ALGHAFIR

18.- Calon Ketua Narapati

'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'

•
•
•
•
•

-HAPPY READING-

...o0o...

Narapati squad generasi ke dua puluh lima. kini membutuhkan ketua di sana,dari kelima inti Narapati tak ada yang minat ingin mencalonkan diri.

Selain harus jago bela diri,ketua juga harus menjunjung tinggi yang nama nya tanggung jawab dan rasa sosial yang tinggi.

Kelima inti yang bernama Ghazlan, Arjuna, ghaisan, Gibran,dan Arsyad.tampak saling pandang satu sama lain, seolah mereka tengah berbincang Lewat pikiran masing-masing.

"Kapan pelantikan nya?" gibran membuka suara nya.

"Dua pekan lagi,para geng motor akan mengadakan yang namanya pertemuan, terutama pribaswara!" ghazlan menjawab nya,tangan nya menulis beberapa nama di papan kecil di atas meja.

Ghaisan melihat lihat nama yang di tulis oleh Ghazlan."Ghafir?" beo nya, kenapa nama Ghafir ada di list itu? "lo yakin nulis nama Ghafir di daftar ketua?"

Ghazlan mengangguk mantap,karena entah kenapa hati nya tiba tiba tergerak untuk mendaftarkan nama Ghafir di sana."gue yakin sih, terlebih lagi Ghafir lulusan pesantren,jadi geng ini bisa lebih baik dari sebelumnya," imbuh Ghazlan.

"Setuju gue! Jadi geng ini enggak sesat sesat banget," arjuna ikut menimpali."kalau Ghafir yang megang nih geng, mungkin kita tiba tiba tobat," Arjuna terkekeh

...o0o...

"Gimana ghaf,Lo minat gak?" Ghazlan mengambil duduk di depan Ghafir."buat jadi ketua di Narapati,"

Hanya tersisa keduanya di dalam kelas itu,bel istirahat sudah berbunyi lima belas menit yang lalu,namun Ghafir di cegat oleh Ghazlan di ruangan itu.

Ghafir menggigit pipi dalamnya,ia harus berpikir berkali kali,karena untuk menjadi ketua ia harus mengembang tinggi yang nama nya tanggung jawab.

"Memangnya kenapa harus gue?" pertanyaan yang berada di benak Ghafir akhirnya lolos juga di bibirnya."Lo tau kan gue gak pernah terjun yang nama nya geng kayak gitu,"

"Karena gue yakin Lo bisa jadi ketua yang baik buat kita ghaf," Ghazlan menghembuskan nafas berat nya."selama ini Lo tinggal di pondok pesantren, tempat nuntut ilmu agama,jadi gue dan lain udah yakin sepenuhnya kalau Lo pasti bakalan ngajak kita buat kembali ke jalan yang baik,"

"Lo jangan gampang yakin sama seseorang, bagaimana kalau misalnya ekspetasi kalian enggak sama yang kalian bayangkan," tanya Ghafir,seringai kecil terbit di bibirnya."orang yang pernah nuntut ilmu di pesantren belum tentu bisa mengajak kalian menjadi lebih baik,kecuali atas izin Allah sendiri,"

"Bukan itu aja yang menjadi alasan nya kita ingin jadiin Lo ketua ghaf..tapi karena Narapati dulu nya di pimpin sama Abi Lo..om gentala pernah bilang sama gue,kalau dulu nya Abi Lo berharap jika anaknya laki laki,maka ia akan jadikan anaknya penerus di Narapati,"

Ghafir tersentak,mata nya mendadak mengembun,sebegitukah Abi nya dulu menginginkan anak lelaki?,namun setelah adanya anak lelaki,justru Abi nya telah pergi, definisi keinginan Abi nya yang terakhir kali nya sebelum pergi,yaitu ingin memiliki anak lelaki sebagai penerus di geng Narapati.

"Gue bukan nya ingin ngehasut Lo ghaf..tapi om gentala berharap Lo bisa jadi ketua di Narapati!" Ghazlan menepuk bahu Ghafir berkali kali."gue beri waktu Lo dua hari,dua pekan lagi ada pertemuan antar geng motor,gue harap saat itu juga Lo udah mantap dengan pilihan Lo sendiri,"