26.- Kedatangan Untuk Ta'aruf

267 10 1
                                    


'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'





—HAPPY READING—

...o0o...


Bara menggigit ujung jari nya, pikiran nya mengarah pada ucapan Ghafir sewaktu pagi tadi.

"Jujur.. sebenarnya gue berencana buat ngajak nih cewek ta'aruf bara,"

Bara tertawa sumbang, candaan Ghafir boleh juga."bisa aja lu ghaf.. candaan Lo enggak lucu tau gak!"

Ghafir menggeleng."gue enggak bohong," elak Ghafir.

"Bagaimana kalau misalnya ucapan Ghafir tadi itu bener?" cemas bara.bara menggeleng kecil."enggak! Masa' gue belum start tapi udah di embat sama Ghafir sih??"

Bara duduk bersila di atas ranjang nya."yakali gue sama Ghafir cinta segitiga?" dumel bara."tapi kalau di pikir pikir pasti yang menang bakalan Ghafir sih, apalagi adiba itu cewek bercadar,pasti mau punya suami yang sepadan juga kan?"

Bara tersenyum getir."apalah daya gue yang ngaji aja enggak bisa,"

'tok..tok..

"Masuk,"

'Ceklek

"Astagfirullahhaladzim,belum ganti baju kamu!!" Teriak ibu bara–nara nama nya.nara berkacak pinggang menatap anak sulung nya."sana ganti baju! Ibu kan udah bilang kalau pulang sekolah itu langsung ganti baju bara!!" dumel nara mencak mencak,ingin rasanya ia mencakar anak bandel nya itu

Bara merenggut,baru saja ia ingin galau tetapi ibu nya sudah datang mengganggu kegalauan nya.

"Masih Enggak mau ganti baju kamu!!" mata nara menajam menatap bara."ibu buang dot kamu!" ancam nya,hal itu membuat bara langsung berlari guna untuk mengganti baju nya,tak apa jika uang jajan bara yang di sita, tetapi jika dot kesayangan nya,maka bara tak akan menerima itu.

...o0o...


"Jagain adek,ibu mau cuci piring dulu," bara berdehem pelan dengan tatapan nya yang tak lekat dari bayi berumur dua bulan di pangkuan nya yang tengah ia tidurkan di sana.

"Denger gak bara?" sentak nara,ibu dua anak yang selalu emosi jika bersama dengan bara, tetapi berubah lembut jika dengan suami nya,maklum pawang nya enggak ada maka nya tantrum kan?

Bara berdecak."iya bu,sana ibu mending cuci piring," ujar bara lembut.

"Nah gitu dong harus sopan sama ibu,bukan kesal terus jika di ajak bicara,"

Bara mendumel dalam hati nya."bukan nya ibu yang selalu marah?"

Nara pergi dari sana meninggalkan bara yang tengah menatap tajam bayi kecil di pangkuan nya.

"Heh! Masih kecil udah nyusahin aja lo" bara mendelik kesal menatap adik nya."ngapain bibir lo monyon monyongin kayak gitu? Mau minum susu? Enggak ada ya..!" mata bayi itu nampak mengerjap bingung

Bara menghela nafas berat nya lalu mengelus pipi adik nya."gam..nanti lo kalau udah gede jangan suka sama cewek yang sama ya," gama–adik bara. berceloteh seolah olah tengah protes pada Abang nya.

"Sakit tau gam.. apalagi saingan gue berat nih, hafidz Qur'an loh,"

"Siapa yang hafidz Qur'an?" aldrich datang dengan jas yang tersampir di lengan nya,dan kemeja yang ia gulung sampai di lengan.sehingga memperlihatkan lengan berotot nya di sana."kamu suka sama cewek yang sama bara?"

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang