tiba dirumah Rafa, mereka disambut hangat Mrs. Struick, ibunya Rafa. ia disana menemani Noa yang baru saja melahirkan. dan untuk membantu Noa yang baru saja menjadi ibu.
" Sera, aku turut sedih atas kejadian yang menimpamu dan Nathan.." ucap Mrs.Struick sambil memeluk Sera.
"its okey Mom. semua sudah terjadi dan berlalu. doakan aku dan Nath bisa bangkit dan menyusun kembali mimpi kami.." ucap Sera sambil mengusap tangan Mrs. Struick.
"natuurlijk schat. kom binnen. Noa is met Ale in haar kamer." ucap Mrs. Struick.
(Masuklah, Noa ada dikamar bersama Ale)Sera lalu masuk kedalam kamar. Sedangkan Nathan dan Rafa sudah terlebih dulu masuk dan duduk diruang tengah. mereka sedang asik berbincang bersama Mr. Struick.
" hola Noa..." sapa Sera dengan suara sedikit berbisik. Ale sedang tertidur digendongan Noa.
"Sera.." ucap Noa lembut, ia tersenyum bahagia melihat Sera.
Noa lalu meletakkan Ale di box bayi. ia lalu datang menghampiri Sera, dan memeluknya.
" Sera sayang, maafkan aku tidak bisa menemanimu disaat sulitmu kemarin. aku sudah tidak bisa pergi jauh. aku turut sedih Sera." Noa memeluk Sera, matanya berkaca-kaca.
"im okey Noa. semua yang sudah terjadi sedang kuusahakan untuk melupakannya.." balas Sera.
" duduklah. kuambilkan minum untukmu.." ucap Noa, lalu pergi meninggalkan Sera.
Sera berjalan menghampiri Ale di box bayinya. ia menatap dalam dan lembut bayi perempuan mungil menggemaskan itu. Sera menjulurkan tangannya, berusaha menyentuh pipinya. namun ia urungkan karena takut membangunkan bayi mungil itu.
Rafa dan Nathan memperhatikan dari pintu. mata Nathan berkaca-kaca. Rafa yang menyadarinya menepuk bahu sahabatnya itu.
" Sera belum bisa melupakannya, Nath. beri dia ruang dan waktu. kau jangan terlalu memaksanya untuk melupakan hal itu.." ucap Rafa.
"Ik heb hem nooit gedwongen te vergeten wat er gisteren is gebeurd."
(gue gapernah maksa dia buat lupain kejadian kemarin.)" bahkan sejujurnya, gue pun masih merasa sakit setiap ngeliat Sera kayak gini. dia berusaha nutupin dari gue. padahal gue suaminya. dia boleh nangis didepan gue." ucap Nathan.
" Sera berusaha kuat untukmu , Nath." ucap Noa yang datang membawa minum. Rafa lalu mengambil alih gelas itu.
" Dia juga ingin kau lebih kuat darinya. dia tahu kau sedang berusaha untuk mendapat menit lebih di klub mu dan dia tidak ingin menganggu konsentrasi mu. kalian sama sama berkorban. percayalah dengannya. jika kau merasa ia tidak baik baik saja, berikan pelukkan agar ia merasa nyaman tanpa harus bercerita.." ucap Noa sambil menepuk bahu Nathan. mereka lalu masuk bersama ke dalam kamar Rafa dan Noa.
" mau coba gendong Ale ?" tanya Noa yang membuat Sera sedikit terkejut.
"ah.. tidak Noa. ia sedang tidur. nanti terbangun. kau sudah lelah menimangnya..." jawab Sera.
" tidak apa Sera.." ucap Noa. ia lalu mengambil Ale dari box nya, lalu menyerahkannya pada Sera.
" gendonglah Sera.." pinta Noa.
Sera terdiam sesaat. ia ragu untuk menggendong bayi mungil itu. tapi mata Noa yang melihat Sera mengisyaratkan agar Sera berani untuk menggendong Ale. Sera pun mengambil Ale dari gendongan Noa. ditimangnya bayi mungil itu. Nathan tersenyum. hatinya menghangat, begitupun Noa dan Rafa.
Nathan menghampiri Sera. ia merangkul bahu Sera seraya tersenyum. Rafa merangkul pinggul Noa, mendekatkan Noa pada dirinya. mereka tersenyum melihat pemandangan manis didepannya.
YOU ARE READING
Dia Adalah,Anasera...
Romancepercayakan semua kepada Tuhan-Mu . karena Dia yang akan memberikan jawaban atas semua pertanyaanmu selama ini. just trust in God 🤍