Ini sih mereka ketemu ditempat bakso wkwk, yuk baca ampe akhir
Happy reading!!!
______________________________________________________
Bintang bangun gara-gara kamarnya digedor-gedor dan telepon yang tak hentinya berbunyi, semua itu ulah dari ketiga sahabatnya semasa SMA, sepertinya mereka sudah mengetahui atas kepulangan dirinya. Dan di sinilah Bintang sekarang, nongkrong bersama Aldan, Adnan, dan Afkan di salah satu tempat ikonik di Jakarta dan melihat indahnya city light kota Jakarta di malam hari.
Yang Bintang dengar ketiga sahabatnya pun tak kalah sukses sekarang, beberapa kali Bintang pulang dan ia mendengar bahwa Adnan menjadi ketua BEM kampus. Aldan ketua BEM fakultas dan Afkan sukses mengikuti berbagai lomba. Tak kalah dari Bintang, mereka bertiga juga melanjutkaan studi master di luar negeri dan beberapa kali mereka reuni di negara sana.
"Gue nggak nyangka ternyata kalian bertiga juga pulang," kata Bintang sembari menikmati kopi yang ia pesan.
"Si Aldan noh dia mah duluan pulang," ucap Adnan yang merokok dengan santainya, kebetulan memang mereka menongkrong di tempat terbuka.
"Ya gue udah selesai mau ngapain lagi di sana, pulanglah kangen pacar gue, Saira," ujar Aldan yang langsung disoraki oleh yang lainnya termasuk Bintang.
"Si Aldan mah bentar lagi juga serius sama si Saira," sahut Afkan.
"Waduhhh, kok bisa sih awet gitu Al? Bagi dong rahasianya," ujar Bintang penasaran.
"Yeeee, komitmen sama komunikasi dong dan jangan pernah lelah muter otak nyari cara biar hubungan kita nggak bosen," ujar Aldan, "sono dah lo temuin Adel, gue tau lo belum bisa move on Tang!" lanjutnya.
"Sialan!" umpat Bintang.
Adnan tertawa, "temuin dia Tang, kita bosen ngelihat lo tantrum mulu, kuping kita kebas denger curhatan nggak bisa move on lo itu," ucap Adnan.
"Gue denger-denger sih mantan lo itu emang banyak yang ngincer dari cowok-cowok disekitarnya," ucap Afkan.
"Hati-hati, dunia pekerjaan dia dunia entertain, lo paham kan maksud gue," ucap Aldan.
"Gue kangen dia apa dia kek gitu juga nggak ya sama gue?" tanya Bintang.
"Dia masih sering ngehubungin pacar gue dan cerita-cerita, dia masih suka kangen lo kata Saira," ujar Aldan sembari memakan makanannya.
"Oh iya?" Bintang tersenyum sembari menatap langit malam hari itu.
"Lo nggak bakal ldr lagi tuh nggak ada alasan bagi dia buat nggak kembali ke lo lagi Tang!" ucap Adnan sembari mematikan rokoknya yang tinggal ujung.
"Semoga,"
***
Bintang belum ingin memulai kerja, ia meminta pada Sang Papi untuk memberinya waktu beradaptasi di Jakarta kembali. Untuk dari itu setelah mengantarkan kembar ke sekolah, Bintang mengendarai mobilnya sendirian dan memutari kota Jakarta, jalan-jalan yang sering ia lewati dan tempat-tempat ia jajan dahulu.
Bintang merasa senang bisa kembali bertemu dan mengobrol akrab dengan penjual-penjual yang dulu ia sering jelajahi bukan hanya sendiri bersama Adel juga. Rata-rata usaha mereka semakin maju dan Bintang agak terkejut melihat tempat-tempatnya sudah berbeda lebih besar dan lebih ramai. Akan tetapi, Bintang masih merasakan kehangatan penjualnya sama sekali tak pernah berubah.
Setelah dari penjual bubur langganannya dahulu, Bintang melipir ke penjual bakso bahkan penjual sate langganannya dan mereka semua tampak terkejut dengan kedatangan Bintang yang sudah lama tak pernah singgah. Bintang tersenyum lebar, mereka terlihat beranjak paruh baya dan Bintang juga menyadari umurnya pun makin bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE ✔️
Teen FictionPacaran pura-pura? Itu semua salah Bintang, pokoknya salah Bintang! Adel sangat frustasi, kehidupan tenang yang ia idam-idamkan harus pupus karena lelaki bernama Bintang mengusiknya. "Adel ini pacar baru gue!" "Apa-apaan lo?" "Kita udah lebih dulu s...