51.- Berpisah Untuk Sementara

191 5 1
                                    

'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'





—HAPPY READING—

...o0o...

Tangis Adiba pecah di saat ia berhadapan langsung dengan Ghafir dan seorang perempuan di samping Ghafir.

"Jangan nangis sayang..kakak minta maaf ya," Adiba mengggeleng.

Setelah mendengarkan penjelasan dari fara dan Ghafir, entah kenapa hati adiba sulit untuk mempercayai ucapan dari fara,karena selama ini ia sudah tau karakter dari diri Ghafir.tak mungkin Ghafir akan melakukan hal yang tak senonoh itu

"Kakak," Ghafir bangkit dari duduknya,ia memeluk erat Adiba yang di balas pelukan tak kalah erat dari sang empu,mata Ghafir terpejam menikmati pelukan hangat dari istri nya.

Ghafir merenggangkan pelukannya,ia menangkup kedua pipi Adiba,jempol Ghafir mengelus air mata istrinya."istri nya kakak enggak boleh cengeng,harus kuat ya demi kakak,in sya Allah masalah ini akan di beri jalan oleh Allah,doakan kakak ya," Adiba mengangguk

Ghafir kembali membawa adiba masuk ke dalam dekapan nya, Ghafir mencium kepala adiba secara bertubi tubi untuk menyalurkan rasa sayang nya sebelum di pisahkan oleh keadaan saat ini.

....o0o....


Karena dua puluh empat jam tak ada bukti yang mengarah bahwa Ghafir tak berbuat salah, alhasil mau tak mau Ghafir akhirnya di masukkan ke dalam sel.

Ghafir di bawa oleh dua orang polisi,baju nya pun telah terganti dengan baju tahanan yang berwarna orange.

Fara diam diam mengambil gambar Ghafir,lalu mengirimkan nya pada seseorang yang sudah menyuruh nya.

"Done! Tinggal tunggu zando jadiiin gue pacar nya," Fara tersenyum miring, apalagi di saat mengingat crush nya selama ini yang ia damba dambakan akan menjadi pacar nya, indahnya dunia perzinahan.

Sebelum Ghafir Benar benar di masukkan ke dalam sel, Ghafir menoleh ke belakang, menatap bangku yang di tempati adiba duduk tadi.

"Kakak harap kamu bisa hidup tanpa kakak sayang..in sya Allah ini hanya sementara," Gumam Ghafir.

"Saudara Ghafir?"

"Iya pak," Jawab Ghafir.

"Silahkan masuk pak," Polisi itu menunjuk masuk ke dalam sel mempersilahkan Ghafir untuk masuk, Ghafir tersenyum tipis seraya mengangguk kecil.

Dua polisi itu pun mengunci sel itu, Ghafir tersenyum miris tat kala melihat kepergian dua polisi itu.

Ghafir Benar benar tak menyangka bahwa ia akan berada di sel saat ini, karena keinginan Ghafir yang tak mau bertanggung jawab, alhasil Ghafir kini berdiri di sel itu.

Demi menjaga satu hati, Ghafir rela mengorbankan diri nya sendiri,demi tak mau menyakiti hati istri nya, Ghafir lebih baik berada di sel,di banding menanggung dua tanggung jawab sekaligus.

Ghafir berharap ada seseorang yang nanti nya akan melancarkan untuk menebus bukti yang sebenarnya,ya Ghafir berharap itu

....o0o...


'Ting!

————————

Faraa

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang