sureprise...(2)

26 8 0
                                    

pagi itu rumah sakit Singleton cukup ramai oleh pasien yang datang silih berganti ke IGD, termasuk Sera dan Nathan. Sera sempat mimisan dan pingsan setelah sarapan pagi ini. Nathan yang panik dengan sigap membawa Sera kerumah sakit. Ia terlihat khawatir dengan kondisi Sera. sementara Sera berbaring di ranjang , Nathan pergi ke bagian pendaftaran untuk melakukan registrasi.

" Mrs. Sera family..."

Nathan yang sedang duduk disamping ranjang Sera bergegas menghampiri perawat yang baru saja memanggilnya. ia berjalan mengekori perawat tersebut ke ruang dokter yang tadi menangani Sera.

"Mr Noel. Is this the first time your wife has had a nosebleed?"

"I think so, doctor. I've never seen my wife have a nosebleed before."

"I have 2 news regarding your wife's condition."

Nathan seketika merasa takut. ia trauma jika harus mendengar kabar tidak mengenakkan tentang kondisi kesehatan Sera. terlebih ada Nando disini.

"Is it all bad news?" Nathan menelan salivanya. bibirnya terasa kering saat melontarkan pertanyaan tersebut.

"everything is in good condition, Mr Noel." dokter itu tersenyum menatap Nathan.

" Congratulation. Mrs.Ana is pregnant.."

Nathan terkejut dengan apa yang diucapkan dokter tersebut. pasalnya ia ingat betul, Sera baru saja mendapatkan haid .

"but it seems like my wife recently had her period.."

"I don't think it's menstruation. but an early sign of pregnancy. It's normal for women to experience it early in pregnancy.."

"but. Mr. Noel...."

ucapan dokter itu terhenti. Nathan semakin menatap tajam ke arah dokter tersebut.

"I think Mrs. Ana is too tired. so she had a nosebleed and fainted. Is she currently working?"

"Yes, my wife is a CEO at her company in Surabaya. she works from home. but in the last few weeks there has been a little problem. and she also just returned from Surabaya.."

"Okay. I understand now. Mrs. Ana is too tired. because she was only 5 weeks pregnant, so she was very vulnerable. I also just read the history of Mrs. Ana's illness. she had lost her baby several months ago. So it's actually too soon for Mrs. Ana to get pregnant again.."

"So,Mr Noel. I hope you can take good care of Mrs. Ana, because this pregnancy is very vulnerable. I hope you understand what I said."

Nathan terdiam dengan apa yang dikatakan dokter. bukannya ia tidak senang dengan kabar bahagia ini. namun ia merasa bersalah karena tidak memberi jeda untuk Sera , agar ia siap dengan kehamilan keduanya ini. Nathan pergi kembali ke tempat Sera setelah mendengar penjelasan dokter. ia tidak tahu harus berkata apa pada Sera nanti.

"hai, Papa..." Sera tersenyum saat Nathan datang menghampirinya di balik tirai ruang IGD. matanya seketika berkaca-kaca saat Sera memanggilnya dengan sebutan "Papa".

Nathan seketika memeluk istrinya yang masih terbaring lemah itu. ia menangis dan beberapa kali mengucapkan maaf.

" Maaf sayang. aku bener bener minta maaf. aku ga kasih kamu jeda dulu supaya kamu bisa rileks dengan kehamilan kamu yang kedua. aku jahat ya sayang ?" ucap Nathan.

" hei. kenapa jahat ? we didn't do anything wrong, right? Sex is our need as husband and wife. So if I'm pregnant, there's nothing wrong with that. it's a blessing for us. and we must welcome it with joy.." Sera mengusap bahu Nathan.

" ini harus jadi kabar bahagia buat semuanya. Tuhan... terima kasih untuk kado yang begitu indah hari ini..." batin Sera.

Nathan melepaskan pelukkannya. ia lalu mengecup dahi Sera. air matanya masih terjatuh dari kedua mata hazelnya. Sera lalu mengusap air mata Nathan dengan kedua tangannya. Nathan lalu pergi mengambil kursi roda. ia lalu membantu Sera turun dari ranjad rumah sakit. dan pergi menuju lobi rumah sakit untuk segera pulang.

......................

" yang... udah belum sih ? lama banget dandanya..." teriak Kiara.

"apasih. kan pake baju dulu. benerin rambut dulu. pake sepatu, pake jam. bawek banget sih..." Nando mencubit kedua pipi Kiara.

" nanti telat ke bandaranya. kasihan Ale, Noa sama Rafa. kelamaan nungguinnya.." ucap Kiara.

" silahkan masuk tuan putri. jangan marah marah aja yaa. nanti anak aku ikutan marah marah aja kayak mamahnya.." Nando mengusap perut Kiara sambil tersenyum menatap istrinya itu. mereka lalu pergi ke bandara untuk menjemput Rafa dan keluarganya.

..............................

Nathan dan Sera tiba dirumah. mereka kemudian masuk menuju kamar mereka yang berada dilantai 2.

" habis minum obat, istirahat ya sayang.." Nathan mengusap pucuk kepala Sera yang baru saja selesai minum obat.

" kepala aku masih pusing mas.." ucap Sera lirih.

" istirhat ya. muka kamu juga masih pucet baby girl.." Nathan lalu menarik selimut untuk menutup tubuh Sera. tak lupa ia juga mencium Sera. Nathan lalu turun untuk menyiapkan makanan.

............................

" lo dirumah atau gimana jadinya hari ini ?" tanya Nando.

Nathan yang sedang duduk di sofa terlihat bingung menjawab telpon Nando.

" kita dinner aja sama-sama diruma h gue ya Ndo. biar gue yang handle buat makanannya.." jawab Nathan.

" gue udah booking resto btw..." balas Nando.

" dirumah gue aja yaa.." pinta Nathan.

" yaudah yaudah yaudah. nanti malem gue kesana.." ucap Nando.

Nathan menutup teleponnya. ia membuang nafas panjang dan menyandarkan tubuhnya di sofa. Nathan memejamkan matanya sebentar. tak lama kemudian, ia tertidur di sofa. hari ini ia sungguh diberi kabar baik sekaligus.

believe in God.
he never gave anything wrong.

Dia Adalah,Anasera...Where stories live. Discover now