43.- Nothing Is Private

263 10 1
                                    


'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'






...o0o...

Dalam rumah tangga keduanya harus saling terbuka satu sama lain, perihal tentang masa lalu yang menyangkut tentang perzinahan,biarlah cukup di kenang saja,tak perlu di ungkit ungkit lagi aib itu.

Ghafir memegang teguh prinsip itu, saling terbuka dengan pasangan,tak ada yang di sembunyikan satu sama lain,alias tidak adanya privasi di dalam nya

Mungkin semua orang mengatakan bahwa setiap manusia memiliki privasi nya masing masing,namun itu tak berlaku bagi Ghafir, sebelum menikah memang ada yang namanya privasi,namun setelah nya, privasi itu sudah tak berlaku.

Seperti sekarang, keduanya tengah bertukar ponsel, Ghafir membuka ponsel adiba, sedangkan adiba membuka ponsel Ghafir.

"Enggak pa-pa kan kalau aku buka galeri?" Izin Ghafir sesaat.adiba mendongak lalu mengangguk."maaf lancang.."

Ghafir membuka aplikasi galeri,tak ada poto aneh aneh di dalam nya, Poto adiba pun mungkin hanya ada satu atau dua,di dalam album itu,hanya di penuhi dengan quotes islami maupun doa doa.

Definisi ponsel nya di gunakan dengan baik.

Sebaliknya,jika Ghafir tengah mengecek poto Poto adiba,kini adiba tengah mengecek aplikasi aplikasi Ghafir.

"Kok enggak ada game nya?" Gumam nya.adiba kira semua lelaki itu sama saja, kebanyakan punya aplikasi yang namanya game online,namun,kini adiba tak menemukan di dalam ponsel berlogo apel di gigit itu.

"Instagram pun tak ada,hanya ada WhatsApp, itupun isi nya cuman chat dari keluarga dan temen temen nya," Monolog adiba

Adiba meng-klik satu kontak di sana, sehingga membuat chat nya kini terpampang secara jelas, bibir adiba berkedut ingin tersenyum di saat melihat wallpaper WhatsApp Ghafir.di sana ada Poto pernikahan mereka yang di kolase,ada juga poto Adiba tengan tersenyum di balik cadar nya.

"Kak, kok enggak ada game nya?" Melupakan tentang rasa salah tingkah nya, adiba memutar poros badan nya sehingga berhadapan dengan Ghafir yang tengah duduk di hadapan nya."ini juga kamu gak punya sosmed selain WhatsApp."

Ghafir menyimpan ponsel adiba,lalu menatap manik mata adiba dalam."memangnya game sepenting itu dalam hidup? Menurut kakak hanya ibadah saja deh,lagian kakak juga enggak minat bermain game sehingga melupakan kewajiban kakak sebagai umat muslim.

Berbicara tentang sosmed,kakak enggak punya,selain WhatsApp,karena kakak tau jika kakak memiliki Instagram ataupun aplikasi lain nya, pastinya kakak akan terlena dalam zina mata,karena melihat perempuan perempuan yang berjoget joget di depan kamera.

Wallahi..dosa kakak sudah banyak selama ini,jadi,kenapa kakak harus menambahi nya lagi dengan hal yang kakak sengaja?"

Adiba mengangguk angguk,benar apa kata suaminya,untuk apa menambah dosa dengan sengaja? Tetapi kan manusia tak pernah luput dari yang namanya kesalahan,lagian ujian terberat di dalam hidup adalah, kita tau itu dosa, tetapi mengapa kita tetap melakukan nya?

Jawaban nya karena adanya jin di dalam hidup seorang manusia, kalaupun tak ada jin yang terus menghasut manusia, mungkin tak akan ada yang namanya maksiat, perzinahan,riya,riba dan sebagainya di Dunia ini

"Perlu kamu ketahui, bahwasanya sosmed itu adalah tempat maksiat yang sebenarnya. manusia kadang bermaksiat Karena melihat hal hal yang aneh, perempuan perempuan yang bangga nya menebar aurat mereka, bangga memamerkan lekuk tubuhnya di depan kamera

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang