12.- Kakek Di Jalan

261 12 2
                                    


'Tetap jadikanlah bacaan Qur'an yang utama'





...o0o...

Padat nya jalan raya di kota Jakarta membuat orang orang malas menunggu, apalagi saat terik matahari menerpa wajah.

Di depan sana ada seorang kakek yang memakai tongkat kini berjalan pelan menyusuri jalan raya itu.

"Kasian banget kakek itu," celetuk seorang lelaki yang tengah menyetir,mata nya menatap kakek itu memastikan agar kakek itu segera menyebrang jalan.

"Apa kita bantu aja dam?" tanya pria paruh baya yang berada di samping nya.

Adam menoleh menatap ayah nya-althaf.ia mengangguk kecil

Di kursi belakang ada bunda nya-asiyah.dan sang adik-adiba.adiba ikut melihat Kakek itu.

"Bantu aja bang..kasian banget, kayaknya kakek itu gak bisa melihat deh," Adiba membuka suaranya.adam mengangguk kecil,ia membuka seat belt nya.

Baru saja ia mau keluar dari dalam mobil itu,namun netra nya menangkap sosok siluet seorang pemuda dengan pakaian serba hitam nya kini membantu Kakek itu

"Enggak usah dam..udah ada tuh yang nolongin," ucap ayah nya,Adam mengangguk.ia kembali memakai seat belt nya.

"Anak siapa itu? Baik banget," kagum Asiyah pada pemuda di depan sana.

Adiba ikut melihat pemuda itu yang kini sudah berada di trotoar jalan dengan ia merangkul Kakek tadi.

Mata Adiba menyipit memastikan siapa pemuda itu, sesaat setelah ia melihat secara jelas,mata nya membola secara sempurna.

"Ghafir?" gumam nya.

...o0o...


Ghafir mengendarai motor milik Abi nya,ia ingin pergi ke supermarket untuk membelikan grandma nya bahan masakan

Bisa saja maid di sana yang pergi membeli kebutuhan dapur,namun Ghafir tadi langsung menyahut bahwa ia yang akan pergi membeli,itung itung ia juga ingin mencari angin.

Akhirnya atas bujuk rayu Ghafir,Yasmin mengizinkan cucu nya,karena ia tahu bahwa Ghafir pasti suntuk jika selalu di rumah terus,nama nya juga anak muda,apa apa ingin di luar,gak kayak cewek,selalu di wajibkan di rumah,baru tau ya,wkwk?

Ghafir berhenti di samping mobil Pajero sport berwarna hitam,dahi Ghafir mengernyit saat melihat kemacetan di kota Jakarta itu, mungkin karena faktor para pekerja sudah pulang di waktu sore ini maka nya jalan jadi macet kan?

Namun sudah beberapa menit Ghafir menunggu,tak ada tanda tanda mobil yang berada di depan berjalan

Akhirnya Ghafir berinisiatif untuk menyalip lewat tengah tengah mobil yang terlihat kosong, mungkin Motornya muat jika lewat tengah.

"Hati hati dek," Ghafir mengangguk pada seorang wanita yang menyembulkan wajahnya di kaca mobil.

Ghafir pun perlahan mengendarai motornya lewat tengah tengah mobil

Ghafir kini sudah berada di depan,ia langsung men-standar motornya,lalu turun dari motor.

Ia langsung membantu Kakek yang sedang menyebrang,dengan cara merangkul Kakek itu.

"Kakek kita ke sana yuk," suara Ghafir teredam akibat ia masih memakai helm nya.

Kakek itu mendongak menatap Ghafir yang jauh lebih tinggi dari nya,ia mengangguk kecil,dalam hati Kakek itu mengagumi Ghafir, ternyata masih ada pemuda yang mau membantu Kakek Kakek di jalan.

ALGHAFIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang