blessed...

31 8 0
                                    

pukul 4 pagi, Nando terbangun. ia turun dari kasurnya dan melihat Kiara masih terlelap. menurut perkiraan Sera akan tiba di Indonesia pada pukul 7 pagi. Nando lalu pergi menuju dapur menyiapkan sarapan untuk Kiara.

setelah selesai menyiapkan sarapan, Nando kembali ke kamarnya. ia lalu mengambil ponselnya dan melihat ada beberapa panggilan masuk dari Nathan pada pukul 2 pagi tadi. Nando lalu menelpon balik Nathan.

" Jo, kenapa ?" ucap Nando.

" Hai Nando. ini dad. " ucap Mr. Romejo.

" oh dad. sorry. Nando kira Nathan karena tadi dia telpon berkali-kali. ada apa dad ?" tanya Nando.

" sudah ada kabar dadi Sera ?" Mr. Romejo bertanya balik.

" belum. dia bilang landing sekitar jam 7an di CGK. ini Nando baru mau siap siap ke bandara dad.." jawab Nando.

" Nando..." Mr. Romejo menghela nafas, ucapan nya terhenti.

" dad? kenapa ? ada apa ?" Nando mulai panik

" pesawat Sera hilang kontak, dan sudah hampir 3 jam belum ada kabar. tadi jam 2 kami baru mengetahuinya." ucap Mr. Romejo.

" dad.. jangan bercanda dad. masih gelap dad disini. mataharinya belum muncul..." Nando berkilah, ia masih tidak percaya.

" no Nando. kami disini semua menemani Nathan, karena sebelum Sera berangkat Nathan mendadak demam. dan setelah selesai makan malam, Nathan memeriksa rute perjalan Sera. dan pesawatnya terhenti di satu titik selama 1 jam pada pukul 8 malam waktu Swansea. setelah kami cek lewat berita, ada kabar pesawatnya hilang kontak setelah lepas landas dari bandara Marco Polo menuju Doha. dad sudah telpon pihak maskapai, dan mereka membernarkan hal tersebut..." Mr. Romejo menjelaskan panjang lebar.

Nando tak bisa berbicara apapun. dadanya sesak. ia seperti tak bisa bernafas saat ini. kepalanya mendadak pusing. berita macam apa yang ia teria pada pukul 5.30 pagi ini ?
Nando berteriak sambil memegang kepalanya, membuat Kiara terkejut dan bangun.

" sayang. hei. Nando. kamu kenapa ?" Kiara mengguncang kencang tubuh Nando. ia tidak bereaksi, hanya tangis yang semakin kencang keluar dari matanya.

" Nando...!!" Kiara menepuk pipi Nando. ia lalu mengambil ponsel Nando dan  melihat nama Nathan disana.

" Nath. kenapa Nath ? ada apa ?" tanya Kiara.

" Kiara, ini papanya Nathan. maaf harus menelpon sepagi ini.." Mr. Romejo lalu menjelaskan apa yang terjadi saat ini. Kiara terdiam dan ponsel Nando jatuh begitu saja ketika ia mendengar penjelasan Mr. Romejo.

bibir Kiara sama kelunya dengan bibir Nando. ia tak bisa berkata apapun. Kiara hendak meluapkan tangisnya, namun ia tahan karena ada Nando yang lebih terpukul mendengar berita ini. ia lalu menarik Nando kedalam pelukkannya. memeluknya dengan erat seraya mengusap punggung suaminya itu.

" Seraaaa..." ucap Nando sambil menangis.

" sayang. hei. denger aku. kita ke bandara, kita cari tau sama sama. oke. biar aku yang nyetir. kamu lagi kalut ,nanti malah bahaya.." Kiara turun dari kasur, mengambil cardigannya dan sweater Nando, ia membantu Nando memakainya lalu bergegas menuju bandara. Kiara memacu mobilnya menuju Soetta Int. Airport. Sedangkan Nando masih terus menangis di kursi penumpang.

...........................

Nathan dan orang tuanya bergegas menuju bandara Bristol untuk mendapat keterangan lebih lanjut mengenai hilangnya kontak pada penerbangan tersebut. Nathan tak berhenti menangis. ia tak punya lagi tenaga untuk bicara. pikirannya kalut saat ini. Mrs. Romejo dengan setia mendampingi Nathan dikursi belakang. ia sama hancurnya, namun sekarang ia harus lebih kuat untuk Nathan.

Dia Adalah,Anasera...Where stories live. Discover now