62.- Persiapan Lahiran

239 9 2
                                    

'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'






—HAPPY READING—

.....o0o....

Rumah tangga hilma dan bara semakin hari semakin kian membaik,yang awalnya mereka sering bertengkar dengan adu mulut, kini semuanya sudah sirna yang di Ganti oleh kebucinan mereka.

Seperti sekarang,hilma tengah bersender di bahu bara dengan kedua tangan nya yang memeluk erat pinggang bara, Seolah tak membiarkan nya pergi

"Dedek bayi di dalam sana lagi apa ya kira kira?" Celetuk bara mengelus tangan hilma yang bertengger di pinggang nya.

Hilma mendongak menatap suami nya."lagi tidur, capek kata nya habis di bawa jalan jalan sama papoy nya," bara tertawa,ada ada saja bumil bar bar ini,eh?

Ya.hilma tengah mengandung,usia kandungan nya hanya berjarak empat bulan dengan kandungan Adiba

Nyatanya lelaki yang hilma benci dan ia tulis di dalam list 'tak akan pernah suka' itu telah menjadi suami nya, bahkan hilma saat ini tengah mengandung darah daging lelaki yang ia benci sendiri

Benar benar kemakan omongan sendiri

Memang nya minuman apa yang biasa di telan jika bukan air ludah sendiri? Hahaha!

"Entar kalau dedek bayi udah lahir,harus di jodohin ya sama anak Ghafir," hilma terkekeh,belum lahir loh,udah ngomong rencana perjodohan aja.

"Kalau abi sama ummah nya mau," keduanya terkekeh, mereka larut dalan dunia nya sendiri, melupakan bahwa dulu nya mereka saling benci dan akhirnya berujung suka bahkan dunia mereka serasa milik sendiri jika sudah ada di fase bucin se-bucin bucin nya hingga mampus!!

.....o0o....

Lain hal nya dengan hilma dan bara,kini Ghafir dan Adiba tengah berada di mall terbesar di kota nya untuk membeli perlengkapan bayi

Semakin hari usia kandungan adiba bertambah,yang dulu nya berusia empat bulan,kini sudah menginjak delapan bulan,dan sisa sebulan lagi Ghafir menunggu waktu untuk bertemu dengan sang buah hati tercinta nya.

Satu tangan Ghafir mendorong troli, sedangkan satu nya lagi tengah berada di pinggang adiba,menjaga istri nya dari orang orang yang berlalu lalang.

Di belakang Ghafir ada dua bodyguard yang mengikuti pasutri itu,berjaga jaga untuk membantu Ghafir dan adiba

Keduanya memasuki area perlengkapan bayi, mereka di sambut oleh pernak pernik bayi,mulai dari pakaian, mainan,bahkan skincare bayi.

Ghafir membawa adiba ke stroller bayi,dan mata Ghafir jatuh pada stroller yang berukuran sedang berwarna biru.

"Ini kayaknya cocok deh," puji Ghafir, Adiba mengangguk,ia menyerahkan semua urusan keperluan bayi pada suaminya,karena suami nya itu jago memilih warna dan kualitas.

"Menurut kamu bagus nggak?" Tanya Ghafir memastikan pada Adiba,adiba mengangguk,toh ia sudah menyerahkan urusan nya pada Ghafir kan? Jadi adiba tinggal mengangguk saja.kalau ada suami kenapa harus istri? Mweheh.

Ghafir menyuruh bodyguard nya Untuk mengambil stroller di sana

Setelah mengurus stroller dan mainan mainan lain nya,kini Ghafir membawa adiba menuju ke tempat pakaian

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang