pagi hari Sera sibuk berada di dapur kecil milik Justin. ia sibuk membereskan dapur pria lajang yang berantakan itu. Sera juga sempat membeli beberapa makanan dari minimarket yang berada di dekat rumah Justin. ia menghangatkannya lalu menyiapkanya di meja makan.
sementara itu, 3 pria layaknya anak kecil itu masih tertidur di sofa dengan letak tak beraturan. Sera mendekat dan mengambil alih laptop yang berada di tangan Justin. ia lalu membacanya dengan seksama. memperhatikan apa hasil diskusi mereka tadi malam. matanya menghangat tatkala membaca hasil diskusi tersebut.
"sepeduli itu kalian sama gue, bahkan junior yang belum lahir pun kalian perhatikan dengan detail ?"
Sera membaca bagian dimana Justin merangkum cara perawatan bayi baru lahir baik normal maupun prematur. bagaimana cara memandikannya bahkan hingga waktu pemberian susu. Sera meletakkan kembali laptop di meja dan menghapus air matanya. ia lalu membangunkan Nathan.
"sayang. hei. bangun.." ucap Sera dengan lembut sambil mengusap pipinya.
"hei.." Nathan mencoba membuka matanya perlahan. ia lalu bangun dan duduk bersandar pada sofa sambil mengumpulkan energi agar matanya bisa terbuka sepenuhnya.
"morning babygirl.." Nathan mendekati wajah Sera dan mencium bibirnya. tanpa ragu, Sera membalas ciuman itu.
"morning bigboy. tidur jam berapa semalam ?" tanya Sera.
"gak ingat. tau-tau udah tidur disini.." jawab Nathan sambil tersenyum.
" coffee ?" tanya Sera.
"ehemm. thank you, sayang.."
Sera kemudian beranjak dari sofa dan kembali ke dapur untuk membuatkan Nathan segelas kopi. sementara itu, Nathan masih bergelut dengan 2 adik manisnya yang tak kunjung bangun walaupun sudah ia teriaki.
"bangun gak lo berdua." ucap Nathan kesal sambil mendorong-dorong tubuh Justin dan Marsel.
"abis minum obat tidur apa gimana sih !!!"
kesal karena tak kunjung bangun, Nathan pergi ke dapur dan mengambil bongkahan es batu. ia dengan sengaja memasukkan es batu tersebut kedalam baju Justin dan Marsel. tak menunggu lama, mereka pun terbangun satu persatu.
"sialan banget ! masih pagi padahal..!" gerutu Justin.
"ngapain sih Nath astagaaaa... lo gak tau dingin ???" celetuk Marsel.
"lo berdua yang kenapa. abis minum obat tidur sampe susah dibangunin ??" omel Nathan.
"yaa namanya juga abis match. terus nemenin lo berdua sampe tengah malem. ya ngantuk lah gue.."
"halaaah. semalem cuma gue sama Nathan aja. lo udah mimpi duluan.."
"yaa maap sih.." ucap Marsel tak berkutik.
keributan pagi ini memancing tawa di bibir Sera. seru sekali rasanya tinggal bersama 3 laki-laki yang memiliki tingkat emosi yang meletup-letup. bagusnya, Marsel masih bisa menahan emosinya.
"cuci muka. sarapannya udah siap.." celetuk Sera dari arah dapur.
"astaga. sampe lupa kalo ada Sera.." Justin menepuk dahinya.
"enak kan ? bangun tidur, tinggal makan.."omel Nathan.
" Ser, gak usah repot repot. kita bisa sarapan diluar, Ser.."
"ngajak sarapan doang, bayarin engga.."
"yaa kan lo tuan rumah, lo yang bayar lah Tin.." ocehan Marsel berhasil membuat satu bantal sofa melayang ke wajahnya.
"udah. sarapan dulu sini. jangan ribut aja kayak tom n jerry sama buldognya.."
ketiga pria itu berjalan gontai ke arah meja makan. Justin memperhatikan sekelilingnya. ia melihat bahwa dapurnya menjadi lebih bersih dan rapih.
YOU ARE READING
Dia Adalah,Anasera...
Romancepercayakan semua kepada Tuhan-Mu . karena Dia yang akan memberikan jawaban atas semua pertanyaanmu selama ini. just trust in God 🤍