dilema...

29 8 1
                                    

pagi ini Nathan kembali menjalani aktifitasnya di klub. seperti biasa, Sera menyiapkan segala keperluan yang akan dibawa Nathan untuk berlatih. ia juga sudah menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. tidak lupa, Nathan juga sudah menyiapkan obat untuk Sera.

"kayaknya udah gak sebanyak kemarin ya obatnya ?" ucap Nathan saat sedang membuka bungkus obat Sera.

"jumlahnya sama. cuma ada beberapa yang diganti fungsinya. mungkin karena ada perkembangan baik kemarin, jadi dosis dan jenis obatnya diganti.."

Sera berjalan ke arah meja makan sambil membawa sarapan untuk mereka. Nathan akan berlatih selama 2 hari sebelum akhirnya menjalani match selanjutnya. Sera memilih untuk tinggal dirumah karena perjalanan cukup jauh dan cuacanya sedang dingin. setelah selesai sarapan, Sera mengantar Nathan untuk berangkat latihan.

"jangan capek-capek sayang. habis ini istirahat ya."

"iya. habis ini aku mandi, terus istirahat."

"papa berangkat dulu ya jagoan. nanti kita main kalau papa udah dirumah.." Nathan membungkuk dan mencium perut Sera. ia juga tidak lupa mencium dan memeluk Sera. Nathan bergegas masuk ke mobil dan memacu mobilnya. Sera kembali setelah mobil Nathan sudah menjauh dari rumahnya.

Sera kembali ke dapur dan membereskan peralatan bekas memasak. setelah selesai, Sera naik ke atas untuk bersih-bersih dan merebahkan tubuhnya di kasur. ia pun terlelap karena sekarang tubuhnya mudah lelah. terlebih obat yang ia konsumsi juga memiliki efek samping mengantuk.

sementara itu di klub, Nathan sedang bersiap untuk latihan. ia juga bertemu dengan beberapa temanya yang juga baru saja kembali setelah membela negaranya masing-masing. latihan tidak terlalu berat hari ini. hanya menjalani pemulihan pasca bertanding. di sela sela waktu istirahatnya, Nathan yang sedang duduk di kantin klub nya, mencoba menghubungi Sera beberapa kali, namun tidak ada jawaban. ia juga sudah mencoba menghubungi telepon rumahnya, namun tidak ada jawaban juga.

"Sera kemana sih ? ketiduran atau kemana ? gak mungkin kan dia pergi gak pamit dulu ?"

Nathan sedikit khawatir dengan situasi yang seperti ini. bahkan tidak ada orang lain yang bisa ia hubungi saat ini.
sayang ia harus menyimpan ponselnya lebih cepat karena latihan juga akan dimulai lebih cepat.

setekah hampir 3 jam berlatih, Nathan bersiap untuk kembali kerumah. sesekali ia menelpon kembali Sera, namun tetap tidak ada jawaban. Nathan memacu mobilnya sedikit lebih cepat kali ini. sepanjang perjalanan, wajahnya nampak khawatir. ia tidak bisa tenang kali ini.

tiba dirumah, Natham langsung berlari sesaat setelah membuka pintu. ia berlari menaiki anak tangga karena Sera tidak ada dilantai bawah. Nathan membuang nafas lega saat ia membuka pintu kamarnya. ia mendapati Sera sedang tertidur pulas disana. Nathan meletakkan ransel dan juga pouch nya. ia lalu berjalan mendekati Sera.

"bikin khawatir aja astaga. ternyata lagi tidur.." ucap Nathan sambil membelai lembut wajah Sera. ia lalu meninggalkan Sera untuk bersih-bersih dan berganti pakaian.

Nathan turun ke lantai bawah dan pergi ke dapur. ia memilih untuk memasak makanan kesukaan Sera. lama ia berkutat di dapur. ponselnya berbunyi ditengah-tengah asiknya ia memasak. rupanya Nando menelponya.

"ya, kenapa Ndo ?" sahut Nathan.

"lo baru pulang dari klub ya ? gue telpon Sera daritadi gak diangkat-angkat. dia kemana ?"

"tidur. gue juga buru-buru pulang karena dia ga angkat telponya. ternyata dia tidur. ini gue lagi masak buat dia kalau bangun nanti. btw, kenapa Ndo?"

"astaga. ternyata sama aja kayak Kiara. dia juga sekarang gampang banget tidurnya. mana pules banget kalo tidur. engga, gak apa-apa. Sera udah ke dokter ? ini gak ada info bocoran gender keponakan gue ?"

Dia Adalah,Anasera...Where stories live. Discover now