Kemarin aku lupa update hehe
Happy reading!!!!
_____________________________________________________
Drrrt. Drrrt. Drrrt.
Ponsel Bintang berbunyi bergetar di atas nakas, Sang Empunya masih nyenyak tertidur sembari memeluk erat perempuan yang tujuh tahun memilih berpisah darinya. Tangan Adel menggapai nakas meraih ponsel dengan pelan, dengan mata masih agak terpejam ia langsung menerima panggilan dan menaruhnya ke telinga.
"Halo?" tanya Adel dengan suara serak.
"Lho, kok? Suara cewek?" pekik seseorang di seberang sana, "MAMAAA, TELEPONNYA KAK BINTANG YANG NGANGKAT CEWEKKKKK!!"
Adel langsung melotot membuka matanya dengan sempurna, dengan panik ia langsung mematikan panggilan seraya terduduk tiba-tiba, ia lantas membolak-balikkan ponsel yang berada digenggamannya. Adel meringis ketika menyadari itu adalah ponsel Bintang.
Ia lantas kembali panik saat ponsel Bintang kembali bergetar dengan nama tertera Mama. Adel menggoyangkan badan Bintang agar dia bangun lalu ia menunjukkan telepon dari Mama Tiar.
"Aku pikir ponsel aku makanya aku angkat, terus tau-tau suaranya Keyra muncul sampai dia teriak ngadu ke Mama kamu, sekarang gini deh," ujar Adel dengan wajah memelasnya. Bintang mengerjap lalu tertawa pelan, dengan santai ia mengambil ponselnya lalu mengangkat panggilan tersebut.
"Halo, Ma?" tanya Bintang dengan suara serak.
"Kamu lagi sama siapa Bintang? Kenapa Keyra telepon kamu yang ngangkat cewek? Heh? Kamu tidur sama cewek, astagaaaa Bintangggg?! Ini ya pergaulan kamu selama di luar negeri?" cerocos Mama Tiar.
"Haduh, Ma. Satu-satu dong, aku baru bangun tidur nih. Ceweknya juga Mama kenal kok, Adel," jawab Bintang dengan santainya ia menarik Adel kedalam pelukannya sembari membenarkan rambut berantakan milik Adel.
"Binta—"
"Nggak ngapa-ngapain, udah izin juga sama Papanya dan aku udah hati-hati biar nggak ada yang ciduk kita kalau keciduk yaudah syukur, Mama tenang aja ya nanti sore aku pulang ke rumah setelah dari kantor Papa buat ngelihat-lihat," ujar Bintang lagi, "aku tutup, bye!"
Bintang menaruh ponselnya keatas nakas lagi lalu ingin lanjut untuk tidur kembali.
"Ih, kok tidur lagi?"
"Masih ngantuk sayang, emang kamu nggak? Sini lanjut bobo lagi aja, bentar lagi sampe jam sepuluh deh," kata Bintang meraih tubuh Adel lagi.
"Sejak kapan kamu bobo nggak pake baju gini?" tanya Adel meraba bagian atas Bintang.
"Sejak di sini, nggak tau di sana terbiasa ada musim salju jadi tubuh aku masih beradaptasi sama panasnya jakarta," ujar Bintang dengan mengecup leher Adel.
"Aku dua hari lagi kayaknya ada kerjaan deh di kuala lumpur," ucap Adel, "ada fashion show di sana," lanjutnya.
"Tau, kan aku punya schedule kamu," kata Bintang, "besok aku udah mulai masuk kerja di kantor Papa dan kayaknya kita bisa ketemu bener-bener di malam hari doang, kamu masih tinggal di rumah Papa Hasan? Oh ya gimana kabarnya Gavin?" tanya Bintang.
"Aku juga tinggal di apartemen nggak jauh dari sini, dia baik dan masih kuliah sekarang," ujar Adel.
"Aku sama kamu kayaknya bakal sibuk banget, aku harap kita tetap jaga komunikasi ya," kata Bintang.
"Kayaknya kamu deh yang bakalan sibuk, aku sih udah mengurangi jadwal aku dan ada satu hari di mana aku bisa bebas tanpa jadwal apapun, di hari minggu, kamu juga gitu dong," ujar Adel.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE ✔️
Teen FictionPacaran pura-pura? Itu semua salah Bintang, pokoknya salah Bintang! Adel sangat frustasi, kehidupan tenang yang ia idam-idamkan harus pupus karena lelaki bernama Bintang mengusiknya. "Adel ini pacar baru gue!" "Apa-apaan lo?" "Kita udah lebih dulu s...