47.- Kajian Date

197 10 1
                                    


'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'





—HAPPY READING—

....o0o...

"Bi..aku udah ketemu sama Ghafir," Kata ares mengambil duduk di samping abi nya yang
sedang memangku anak kecil.

Jefry–abi dari ares menoleh."benaran?" Ares mengangguk."alhamdullilah kalau gitu," seulas senyum tipis terbit di bibir abi jefry.

"Berapa nominal yang kamu berikan bang?" Ares menggeleng."loh? Kamu enggak ngasih duit?"

"Kata Ghafir,dia masih punya uang,juga masih mampu memberikan nafkah untuk istri nya."

"Istri? Ghafir udah nikah?" Ares kembali mengangguk.ia memperbaiki duduknya.tangan nya terulur menggenggam jari jari kecil adiknya yang berada di pangkuan abi jefry.

"Udah,kata nya sebulan yang lalu."

"Pantes aja dia nolak uang,orang dia aja CEO di perusahaan nya."

"CEO bi?" Jefry mengangguk."kenapa dari awal enggak bilang sih? Kalau kayak gitu enggak bakalan malu maluin abang tadi," Jefry tertawa.

"Ya kamu juga enggak nanya," Sahut nya enteng.jefry mengelus kepala anak kecil di pangkuan nya."iyakan atha?"

Atha kecil mendongak menatap polos abi nya lalu menatap abang nya."emm," Oceh nya.

Ares yang semula ingin marah dengan sahutan enteng abi nya kini mendadak sirna begitu saja di saat melihat tatapan polos adiknya.

Ares mengambil alih adiknya lalu mendudukkan nya di pangkuan nya.

"Jagain adik mu ya bang..abi lagi ada urusan," Ares mendelik

"Bucin teross!!" Abi Jefry terkekeh pelan,ia menepuk bahu ares."abang enggak mau punya adek lagi ya bi..atha masih kecil!" berawal dari kekehan,kini menjadi tawa.

"Tau aja kamu," abi jefry tertawa."atha udah gede juga."

"Bi!!!" Kesal ares."abi sama umi cuman enak doang,abang yang tersiksa jagain dua adik!"

"Bercanda elah, tapi kalau rezeki ya mau di apa lagi," Ares memejamkan mata nya menahan amarahnya yang sudah berkobar kobar ingin ia keluarkan, tetapi sebisa mungkin ares menahan nya,karena ada anak kecil di pangkuan nya.

Abi Jefry tertawa terbahak-bahak lalu melenggang pergi untuk menghampiri istri tercinta yang masih sibuk memasak.

Setelah pergi nya sang abi,emosi ares yang semula berada di ujung tanduk kini perlahan mereda.

Ares  mencium gemas adiknya yang Masih berumur sebelas bulan."atha kok gembul banget sihh..makan apa hm?"

Atha menggerakkan tangan kecil nya,lalu menepuk nepuk Perut nya sendiri."sii.."

"Pinter..atha minum asi kan,asi siapa hm?" Atha mengemut jempolnya sendiri,hal itu membuat nya terlihat menggemaskan.

"Mii.."

"Umii!..hebat masih kecil udah bisa ngomong hm,kalau gitu Abang nanya,nama adek siapa?"

"Tha??" Beo nya.ares mengangguk."thaa..."

"Bagus! Kalau nama lengkap nya apa?"

Atha mendongak seraya menggeleng kecil,ia menyenderkan kepalanya di dada bidang abang nya."thaaaaaaa..."

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang