suddenly...

21 8 0
                                    

Nathan kembali akan melakukan latihan hari ini setelah libur selama 2 hari. klub nya akan mengikuti Carabao Cup beberapa hari kedepan dan akan banyak match menanti di hari hari berikutnya.

Sera kembali ke dapur hari ini setelah berdebat panjang tadi malam tentang siapa yang akan membuat sarapan dan menyiapkan keperluan latihan Nathan. Nathan akhirnya mengalah setelah merasa tidak bisa lagi melawan keras kepalanya Sera tadi malam. ia membiarkan Sera membuat sarapan dan Nathan menyiapkan sendiri keperluan untuk latihannya.

" ini yakin gak mau dibawain makanan buat bekal makan ?" tanya Sera.

" gak usah sayang. aku bisa makan di cafe klub nanti, atau kalau kamu masak nanti aku makan dirumah terus dinner diluar sama kamu.." Nathan berbicara tanpa melihat Sera. ia sedang menyiapkan keperluan latihannya.

" hmmm..." Sera hanya menggumam tanpa melanjutkan ucapannya. Nathan yang mendengar itu buru-buru membalik.badannya dan menghampiri Sera.

" jangan cemberut gitu. masih pagi sayang. kan kamu udah bikinin sarapan buat aku, abis itu istirahat ya. nanti malem kita keluar dinner bareng, oke.." Nathan menatap wajah Sera. ia lalu mengacak rambut Sera dan kembali merapihkan keperluannya. ia lalu memakai baju dan bersiap untuk sarapan bersama.

" udah tanya Yara, dia ikut gak nanti waktu match ?" tanya Nathan sambil menyantap sarapannya.

" belum. nanti aku telpon selesai bersih-bersih. tapi kayaknya pasti ikut. gak mungkin abang ninggalin Yara sendirian.." ucap Sera.

" Noa ?" tanya Nathan lagi.

" belum. nanti sekaliam facetime sama mbak Razel juga. yaa semoga pada bisa ikut. setidaknya nanti waktu home di Jakarta.." jawab Sera.

" kamu masih suka komunikasi sama Ridho ?" pertanyaan Nathan kali ini berhasil membuat Sera tersedak sandwich nya. Nathan buru-buru memberinya segelas air.

" tiba-tiba banget nanyain mas Idho ? kenapa ?" tanya Sera.

" gak kenapa-kenapa. cuma tanya aja. soalnya disetiap ada berita tentang kamu atau apapun itu, responnya masih seperhatian itu.." ucap Nathan.

" jangan mulai perang ya Nath. bukannya emang mas Idho dari dulu begitu. kalau aku ada macem-macem sama mas Idho, gak mungkin aku berhubungan baik sama mbak Razel. aneh banget tiba-tiba nanyain itu. kurang-kurangin cemburu sama temenya sendiri gak baik. udah mau match jangan cari masalah.." Sera marah kali ini menjawab pertanyaan Nathan. ia meletakkan sandwichnya yang baru dua gigit ia makan dan pergi meninggalkan Nathan. Nathan menepuk dahinya dan meninggalkan sandwichnya di meja makan. ia kemudian menyusul Sera keatas. waktunya tak banyak karena ia harus segera berangkat latihan.

sialnya, Sera mengunci pintu kamarnya. Nathan mengetuk dan memanggil manggil nama Sera. namun tak ada jawaban. Nathan panik namun ia tak bisa gegabah. ia mencoba menelpon Kiara untuk meminta bantuannya.

" Yara, please bantuin aku.." ucap Nathan.

" makannya jangan cari masalah Nath. susah kan kalo udah ngambek gini. yaudah aku coba facetime dulu." jawab Kiara. ia lalu mematikan sambungan telponnya dengan Nathan dan mencoba melakukan facetime dengan Sera. beruntung Sera mengangkatnya.

"lagi ngapain dek ? belum bangun ya ? kok masih selimutan ?"

"ah iya. baru bangun Yara. kenapa ? tumben telpon pagi-pagi banget.."

Kiara mengirim pesan ke Nathan saat ia berhasil menghubungi Sera. Nathan kemudian berteriak dibalik pintu.

" Sera, aku berangkat latihan ya. aku minta maaf Sera. nanti kita pergi jalan-jalan ya. maaf Sera. aku minta maaf. aku pergi yaa.." Nathan lalu turun dan pergi meninggalkan Sera. sementara Kiara dipastikan mendengar ucapan Nathan tadi.

"Nathan kenapa dek ? kamu lagi berantem ?"

" engga kok. gak kenapa kenapa Yara.."

"ih jangan bohong. aku bilang Nando nih.."

