Bae | 65

380 21 8
                                    

LUPA UPDATE MASAAA😭😭😭

JADI, SELAMAT MEMBACA DAH

______________________________________________

Adel menggaruk hidungnya sebentar, ia mengembuskan napasnya lelah menghadapi Bintang yang manja saat tengah sakit bahkan beberapa kali lelaki itu sensi. Tingkah Bintang ini membuatnya agak kewalahan.

"Terus mau makan apa? Kamu beruntung ya karena aku free hari ini coba kalau aku ada jadwal udah sekarat kamu di apartemen sendirian," ujar Adel sembari membelai wajah Bintang beberapa kali ia mengusap kumis tipis disekitar bawah hidung.

"Bubur lagi aja, pahit banget mulut aku," kata Bintang, "kamu besok ada kerja?" tanya Bintang yang langsung diangguki oleh Adel.

"Iya, ada tiga schedule dari pagi makanya ayo sini puas-puasin sama aku, besok kamu bakal ditemenin sama Gean ya aku suruh dia kesini tapi awas loh kalau kamu malah ikut kerja," kata Adel srmbari menjawil hidung Bintang.

"Nggak bisa libur aja?" tanya Bintang dengan suara seraknya.

"Nggak bisa soalnya udah dikontrak nanti aku bayar penalti, nanti selesai schedule aku kesini lagi karena lusanya juga cuma schedule siang pemotretan doang," jawab Adel sembari memainkan ponsel berlogo apel gigit berwarna soft pink.

Bintang mengangguk paham, "lepas dulu aku mau nyiapin makanan buat kamu," ucap Adel berusaha melepaskan pelukan Bintang, lelaki ini sangat menempel sekali padanya.

Bintang melepasnya perlahan, Adel melihat dengan jelas wajah pucat pasi Bintang dengan mata memerah, Adel jadi kasihan lalu ia menepuk pelan pipi Bintang dan mengecup keningnya sebentar.

"Tunggu ya aku siapin dulu kamu harus minum obat juga nanti aku bawa kesini," ucap Adel lalu bergegas keluar menuju dapur.

Dengan tangan lemas Bintang menggapai ponselnya di atas nakas dan mengecek notifikasi yang masuk salah satunya dari Sang Mama yang konon katanya kembar masuk rumah sakit. Bintang merasa si Kembar pasti parah. Bintang membalas pesan Mamanya itu dan mengatakan untuk tidak usah khawatir karena ia baik-baik saja, ada Adel yang merawatnya di sini.

Adel masuk kedalam kamar sembari membawa nampan berisi mangkok bubur ayam dan minum air mineral.

"Kembar masuk rumah sakit," kata Bintang tiba-tiba.

"Parah dong berarti, kenapa mereka?" tanya Adel khawatir.

"Mereka kena demam berdarah ikut camping di sekolahnya kemarin," ucap Bintang sembari menerima suapan dari Adel.

"Mereka berdua doang yang kena atau murid lainnya juga?" tanya Adel, "beberapa murid lainnya juga," jawab Bintang.

"Emang camping di mana sih kemarin?" tanya Adel.

"Kurang tau, aku nggak nanya," jawab Bintang menerima suapan Adel lagi.

"Kita jenguk kembarnya nanti aja kalau kamu udah mendingan ya," kata Adel yang diangguki oleh Bintang.

Kali ini Bintang menghabiskan setengah mangkok bubur, lalu meminum beberapa obat. Setelah selesai Adel kembali menaruh peralatan makan itu ke dapur, mencucinya, dan kembali ke kamar. Telepon Adel berbunyi, Bintang menyerahkannya ke Adel dan tertera nama Sang Papa di sana.

"Iya aku lagi sama Bintang, dia lagi sakit, kenapa emang?" tanya Adel sembari duduk di samping Bintang.

Adel mengangguk-angguk paham sembari mendengarkan, "besok aku ada schedule sampe malem Pa, setau aku Gevan nggak bakalan kayak gitu kalau lawannya nggak mancing duluan, nanti Papa tanyain Gevan pelan-pelan jangan langsung dituduh."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BAE ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang