malam itu keluarga Romejo sedang makan malam bersama dirumah Nou. mereka makan sambil bercengkrama. suasana hangat menyelimuti makan malam hari ini , walaupun diluar sedang hujan. selesai makan malam mereka melanjutkan obrolan mereka diruang keluarga.
" Nou, bagaimana kondisimu? sudah lebih baik ?" tanya Sera.
" aah.. sudah Sera. aku baik baik saja.." Nou tersenyum getir, ia melirik ke arah Mrs. Romejo.
" sudah ke dokter ? lalu apa kata dokter ?" tanya Sera lagi.
semua terdiam termasuk Nathan. Nou melihat ke arah Nathan. Nathan hanya mengangguk, memberi tanda agar Nou menceritakan semua.
" Sera...." ucapan Nou terhenti. bibirnya tiba-tiba menjadi kelu.
" kenapa Nou ? apa yang kau rasa ? kau baik-baik saja ?" tanya Sera dengan wajah panik. Nou bangkit dari sofa, ia lalu menghampiri Sera dsn berlutut didepannya.
" Nou ? ada apa ? jangan seperti ini Nou..." Sera memegang bahu Nou, mencoba untuk membuat Nou berdiri.
" Sera, aku tidak sakit. aku hamil..." ucap Nou dengan terbata. sungguh, ia takut Sera akan terluka.
"Nou..." mata Sera berkaca-kaca . ia lalu berdiri dan memeluk Nou dengan erat.
" aku senang Nou. sangat senang..." ucap Sera dengan bahagia. matanya berkaca-kaca. ia mengusap bahu Nou. sedangkan Nou, ia menangis di pelukkan Sera.
" aku takut kau sedih Sera. untuk itu aku tidak memberi tahu kalian sejak awal..." Nou mengeratkan pelukkannya. Sera lalu melepas pelukkan Nou dan menggenggam tanganya. ia menatap lekat wajah Nou.
" Tuhan tidak pernah salah dalam memberi. jadi kau tak perlu takut Nou. aku dan Nathan punya takdir kami sendiri dan tidak akan sama dengan orang lain. berbahagialah Nou. kami senang menyambut malaikat kecil ini.." Sera mengusap perut Nou yang sudah mulai terlihat sedikit buncit.
Mrs. Romejo menangis melihat pemandangan didepannya. Mr.Romejo dengan setia memeluk dan mengusap lengan istrinya itu. mereka bahagia melihat Sera yang sudah bangkit dari rasa sakitnya. Nathan lalu berdiri meghampiri dan memeluk Nou.
" selamat Nou. jaga dirimu baik-baik.." Nathan memeluk kakaknya itu. ia kemudian menghampiri Daniel , lalu memberikan ucapan selamat juga.
" tolong jaga Nou dan bayinya ya." Nathan menjabat tangan Daniel. mereka tersenyum. Nathan kemudian menghampiri Sera dan menuntunnya kembali duduk di sofa. ia tak melepaskan genggamannya.
setelah selesai bercengkrama, Nathan dan Sera memutuskan untuk pulang kerumah mereka. sedangkan Mr. Romejo dan Mrs. Romejo akan kembali besok pagi kerumah mereka. Nathan dan Sera lalu masuk ke dalam mobil dan pergi meninggalkan rumah Nou.
" kamu gak apa apa sayang ?" tanya Nathan sambil menyetir.
" i'm good Mas Nath. aku seneng. Yara hamil, Nou juga. aku seneng keluarga kita banyak diberikan berkah dari Tuhan. tandanya Tuhan sayang sama keluarga kita.." Sera menjawab Nathan dengan tersenyum lepas. Nathan yang melirik sekilas wajah istrinya itu merasa lega. ia bisa merasakan bahwa Sera sudah bisa menerima semua keadaan.
" kalau perasaan kamu gak baik-baik aja. bilang sama aku ya. aku disini, sama kamu.." Nathan menggenggam tangan Sera. Sera haya mengangguk sambil tersenyum. tak terasa mereka sudah tiba dirumah. mereka lalu bersih-bersih dan bersiap untuk tidur.
...........................
pagi itu mereka sudah bersiap untuk sarapan di resto terdekat. setelah sarapan mereka akan menuju rumah Rafa dan Noa. keberuntungan berpihak pada mereka. Rafa sedang libur 3 hari setelah menjalani match dengan tim nya. jadi mereka bisa menghabiskan waktu bersama mereka dan Ale tentunya.
mereka tiba dirumah Rafa. Rafa dan Noa menyambut mereka dengan bahagia.
"Aku merindukanmu Sera.." Noa memeluk Sera.
" Aku juga Noa. mari habiskan waktu bersama disini.." ucap Sera.
