'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'
•
•
•
•
•—HAPPY READING—
...o0o...
Dalam hotel yang bernuansa putih.di atas kasur terdapat selimut yang di bentuk sedemikian rupa membentuk sebuah angsa,dan sekitar nya di taburi oleh kelopak bunga mawar.
Dari sana bisa memperlihatkan ka'bah dengan jelas saat gorden kamar itu di buka.Ya.Ghafir dan adiba masih di mekah, mungkin keduanya masih berlama lama di sana,karena negara tempat Ghafir honeymoon ia pilih di arab, tepatnya kota mekah.cielah honeymoon.
Adiba perlahan duduk di atas kasur itu,ia duduk dengan penuh kehati-hatian, takutnya membuat kasur itu kembali berantakan, memang terdengar aneh,karena baru pertama kali adiba melihat secara jelas kasur seperti itu.
"Entar juga berantakan kok," Sahut Ghafir yang sedang berbalik badan, membuka peci nya.lalu menyimpan nya di meja rias di sana.
'Deg!
Entah pikiran Adiba yang kotor atau perkataan Ghafir yang terdengar ambigu, seperti nya itu kode dari Ghafir.
Apasih,gue masih Bocil woy!!
"B-erantakan?" Beo adiba.
Ghafir berbalik badan lalu mengangguk."kalau tidur,pasti berantakan juga kan?"
Astaga! Memang dasarnya Adiba saja yang berpikir kejauhan.
"Hah? Iya,haha,iya juga sih!!" Adiba tertawa sumbang,diam diam ia merutuki dirinya sendiri yang mempunyai pemikiran kotor.
"Kenapa sih?" Kekeh Ghafir."sana mandi,habis itu Wudhu,kita sholat berjamaah."
Adiba mengangguk, ia bangkit dari duduknya, Ghafir pun mengambil handuk lalu menyampirkan nya di bahu adiba.
"Eh!" Adiba refleks menghindar
"Sorry,ini handuk nya," Adiba menerima uluran handuk itu lalu mengucapkan terima kasih.
"Jangan lama lama mandi nya,mas juga mau."
Adiba tersenyum tipis,ia gegas masuk ke dalam kamar mandi,lalu memegangi dada nya,apa kata Ghafir tadi mas? Astaga! Itu tandanya Ghafir ingin di panggil mas dong?! Aish,kok geli sih!
"Dek.. jangan melamun di kamar mandi."
'Blush
Pipi Adiba merona, akankah Ghafir terus memanggil nya dek? Sedangkan adiba orang nya gampang salting,tak bisa adiba pungkiri, panggilan dari Ghafir untuk adiba membuat adiba salting tujuh turunan.
...o0o...
"Diba..bangun," Ghafir berkali kali menepuk pipi adiba yang masih di tutupi oleh cadar."udah mau magrib ini,pamali tidur magrib," Dengan sabar Ghafir terus menepuk pipi itu.
'Eugh
Adiba melenguh,mata nya perlahan terbuka,hal yang pertama kali ia lihat adalah wajah Ghafir yang tengah menunduk menatap nya.
"Loh? Kok?" Adiba mengucek mata nya,ia langsung terduduk di atas ranjang.adiba menelisik penampilan nya,masih mengenakan pakaian syar'i nya.lalu tatapan Adiba mengarah pada Ghafir, Ghafir sudah lengkap dengan sarung dan juga baju Kokoh nya.
Menyadari keterkejutan adiba, Ghafir tersenyum tipis."tadi,saat kita sesi poto,kamu langsung pingsan,maka nya saya membawa kamu ke sini."
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALGHAFIR
RomanceBagaimana jadinya jika ternyata seseorang yang kita Kagumi selama ini dalam diam, ternyata mengagumi kita juga dalam diam Takdir Allah memang kadang tidak bisa di tebak ya Layaknya kisah dua insan itu seperti sayyidina Ali bin Abi Thalib dan sayyida...