victory, history...

29 7 0
                                    

tiba di stadion para pemain turun dari bis dan masuk kedalam lapangan yang sudah mulai ramai diisi oleh para pendukung masing-masing negara. para pemain masuk melalui pintu khusus , sedangkan Justin, Sera dan beberapa staff masuk melalui pintu tribun yang sama dengan penonton lainnya. saat akan menuruni anak tangga, Justin menyodorkan tanganya agar Sera bisa berpegangan. namun dengan halus, Sera menolaknya.

"sini Ser, pegang tangan gue.."

"Jussa, maaf. boleh gue pegang pundak lo aja dari belakang ?"

"sure.."

Sera berjalan menuruni anak tangga dengan memegang pundak Justin. beberapa pasang mata tertuju pada mereka. penampilan Sera yang berubah karena warna rambutnya membuat beberapa penonton tidak mengenalinya. mereka pun bisa dengan jelas mendengar beberapa ucapan penonton.

"itu pacarnya Justin ? cantik parah .."

"pacar ? bukan kali. itu ceweknya lagi hamil. perhatiin deh.."

"ya namanya tinggal diluar negri, udah biasa kalo pacaran tinggal serumah.."

"bukan. mukanya gak asing deh..."

"eh iya. kayak pernah lihat. tapi siapa yaa..??"

" astagaaaaa.. itu Sera. istrinya Nathan. gila lagi hamil makin cantik.."

" iya itu Sera. ini lihat deh, dia update di sosmed nya kok. persis kan baju, tas, sepatu yang dipake sama.."

" inisih barbie hidup. biarpun mukanya Indonesia banget, tapi pas rambutmya dicat begitu, tambah ngaco cantiknya.."

"udah jantungan aja gue, anak bujang satu-satunya bawa gandengan.."

Sera hanya bisa menunduk dan memijat dahinya mendengar ucapan para penontom dibelakangnya. bahkan beberapa diantaranya berusaha untuk meminta foto. namun dihadang oleh beberapa staff timnas atas permintaan Nathan. Sera yang merasa tidak enak, dengan sigap berdiri dan menyapa para suporter yang ada dibelakangnya. ia berdiri dan melambaikan tangan seraya tersenyum dengan lebar. Justin yang sedang duduk, menoleh ke arah Sera dan ikut berdiri menyapa mereka. tak mau ketinggalan moment, mereka mengabadikan moment ini di ponselnya. dan sudah bisa dipastikan, foto mereka akan tersebar dengan cepat di sosial media.

setelah menyapa para penonton, Sera dan Justin kembali duduk dibangku mereka dan melihat para pemain berlatih. Sera tidak berhenti menatap Nathan dan Nando. wajahnya berubah cemas saat ia terus melihat ke arah para kiper yang sedang berlatih. Justin yang menyadari hal tersebut langsung membuka percakapan.

"Nando hebat kok Ser. dimasa-masa fight nya kita supaya lolos sampai kesini, itu bukan hal mudah. tapi Nando bisa lewatin itu semua sama-sama.."

"gue cuma takut abang berkecil hati Jussa. gue paham kok, Marten pasti lebih bagus dari abang. secara statistik dan pengalaman pasti jauh. tapi ya tetep aja. biasanya abang yang turun. sekarang dia yang harus duduk di bench.."

"Ser. pergantian pemain itu hal yang wajar didunia sepak bola. dan buat sekarang kita butuh tim yang lebih powerfull lagi. beban kita makin berat Ser. jadi gak boleh ada yang ngerasa paling hebat atau ngerasa tersingkir. kita semua disini sama-sama berjuang. ibarat Nando presiden, udah habis masa jabatanya. jadi harus lantik presiden yang baru lagi.."

"lo lihat wajah Nando. dia happy kan ? inget Ser, Nando masih punya tanggung jawab bawa klub nya menang di liga. sama kayak Arga dan Satriyo.."

Sera hanya mengangguk mendengar penjelasan Justin. matanya lalu mencari sosok yang dari tadi ia hindari karena ocehannya, Nathan. Sera tidak bisa menemukan Nathan dimanapun, namun ia hanya diam saja dan tidak bertanya pada Justin. sementara dibelakangnya para supporter riuh menyoraki para pemain. Sera tidak sadar bahwa Nathan berjalan dan menghampirinya dari belakang. rupanya teriakan penonton itu tertuju pada Nathan yang berjalan menghampiri Sera.

Dia Adalah,Anasera...Where stories live. Discover now