49.- Tentang Syahwat

221 7 1
                                    

'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'





—HAPPY READING—

....o0o....

Sepanjang malam ponsel adiba terus berdenting, banyak notif di sana.

Ghafir yang terbangun di jam sebelas, kini mengambil ponsel adiba yang berada di atas nakas tepat di samping kepala nya.

Mata Ghafir menyipit di saat cahaya dari ponsel adiba yang terang menyapa, layaknya cahaya ilahi."astagfirullah, cahayanya ya Allah," gumam Ghafir.nyaris saja mata Ghafir sakit jikalau ia tak menjauhkan ponsel adiba.

"Siapa sih yang nge-caht malam malam gini?" Ghafir membuka satu nomor baru di WhatsApp adiba.

—————————

083*********

Minta pap dongggg

"Pap? Poto maksudnya?" Lirih Ghafir.setelah itu Ghafir berdecak."enak aja,mau minta poto istri saya."

Ghafir menekan aplikasi kamera di sana,lalu mendatarkan wajahnya, Ghafir mengirim Poto dirinya sendiri di banding poto istrinya, enggak rela woy!!

Sengaja Ghafir tulis di sana,hanya ada poto suaminya,biarlah si peminta Poto itu terkaget-kaget.

'Ting


083*********

Maaf ya..saya kira Adiba nya masih jomblo,hehe,izin blok.

"Blok aja," Gumak Ghafir kesal. Ghafir mematikan ponsel adiba lalu melanjutkan tidur nyenyak nya.tak lupa ia mencium kening adiba dan memeluk nya erat, seolah tak membiarkan istrinya itu pergi barang sedikit pun.

....o0o....


"Ra..semalam ada yang minta Poto kamu," Adiba yang semula sedang menyiapkan baju kerja Ghafir kini terhenti di saat mendengar ucapan Ghafir."tapi kakak sudah mengatasi nya kok."

"Tadi subuh juga ada chat masuk,banyak yang minta poto ku,tapi aku enggak kasih," Ghafir mengangguk,ia yang semula sedang duduk di pinggir ranjang kini menarik pelan lengan adiba agar ikut duduk di samping nya.

"Kalau ada yang minta poto kamu jangan kasih ya,wallahi kakak enggak ridho poto kamu di liat orang lain sayang," Adiba mengangguk,ia mengelus rambut legam suaminya."jaga kecantikan kamu untuk kakak aja ya.."

"Iya kak,kan gunanya aku bercadar menutupi wajah ku, kecuali dengan suami ku sendiri.."

"Makasih."

"Sama sama," Adiba tersenyum."tapi kalau masih ada yang minta aku bilang apa dong?"

"Kalau ada yang minta poto kamu katakan bahwa sesungguhnya tidak ada lelaki yang mampu bicara seperti itu kepada mahram nya kecuali dia memang lelaki yang kalah dengan syahwat nya.

Syahwat perempuan dan laki-laki itu jelas berbeda,laki laki memiliki syahwat yang lebih tinggi di banding dengan syahwat perempuan.

Di saat laki laki melihat perempuan baik di ponsel ataupun secara nyata,maka di saat itu pula jiwa laki laki nya bangkit, segampang itu memang,bahkan kita sebagai laki laki tak bisa mencegah nya."

"Jadi kalau seperti itu,apa solusinya?"

Ghafir tersenyum.akhir akhir ini ia sering tersenyum."maka jaga pandangan adalah solusi nya,selain untuk menghindari zina mata,jaga pandangan juga bisa mencegah dari timbulnya syahwat sehingga syahwat itu kian meninggi.

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang