malam itu semua berada dirumah sakit. Nando, Justin ,Ivar dan Rafa sedang berada di ruang dokter bersama tim kesehatan klub Nathan. mereka ikut mendengarkan penjelasan dokter supaya bisa mengabari coach dan teman-teman nya di timnas. Mr dan Mrs Romejo setia mendampingi Nathan dan Sera bergantian dengan Kiara yang sedang bersih-bersih. sedangkan Sera, ia tertidur usai minum obat yang diberikan perawat.
Nathan sadar. ia perlahan membuka matanya. kepalanya masih sedikit terasa sakit. perlahan ia mencoba bangun dan duduk. Mr. Romejo yang melihat anaknya sudah sadar, segera membantu Nathan untuk duduk.
" Sera...." ucap Nathan saat ia melihat istrinya berada disampingnya.
Nathan mencoba turun walaupun kepalanya masih sakit. Mr.Romejo tidak bisa menghalangi anaknya kali ini. ia membantu anaknya untuk turun dan duduk di bangku yang ada disamping ranjang Sera.
Nathan menggenggam tangan Sera. ia lalu mengusap perut istrinya sambil menangis. Mrs. Romejo dan Nou hanya bisa terdiam. mereka merasakan sakit yang dirasakan Nathan. bagaimanapun juga Sera bagian dari mereka.
Mrs. Romejo mendekati Nathan. diusapnya punggung kekar yang nampak menyedihkan milik anaknya itu.
"its okey honey. kau selalu percaya bahwa apapun yang terjadi didalam hidupmu adalah kehendak Tuhan bukan ? jadi apa yang kau alami hari ini dan Sera juga , merupakan kehendak Tuhan yang tidak bisa kamu hindari. dan kau juga selalu percaya bahwa akan ada hal baik setelah hal buruk. berbesar hatilah sayang. bangkit dan susun kembali mimpi kalian..." ucap Mrs. Romejo.
" mom... Sera pasti akan membenciku. karena aku, karena video itu, aku tidak bisa menjaga Sera dan anak kami mom. kami kehilangan anak kami karena aku lalai. aku tidak bisa menjaga mereka dengan baik mom.." ucap Nathan sambil menunduk dan menangis.
Sera terbangun. ia melihat Nathan sedang menangis disampingnya. tangan Nathan masih setia menggenggam tangan Sera disana. Sera menangis tanpa suara. ia mencoba menenangkan hatinya terlebih dahulu. ia mencoba terlihat baik-baika saja dihadapan Nathan. dibalasnya genggaman tangan itu. Nathan terkejut. ia mendongakkan kepalanya perlahan.
" sera...." ucap Nathan.
" hei, sayang..." balas Sera dengan tersenyum.
Nathan berdiri, ia memeluk Sera dengan erat. seketika tangis mereka pecah. tidak ada suara lain disana selain tangis mereka berdua yang terdengar pilu. mereka berusaha saling menerima dan menguatkan satu sama lain. Nou dan Mrs. Romejo pun ikut menangis. mereka hanya bisa mengusap bahu Nathan dan Sera agar keduanya bisa tenang.
Nando yang memperhatikan diujung pintu, hanya bisa menghentikan langkahya. ia memilih untuk mundur, melangkah menjauh dari mereka. diluar ada Kiara, Ivar dan Justin. sedangkan Rafa sudah kembali terlebih dahulu karena mendapat kabar bahwa Noa kontraksi dan akan melahirkan.
......................
"maaf.... aku minta maaf sayang.." ucap Nathan yang masih menangis, ia menunduk tak sanggup menatap wajah Sera.
Sera menangkup kedua pipi Nathan dengan telapak tanganya. ia mengangkat wajah Nathan agar melihat wajahnya.
" aku gak apa-apa, sayang. lihat aku hey.. lihat mata aku.." ucap Sera.
Nathan menatap wajah Sera yang berusaha tersenyum diatas tangisnya. tangis Nathan justru semakin jadi. batinnya sakit melihat wajah istri yang dicintainya itu. wajah yang berusaha tegar , padahal Sera yang banyak terluka.
Sera mengambil tangan Nathan. digenggamnya kedua tangan itu.
" Semua yang terjadi, bukan kemauan kita. aku sudah mengikhlaskan apa yang sudah pergi dan terjadi di keluarga kecil kita. mungkin Tuhan belum kasih aku izin untuk jadi seorang Ibu. mungkin Tuhan merasa aku belum siap untuk jadi Ibu. jadi Tuhan ambil lagi mereka untuk jadi temen kita disana nanti..."
YOU ARE READING
Dia Adalah,Anasera...
Romancepercayakan semua kepada Tuhan-Mu . karena Dia yang akan memberikan jawaban atas semua pertanyaanmu selama ini. just trust in God 🤍