Adzim," Ghafir mengakhiri bacaan nya,kini ia menatap bidadari yang berada di samping nya,satu kata yang Ghafir sematkan untuk adiba yaitu 'cantik'.meskipun kecantikan tersembunyi, tetapi Ghafir bisa menebak bahwa di balik cadar putih itu, pipi adiba tengah memerah.

Ghafir mengambil mic di depan nya."bismillahirrahmanirrahim.. pertama tama saya ucapkan kepada kalian semua yang turut hadir di acara penting saya dengan bidadari saya.."

Sorakan terdengar nyaring di saat Ghafir menyebutkan adiba sebagai 'bidadari nya'.

"Perlu kalian ketahui bahwa perempuan yang duduk di samping saya itu adalah seorang perempuan yang mulia dan terjaga..dia menyembunyikan kecantikan nya bukan karena jelek, tetapi dia tengah menyembunyikan sebuah berlian berharga.."

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang