night market...

28 9 0
                                    

pulang dengan perasaan yang sulit dijelaskan, baik Nathan maupun Sera hanya bisa saling berdiam diri selama perjalan mereka. tidak ada satu kata pun yang kelusr dari mulut mereka berdua. Sera hanya menatap lurus pada jalanan yang ads dihadapanya. Nathan pun hanya fokus menyetir. sesekali ia menoleh ke arah Sera, memastikan bahwa Sera baik-baik saja.

sesampainya dirumah, Nathan memarkirkan mobil hitam miliknya. ia turun lalu membuka pintu untuk Sera dan menuntunnya sampai masuk ke dalam rumah. Sera memilih untuk duduk bersandar di sofa rumahnya. Nathan pergi ke dapur untuk membuat segelas susu hangat untuk Sera dan membawanya ke ruang televisi dimana Sera sedang duduk bersandar.

"kamu lapar sayang ? mau makan apa ? atau mau dinner diluar ? hmm ?"

"dinner diluar kayaknya asik Nath. boleh ?"

"anything for you, Sera." Nathan mencium sekilas bibir Sera. mereka lalu duduk dan saling berpelukan sambil menonton televisi bersama. Nathan merasakan sandaran tubuh Sera semakin berat. ia menoleh ke arah Sera. Sera pun tertidur. Nathan tidak langsung merebahkan tubuh Sera di sofa, ia memilih untuk tetap memeluk Sera yang sedang tertidur.

"hiduplah lebih lama sayang. Tuhan, kali ini saja. aku tidak ingin kehilangan untuk yang kedua kalinya. jika aku harus merelakan sesuatu, aku akan merelakan karir ku dan menghabiskan sisa hidupku bersama Sera..."

sesekali Nathan mengusap lengan Sera dan mencium keningnya. tak terasa air matanya kembali mengalir tanpa permisi. sungguh, baru kali ini ia merasakan sakit yang tidak pernah bisa ia ceritakan. jika dulu Nathan menangis karena harus kehilangan anak kembar mereka, kali ini Nathan menangis karena ia sama sekali tidak siap kehilangan Sera.

menjelang sore, mereka berdua masih tertidur saling berpelukkan. Nathan yang bangun terlebih dahulu seketika langsung memeriksa Sera. ia memastikan Sera tetap bernafas. setelahnya Nathan merebahkan tubuh Sera di sofa. ia memilih untuk menyiapkan sedikit cemilan sehat untuk Sera. di dapur Nathan sibuk memotong buah-buahan dan membuat sedikit oatmeal serta susu. suara berisik yang berasal dari dapur membuat Sera terbangun. ia lalu mencari keberadaan Nathan. dari sofa, Sera memperhatikan Nathan yang lihai menyiapkan makanan untuk dirinya. Sera tersenyum. ia mengeluarkan ponselnya dan mengambil foto Nathan. setelahnya, Sera terus menatap ke arah Nathan.

"hei. sudah bangun ? lapar ya ? junior juga pasti lapar. sebentar ya sayang. papa lagi siapin cemilan buat kamu sama mommy.."

"iya papa. junior laper. udah gak sabar mau makan masakan papa.." ucap Sera sambil tersenyum. ia lalu kembali duduk di sofa dan kembali membuka ponselnya. Sera memilih untuk mengunggah foto Nathan ke media sosialnya dan memberi caption manis disana.

"He is Junior's hero🤍 masakan papa selalu the best 🤍"

Sera meletakkan kembali ponselnya sesaat setelah Nathan datang membawa baki yang penuh dengan makanan. merrka menikmati makanan itu bersama-sama. tidak lupa, Nathan menyiapkan kembali obat-obatan Sera. ia berusaha menahan air matanya saat membuka obat Sera satu persatu. dengan tegar, ia berusah tersenyum agar Sera merasa nyaman. diambilnya segelas air dari dapur. setelah selesai semuanya Sera merapihkan sisa-sisa makanan dan merapihkan meja yang ada di ruang televisi. Nathn beruslha menahanya, namun Sera bersikeras membersihkannya.

"its okey Nath. aku bisa beresin semuanya. kamu kan udah masak. sekarang aku yang bersih-bersih. oke."

" biar aku aja Sera. aku sekalian bersih-bersih didapur ya.."

"Nath... im okey.." Sera menatap tajam wajah Nathan yang membuatnya tak berkutik.

" hati-hati ya. pelan aja bersihinnya. gak usah buru-buru. aku temenin ya didapur.."

" astaga.. oke. iya kamu temenin aja ya. duduk manis di meja makan ya.."

setelah sepakat mereka berdua pergi bersama ke dapur dan membereskan semua bersama-sama. sesekali mereka bercanda dan melempar senyum satu sama lain. seketika mereka lupa dengan kejadian tadi pagi.

Dia Adalah,Anasera...Where stories live. Discover now