"jangan ! ribet ah nanti kalo sama abang. Nathan duluan Yara yang mulai. kenapa coba tiba-tiba nanyain aku masih suka kontekan sama mas Idho atau engga. kan aneh Yara. ngapain coba..!

" oalah. hahaha. namanya cemburu bisa kapan aja dek. ada sesuatu gak kira-kira yang ada hubungannya sama kamu atau Ridho ?"

" gak tau aku. dia cuma bilang katanya kalau ada berita atau apapun tentang aku responnya masih seperhatian dulu. aku aja gak tau ada apa apanya.."

" oh gitu. itu mungkin chat di grup timnas dek. aku sempet baca kok. Justin sempet kirim foto Nathan sama fans nya pake boneka gede gitu. terus dia bilang juga katanya Nathan sampai sewa satu biskop ya ?"

" terus waktu kalian main di arcade. dia juga kirim foto kamu.."

" terus apa balasan mas Idho ?"

" dia cuma bilang hati-hati dan jangan kecapekan.."

" gak ada lagi kok. cuma emang kan Nathan selalu tiba-tiba hilang kalo habis ngasih tau atau apapun itu. dia gak balesin chat yang lainnya juga.

" gak tau ah. aneh. kesel aku.."

facetime mereka berlangsung lama dengan bertambahnya Noa dan Razela disana. mereka sepakat untuk ikut menonton di tribun saat match nanti. mood Sera membaik saat melakukan facetime dengan mereka. sedikit mengobati rindunya kepada teman-teman tribunnya itu.

.........................

Sera bangun dari tidurnya. ia lalu beranjak turun dari kasurnya dan pergi ke kamar mandi untuk mencuci mukanya dan bersiap untuk menyiapkan makan siang untuknya. ia tak menghubungi Nathan sama sekali. Sera sebenarnya sudah tidak marah. hanya saja ia akan membiarkan Nathan dalam perasaan bersalahnya.

saat menuruni anak tangga Sera terkejut mendengar ada suara yang berasal dari ruang televisi. seperti ada orang berbincang disana. Sera menjadi takut. pelan ia menuruni anak tangga dan ia terkejut saat melihat Elkan dan 3 orang laki-laki disana.

" Elks ? kamu kenapa ada disini ?" Sera masih berada di tangga, ia tidak langsung menghampiri Elkan.

" oh hai Sera. nice too see you. ehmm. aku antar Nathan pulang. ada sedikit accident tadi di klub. jadi dia sedikit terluka. aku kesini sama temen-temen klub.." jawab Elkan.

" HAH ?!!" Sera berlari menuju ruang televisi. sontak Elkan berteriak.

" dont run Sera.." ucap Elkan.

dengan wajah panik, Sera mengampiri Elkan. ia terkejut saat melihat Nathan duduk dan membawa bouqet coklat untuknya. rupanya ini semua adalah ide Nathan untuk mendapatkan maaf dari Sera.

" gak lucu tau gak sih. bikin orang panik aja.!" ucap Sera.Nathan berdiri lalu membawa Sera kedalam pelukkanya.

" jangan lari sayang. nanti kamu jatuh. bisa jalan aja kan ?" ucap Nathan.

" gimana aku gak panik, Elkan bilang kamu luka.!" Sera menangis di pelukkan Nathan.

" maaf ya sayang. maaf banget. maaf juga buat tadi pagi. aku ga ada maksud apa apa. jangan marah lagi yaa.." Nathan mengusap bahu Sera sambil memelukknya erat. ia tidak peduli teman-temannya melihat tingkahnya itu.

" gak gitu lagi ya. jangan tiba-tiba bahas mas Idho atau siapapun. kamu boleh cemburu, tapi kalau alasannya jelas. jangan cemburu gak jelas tanpa alasan.." Sera menarik tubuhnya dari pelukkan Nathan. Nathan lalu mengusap air mata Sera dan memberinya bouqet coklat itu. Sera sedikit tersenyum menerimanya.

" Elks, lain kali kamu jangan mau ya disuruh kayak gini. biarin aja Nathan usaha sendiri. dia yang cari masalah, tapi minta bantuin sama orang lain buat nyelesaiinya. nyusahin aja.." ucap Sera.

" its okey Sera. kita lucu aja lihat ekspresi Nathan yang kebingungan. padahal itu salah dia sendiri. lagipula kita mau ajak kamu makan siang diluar sama-sama.." ucap Elkan sambil tersenyum.

" ganti baju ya. kita lunch diluar sama mereka. gak apa-apa kan ?" tanya Nathan. Sera hanya mengangguk. ia kembali ke atas untuk berganti pakaian dan bersiap untuk makan siang siang bersama teman-teman Nathan dan Elkan.

Dia Adalah,Anasera...Where stories live. Discover now