03.- Gadis Bercadar

493 15 1
                                    

Assalamualaikum semua,jika membaca cerita ini saya harap,kalian mengambil baik nya dan buang segala buruk nya

And

'Tetap jadikan bacaan Qur'an yang utama'

—HAPPY READING ♥️—





...o0o...

Masa MPLS atau masa perkenalan lingkungan sekolah,di cakrawala high school sudah selesai empat hari yang lalu.

Selama empat hari itu banyak kejadian yang terjadi,di mana Ghafir sering mendapatkan secara terang-terangan kado ataupun makanan dari siswi maupun siswi di sana.

Namun, Ghafir enggan untuk menerima nya, bukannya dia terkesan sombong, tetapi menurut nya ia masih mampu untuk membeli makanan ataupun kado kado yang di berikan oleh siswi itu.

Seperti sekarang, Ghafir tengah berhenti di koridor sekolah hanya untuk meladeni seorang siswi berpakaian ketat dengan dandanan menor nya

Di belakang Ghafir ada Ghazlan dengan tangan yang berdekap dada.di samping Ghazlan ada sepupu nya, yaitu Gibran dan ghaisan yang tak beda jauh Dengan Ghazlan,yaitu sama sama bersedekap dada.

Sedari tadi Ghafir terus melafalkan istighfar dalam hati nya, pandangan nya menunduk tak mau menatap siswi itu yang jelas bukan hak nya.

"Ghafir..ini ada donat..aku buat nya semalam sama mami aku," dengan gaya yang ia buat buat,siswi itu menyodorkan sekotak donat di depan Ghafir.

Ghafir sedikit memundurkan langkahnya,saat siswi itu ingin menggapai tangan nya

"Jangan!!" Ghafir menekan kan kata nya,mata nya menyorot tajam."gue gak suka yang manis manis," akhirnya Ghafir memberikan sebuah alasan untuk menolak donat itu.

Dahi siswi yang bertage nama Zena itu menyerngit, setelah nya ia tersenyum kecil."kalau gitu,besok aku buatin kamu nasi goreng aja ya," Ghafir menggeleng

"Gak usah!,Sorry gue gak Nerima pemberian lo," Ghafir menoleh ke belakang,ia memberikan kode pada Ghazlan,Ghazlan yang memiliki ke-pekaan yang cukup tinggi itu mengangguk,langkah nya maju ke depan lalu langsung merebut secara kasar donat itu

"Gue yang nerima donat Lo!" Ghazlan tersenyum miring."sana gih!" Dengan kesal Zena menghentakkan kaki nya di sana, sebelum ia pergi ia menyempatkan untuk mengedipkan mata nya genit pada Ghafir.

"Ya Rabb!" Ghafir frustasi.

"Maka nya jangan terlalu tampan jadi orang ghaf," Gibran berkata saat melihat wajah frustasi dari Ghafir."Tapi..Abi nya tampan sih, otomatis anak nya juga jauh lebih tampan," sambung Gibran dalam hati.

"Dahlah!,Lo makan aja donat itu,itung itung gue sedekah,"

"Dih? Sedekah kata Lo? Ini namanya Lo nolak rejeki tau," Ghafir terdiam,benar apa kata Ghazlan."diem kan? Mending Lo makan aja nih donat,gak mesti Lo harus habisin,kan ada kita,ye kan?" Ghazlan menatap kedua sepupu nya, serempak kedua sepupu nya itu mengangguk.

Dengan menghela nafasnya, akhirnya Ghafir mengangguk."yaudah deh, daripada Allah marah karena gue nolak rejeki,kan masih banyak orang di luaran sana yang susah buat makan,"

Ghazlan, Gibran,dan ghaisan mengangguk kecil, menyetujui ucapan dari Ghafir

"Kita duduk di sana aja," tunjuk Ghafir pada bangku yang entah kenapa ada di dekat Mading sekolah.

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang