20.- Desa Cempaka

228 10 1
                                    


'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'





-HAPPY READING-

...o0o...

Di dalam markas yang lebih ke dominan gelap dan terdengar bising itu,kini tengah berdiri sekelompok lelaki dengan jaket kebanggaan yang melekat di tubuh mereka.

"Congrats Ghafir, selamat bergabung di Narapati," Mereka saling berjabat tangan pada Ghafir guna mengucapkan selamat pada nya.

Tepat pada hari ini Ghafir resmi jadi ketua generasi ke dua puluh lima di Narapati Squad.Dia sudah menjalani test tadi,yaitu bertarung,aksi bela diri dan lain sebagainya.

Kini kedatangan ketua baru di sambut dengan kegiatan menjelajah di sebuah desa terpencil yang kurang dengan alat modern,hanya ada alat tradisional zaman dahulu yang turun temurun dari nenek moyang.

"Untuk merayakan kedatangan ketua baru,ayo kita ke desa buat bantu orang orang di sana yang membutuhkan!" ucap Ghazlan."bagaimana Ghafir?" tanya nya meminta persetujuan dari Ghafir sang ketua baru.

Ghafir mengangguk agar rasa solidaritas nya semakin erat,dan bisa membantu orang orang yang membutuhkan

"Yok gas kita ke desa!" arjuna dengan semangat mengangkat tangan nya ke atas.

Ghaisan tersenyum tipis,ia mengambil sebuah jaket bertuliskan Narapati squad lalu ia sampirkan di pundak Ghafir.

"ghafir is a leader!!!" Pekik ghaisan tertawa

Pekikan dan riuh tepuk tangga mengggema di dalam ruangan itu saat Ghafir tersenyum lalu memakai jaket yang di berikan oleh ghaisan

...o0o...


Malam berganti pagi,dan pagi berganti siang.hari ini hari weekend, semua pelajar sibuk dengan dunia nya masing masing,ada yang masih tidur akibat begadang nonton Drakor,ada juga yang sudah bangun subuh subuh untuk merasakan sejuk nya udara pada waktu itu

Adiba lah salah satu nya,dengan balutan mukena dan cadar ikat yang menutupi separuh wajah nya,dia berdiri di halaman rumah nya yang tampak asri,dengan gerbang yang menjulang tinggi, walaupun hanya sampai dada nya.

Mata nya terpejam menikmati semilir angin yang berhembusan menerpa wajah nya,udara di subuh memang beda di banding dengan udara sore,kek vibes nya ada beda gitu, bagaimana ya jelasin nya,intinya lebih nyaman udara di waktu subuh di bandingkan di waktu sore.

"Adiba.. bangunin abang kamu dulu," pinta bunda nya setengah berteriak, mungkin bunda nya kira Adiba masih berada di kamar nya.

"Iya bunda," sahut adiba,ia dengan helaan nafas berat nya berjalan naik ke lantai atas untuk membangunkan abang nya.

'Tok...tok...

Adiba menggedor gedor pintu kamar Abang nya dengan keras.

Merasa tak ada sahutan dari dalam,adiba memutar handle pintu,dan ternyata pintu itu tak tertutup.

Adiba menatap datar kamar Abang nya yang sudah di penuhi oleh sampah yang berserakan di mana mana,belum lagi tempat tidur Abang nya seperti korban gempa,selimut berada di bawah kaki nya,baju kaos yang tak ia pakai berada di dada nya,dan apa itu?? Iler yang berada di bantal nya kah?

Ish,adiba mendesis,jorok sekali adam ini

"Bang!!" panggil adiba menepuk kepala adam,namun tak ada jawaban atau pergerakan dari nya

Adiba berdecak,sabar ini masih subuh!

Adiba tersenyum miring di balik cadar nya saat selintas ide jahil berada di benak nya.dengan pelan adiba membuka cadar nya lalu ia merapikan mukena nya

Adiba mengambil duduk di bibir ranjang nya,ia tersenyum manis menatap Abang nya,dengan lembut adiba mengelus pipi adam..