" Ale menunggu didalam. dia tertawa saat aku bilang Mommy Sera akan datang hari ini bersama dengan Papa Nathan.." ucap Noa.
mereka lalu masuk ke dalam. Noa kekamar untuk membawa Ale keluar. bayi mungil itu menggunakan jumper berwarna pink dengan motif stroberi. senada dengan warna kukit dan pipinya yang memerah.
" halo bayi kecilku. Mommy merindukanmu Ale.." Sera menyapa Ale dan menggenggam tangan mungilnya.
" gendonglah Sera. dia sudah lebih besar . jadi kau pasti lebih nyaman menggendongnya.." ucap Noa. ia lalu menyerahkan Ale pada Sera.
" apakah kau banyak minum susu ? kenapa sekarang rasanya bertambah berat ?" ucap Sera pada Ale. bayi kecil itu tertawa.
" aahh rupa-rupanya ia. lihat pipi merahmu ini. rasanya mommy ingin memakannya" Sera menciumi pipi Ale. Noa tersenyum melihat interaksi Ale dan Sera.
" ayo kita ke papa Noel, Ale.." Sera lalu membawa Ale ke sofa. ia lalu duduk sambil menggendong Ale. Nathan mendekatkan duduknya ke mereka.
" halo Ale. apakah papamu bisa mengganti popokmu dengan baik ?" tanya Nathan sambil tertawa.
" pertanyaan macam apa itu ? Ale, kasih tau papa Tejo, kalau papa adalah papa yang handal dalam mengurusmu..." ucap Rafa.
" kalau papa Rafa lelet, marahi saja Ale. papa Rafa emang suka gitu.." tambah Sera.
" ayo Ale, kasih paham Mommy Sera sama papa Tejo. kasih tau mereka kalo papa selalu sigap menjaga Ale.." ucap Rafa. Ale tersenyum mendengar semua candaan itu, seolah olah mengerti dengan yang mereka ucapkan.
pagi itu suasana dirumah Rafa dan Noa sangat cerah. mereka larut dalam candaan dan bersama-sama bermain dan menjaga Ale. rasanya Ale menjadi bayi yang paling bahagia hari ini. ia ditemani oleh kedua mommy dan papanya.
tak berselang lama, Ale menangis. ia rupanya mengantuk karena sudah jam tidur siangnya yang pertama. Noa lalu membawa Ale ke kamarnya. ia juga mengajak Sera untuk menidurkan Ale. Ale pun tertidur. Noa meletakkanya di kasur mereka, tidak di dalam box bayi.
" Sera, bisa aku minta tolong jaga Ale sebentar ? aku mau menyiapkan makan siang untuk kita .." pinta Noa.
" tentu saja Noa. pergilah. biar aku yang jaga Ale disini.." Sera tersenyum. Noa lalu meninggalkan mereka berdua dikamar.
Noa turun , kemudian menyiapkan makan siang untuk mereka. sedangkan kedua laki-laki itu sedang asik bermain PS di ruang tengah. Noa hanya tersenyum melihat mereka. mereka tetap seperti anak-anak walaupun sudah menikah bahkan mempunyai anak.
Noa selesai membuat makan siang. Rafa membantu Noa menyajikan makanan diatas meja. ia juga membantu menata peralatan makan mereka. kerjasama yang baik bukan ?
Noa pergi ke kamarnya untuk memanggil Sera. sesampainya dikamar, Noa tersenyum. hatinya menghangat melihat pemandangan indah didepannya. ia lalu mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto Sera yang sedang tertidur disamping Ale. tanganya berada diatas tubuh Ale. sepertinya tadi Ale terbangun dan Sera berusaha menenangkan Ale. mereka akhirnya tertidur bersama.
" Lihatlah . dua malailat ini sedang tertidur pulas.."
Noa mengirim gambar itu ke Rafa. Rafa yang melihat gambar itu langsung menunjukkan ke Nathan. Nathan tersenyum. itu adalah pemandangan yang ia bayangkan dulu. pemandangan yang ia tunggu ketika pulang training atau pulang match.
" Sera gak usah dibangunin Ael. biarin aja dia tidur dulu sama Ale.." ucap Nathan.
" tapi Sera sarapan gak tadi ? takutnya dia laper Nath..." ucap Rafa.
" nope. aman. tadi kita sarapan dulu sebelum kesini. kalian kalau mau makan duluan, duluan aja. gue nanti tunggu Sera bangun.." ucap Nathan.
Rafa lalu mengiri pesan pada Noa. ia meminta Noa untuk turun dan membiarkan Sera tetap tidur disana. Noa pun turun. mereka tidak makan siang dan memilih untuk menunggu Sera bangun untuk makan bersama.
YOU ARE READING
Dia Adalah,Anasera...
Romansapercayakan semua kepada Tuhan-Mu . karena Dia yang akan memberikan jawaban atas semua pertanyaanmu selama ini. just trust in God 🤍