"dia baik-baik saja. detak jantungnya juga normal. tidak ada yang perlu dikhawatirkan.."
"tapi dia tidak bergerak seharian, dokter .."
"Nath... tenang dulu yaa.." Sera menahan Nathan dengan tangannya.
"bayinya bergerak. hanya saja gerakkanya pelan. ditambah mungkin Nyonya Ana sedang merasakan hal lain. jadi Nyonya Ana tidak menyadari pergerakkan sang bayi.."
"iya dok. saya sempat kaget tadi pagi karena kaki saya bengkak. dan ada beberapa faktor lain, jadi saya tidak menyadari pergerakkan bayi saya.."
"tapi anak saya baik-baik saja kan, dokter ???"
"semuanya baik. kondisi ibunya juga baik. terkait dengan obat yang Nyonya Ana konsumsi untuk terapi, saya rasa tidak memberikan efek buruk terhadap perkembangan bayinya. namun perlu diingat, Nyonya Ana harus tetap mendapat asupan yang cukup karena kehamilanya masuk di kategori rentan cenderung berbahaya. saya rasa, Nyonya Ana dan bayinya bisa bertahan sampai sejauh ini adalah mukjizat dari Tuhan.."
Nathan menatap lekat wajah Sera. ia menggenggam tangan Sera dan tersenyum padanya. ia tahu, Sera kuat karena campur tangan Tuhan dalam setiap waktu yang ia jalani selama masa kehamilan dan pengobatannya. Nathan tidak henti-hentinya bersyukur dengan apa yang sudah Tuhan beri untuknya dan keluarga kecilnya.
keluar dari rumah sakit, Nathan memutuskan untuk mengajak Sera makan di restoran favoritenya. ia juga mampir sebentar di cafe untuk membeli es coklat favorite Sera.
"es coklat favorite mommy, supaya anak papa happy.." ucap Nathan sambil menyodorkan es coklat kesukaan istrinya itu.
"terima kasih, papa.." ucap Sera sambil tersenyum lebar.
"kita makan di tempat kesukaan kamu ya. biar kamu happy, junior juga happy. biar dia aktif lagi kayak biasanya.."
"kalau dia aktif juga kamu gak lagi dirumah.."
"yaa kan aku harus latihan sayang. bukan main atau keluyuran gak jelas."
"bercanda sayang. serius banget mukanya.." ledek Sera sambil tertawa.
"tapi aku gak mau kesana. aku lagi mau makan makanan Indonesia. kita ke restoran Indonesia aja ya.."
"oke. buat mommy apa sih yang engga. lets go..!"
Nathan memacu mobilnya menuju restoran Indonesia yang cukup terkenal di kota London. ya, mereka harus pergi kesana karena restoranya terletak ditengah kota London.
"mau ajak Marsel sama Jussa ?" tanya Nathan.
"hmmm... boleh. biar aku telpon ya.." Sera lalu mengeluarkan ponselnya dan mencari nomor Justin.
"Jussa, lagi dimana ? sibuk gak ?"
"gue masih di klub Ser. kenapa ?"
"gue sama Nathan lagi ke arah London. kita mau makan ke restoran Indonesia yang ada disana. lo mau ikut gabung ?"
"1 jam lagi gue baru selesai. nanti gue langsung kesana ya."
"oke. see ya.."
"Jussa masih latihan. nanti dia nyusul. dia baru selesai 1 jam lagi.."
"pas kayaknya. yaudah coba telpon Marsel yaa.."
Sera mencari nomor Marsel dan mencoba menghubunginya. namun tidajkj ada jawaban. Sera mencoba lagi selama 2x. hasilnya nihil.
"Marsel masih latihan di lapangan kali ya. gak diangkat-angkat telponnya.."
"yaudah gak apa-apa. nanti kalau dia pegang handphone pasti dia telpon balik. kita mau langsung kesana atau kamu mau mampir kemana dulu ?"
YOU ARE READING
Dia Adalah,Anasera...
Romancepercayakan semua kepada Tuhan-Mu . karena Dia yang akan memberikan jawaban atas semua pertanyaanmu selama ini. just trust in God 🤍