'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'
•
•
•
•
•-HAPPY READING-
...o0o...
"Dib..lo kenapa enggak ikut nonton di tribun tadi?" hilma menopang dagu nya.menatap Adiba yang terlihat fokus oleh buku di hadapan nya.
Adiba menoleh sejenak."males ah!"
"Kenapa males?" Hilma menyimpan kedua tangan nya di atas meja perpustakaan itu."padahal banyak cogan di sana loh," kekeh nya.
Adiba tersenyum kecil di balik cadar nya. kepalanya menggeleng,lagi lagi cogan yang di bahas."zina mata ma,"
Hilma mengedihkan bahu nya,selagi melihat cogan yang bisa membuat ia bahagia, kenapa harus tidak?."sekali kali kali dib..enggak bosan apa lihat buku buku aja,"
"Lebih baik melihat buku ma.. daripada melihat cowok yang jelas jelas tak pantas untuk kita lihat,"
Hilma berdecak,lagi lagi ia kalah telak oleh adiba.
"Terserah deh dib.. doain gue aja biar cepat-cepat dapet hidayah biar bisa kayak lo juga," akhirnya hilma pasrah.kepalanya ia simpan di sela sela lipatan kedua tangan nya di atas meja.
"Amiin ma," adiba mengusap wajahnya mengaminkan ucapan dari hilma.
...o0o...
Tim antar Ghafir kewalahan menghadapi fans fans dari tunas bangsa. cewek cewek dari Tunas bangsa berlomba lomba meminta poto atau nomor telpon dari Ghafir."Ghafir minta nomor nya dong," Mereka saling mendesak satu sama lain,tak urung ada yang saling mendorong karena sesak.
"Buset, Ghafir doang nih?" celetuk dafi diakhiri dengan kekehan."enggak mau nomor gue juga? Kebetulan lagi sepi WhatsApp gue," namun tak ada sahutan dari mereka semua, seolah mereka tak melihat keberadaan dafi di sana.
Dafi merenggut kesal,kalau di lihat dari wajahnya sih dia masih masuk ke dalam kategori golongan tampan,namun tak ada yang bisa menandingi ketampanan dari Ghafir.
Mau bersaing dengan Ghafir? Situ cindo kah?
Aish!!
Ghafir tengah berdiri di tengah tengah lapangan itu,dia di kelilingi oleh cewek cewek dengan pakaian serba ketat dan make up nya yang menor.
Ghafir berkali kali ingin mencoba keluar dari sana,namun seakan cewek di sana tau bahwa Ghafir ingin kabur,mereka dengan cepat menghadang Ghafir.
"Ghafir tanda tangan di sini dong.!" dia menyodorkan sebuau kertas selembar,ia berusaha untuk menggapai tangan Ghafir agar memegang bolpoin yang berada di tangan nya.
"Stop!!,bisa minggir gak!" Ghafir menatap tajam mereka, nafasnya sudah tak beraturan,dan keringat membanjiri pelipisnya."gue sesak!!"
Tak ada pergerakan dari cewek cewek itu,ia semakin gencar mencoba menyentuh tubuh indah Ghafir yang tampak kekar.
"kak Ghafir,izin pegang tangan kamu ya," izin salah satu cewek di sana,baru saja ia ingin menggapai tangan Ghafir,namun dengan cepat Ghafir mengangkat kedua tangan nya ke atas tinggi tinggi
"Soryy,bukan mahram!!!" desis Ghafir penuh penekanan.
"Bukan mahram?! Ah-masya Allah banget sihh!! Jadi semakin kagum deh," salah satunya menyentuh dada Ghafir yang di balut dengan seragam sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGHAFIR
RomanceBagaimana jadinya jika ternyata seseorang yang kita Kagumi selama ini dalam diam, ternyata mengagumi kita juga dalam diam Takdir Allah memang kadang tidak bisa di tebak ya Layaknya kisah dua insan itu seperti sayyidina Ali bin Abi Thalib dan sayyida...