"Mas bangun yuk,udah pagi nih..nanti telat loh kerja nya,jagoan mas udah mau berangkat sekolah tuh," ucapnya lembut, walaupun dalam hati adiba tengah jijik memanggil abang nya dengan sebutan 'mas' hey! Dia ini belum terbiasa dengan panggilan itu.

Adam menggumam pelan,entah sadar atau tidak telinga nya memerah saat tak sengaja ada yang memanggil nya dengan panggilan 'mas'

"Apa gue udah punya bini?" Batin Adam.

Mata nya menyipit ingin memastikan siapa yang tengah membangun kan nya di waktu subuh ini,mata nya membola secara sempurna saat melihat ada sedikit cahaya yang menyorot perempuan yang sangat dekat dengan nya.

"Gila cantik banget, shit!!" Puji Adam.

"Masya Allah ada bidadari," gumam adam tersenyum lebar."sini peluk mas dulu," sepertinya adam masih berada di alam bawah sadar nya.

'bugh!!

Adiba memukul bahu adam dengan bar bar."mas matamu!!"

Adam meringis,ia mengucek mata nya."loh kok lo sih dek? Bini gue mana?" mata adam celingukan mencari sosok istri yang ia maksud.

Adiba menahan tawa nya."memang nya abang udah nikah? Mana cari istri segala! Sana mending Abang mandi biar enggak halu terus!"

Adiba keluar dari kamar adam dengan tawa yang siap meledak, selepas ia sudah benar benar jauh dari kamar adam,saat itu juga tawa nya pecah di sana,mata nya ber-air akibat kebanyakan tertawa.

"Duh,perut ku sakit," ringis nya memegang perutnya sendiri,namun ia masih tertawa, urusan sakit di belakang,yang penting habisin dulu tawa kita.

Sedangkan di dalam kamar,adam tampak menggaruk rambutnya yang penuhi dengan ketombe,eh enggak deh,canda!

Perasaan tadi pendengaran nya jelas jelas menangkap bahwa ada yang memanggil nya dengan panggilan 'mas' dengan lembut, tetapi kemana ia sekarang?

Apa adam mimpi atau apa? Tetapi kok nyata sih?

Andai kamu tau adam yang kamu maksud bidadari itu adik mu sendiri, padahal dulu nya kamu mengatakan secara lantang bahwa adik mau itu jelek melebihi kuda!

...o0o...

Segerombolan geng motor dengan jaket berlambang serigala putih dan di bawah nya bertuliskan Narapati squad kini membelah jalan raya yang cukup padat itu

Ghafir memimpin di depan dengan memakai motor peninggalan almarhum abi nya,jika di lihat dari jauh, mungkin orang orang mengira itu adalah ghazi,namun nyatanya itu adalah anak dari ghazi,ya anak yang lahir tanpa bisa melihat kedua orang tua nya,anak yang belum sempat di beri asi dan di ajak jalan jalan sama orang tua nya.

Kini ia sudah beranjak dewasa.dia persis seperti ghazi,yang hanya membedakan hanya pergaulan kedua nya,jika dulu nya ghazi badboy, berbeda dengan jagoan nya,dia menjadi sosok yang goodboy, menjadi idaman bagi kaum hawa.

"Ghafir desa cempaka ya," ghazlan yang berada di samping motor Ghafir menurunkan visor helm nya.suara nya meninggi agar Ghafir bisa mendengar nya.

Ghafir mengangguk,ia mengacuhkan satu jempol nya ke atas.motor nya berbelok ke arah kanan diikuti oleh para anggota di belakang nya.

Para anggota nya bingung saat Ghafir mengambil jalan lain,jelas saja belokan yang Ghafir ambil itu tak sesuai dengan peta di google maps.

"Mau kemana tuh?" gumam gibran.namun ia terus mengikuti Ghafir dari belakang, takutnya Ghafir nanti hilang bisa di habisi gibran nanti dengan bokap nya jika anak dari ghazi itu hilang.

...o0o...

KALI INI CUMAN 1036 KATA.

IN SYA ALLAH BAB SELANJUTNYA LEBIH BANYAK LAGI.




ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang