pukul 5 sore waktu Swansea, Sera tengah bersiap untuk menjemput Nathan di bandara yang akan tiba pada pukul 7 malam. tidak lupa, ia juga menyiapkan obatnya untuk diminum terlebih dahulu. setelahnya, Sera naik ke kamarnya untuk mandi dan bersiap.
pukul 6.45 Sera tiba di bandara dengan membawa segelas es matcha favorite Nathan. ia juga membeli es coklat untuk dirinya. rencananya mereka akan makan malam diluar setelah dari airport.
Sera duduk diruang tunggu. ia sesekali mengambil snack yang sudah disediakan pihak maskapai di ruang tunggu khusus. jam menunjukkan pukul 7.30 malam. matanya mencari di setiap sudut ruangan mencari keberadaan Nathan.
"lewat 15 menit, kok belom kelihatan ya ?"
Sera memutuskan untuk beranjak dari sofa dan pergi keluar ruang tunggu untuk mencari Nathan. namun saat hendak melangkah, tiba-tiba saja perutnya kram setelah sang anak memberi tendangan pada ibunya.
"sssshhhhhh.... aaawwwwhh...!!!
Sera menghentikan langkahnya dan kembali duduk di sofa. ia mengatur nafasnya agar kram nya mereda. Sera juga mengusap perutnya dan mengajak junior bicara.
"kenapa sayang ? junior capek ya ? bete ya tunggu papah ? sabar ya sayang. sebentar lagi mungkin papa dateng. baik-baik ya. mommy mau ajak junior keluar buat cari papa ya nak.."
Sera masih mengatur nafasnya. kram nya mereda, namum masih terasa sakit. Sera masih belum beranjak dari sofa, takut jika dipaksakan akan kembali lagi kramnya.
"sayang.. hei ... kenapa ???"
suara berat itu menyadarkan Sera. ia membuka matanya. air matanya mentes saat ia membuka mata. Sera refleks bangun dan memeluk Nathan yang ada dihadapanya.
"hei hei hei... kenapa sayang ?"
"lama banget sih ? udah hampir 1 jam dari jadwal loh Nath. aku khawatir. junior juga khawatir jadinya.." Sera menangis sambil memeluk Nathan.
"astaga. 7.35 aku baru landing sayang. belum ambil kopernya. kamunya kecepetan sampe sininya.."
Sera hanya memeluk Nathan sambil menangis tanpa mengucapkan satu katapun. ia kemudian melepaskan pelukkanya dan memilih untuk duduk kembali di sofa.
"kenapa sayang???"
"tadi aku mau keluar cari kamu. mungkin karena akunya cemas, junior juga jadi ikut ngerasain cemas. dia berontak. perut aku kram tadi. sakit banget.." ucap Sera yang masih menangis sesenggukkan.
"astaga.." Nathan menarik Sera kedalam pelukkanya.
"maaf ya sayang. maaf banget. gara gara aku kalian khawatir ya ? junior juga jadi khawatir ya sayang ? maafin papah yaa. sekarang kita pulang yaa.." ucap Nathan sambil mengusap perut Sera. tanpa disangka, junior memberikan respon setelah mendengar suara Nathan. ia tidak menendang, melainkan memutar badanya. terasa dengan jelas pergerakan tubuh bayi mungil itu didalam perut Sera. Sera mencengkram bahu Nathan dan sedikit meringis kesakitan karena pergerakan junior.
"astaga. dia juga kangen kayaknya ?" mata Nathan berkaca-kaca saat ia mendapat respon dari junior.
"ia. dari semalem junior aktif banget pas tahu kalau kamu mau pulang."
Nathan terus mengusap perut Sera dan menciumnya. rasa lelah setelah bertanding dan 12 jam perjalanan seketika hilang dengan sambutan dari orang-orang yang ia sayangi.
"kita pulang ya. biar kamu sama junior bisa istirahat. terina kasih ya sudah jemput aku.."
"dinner nya gimana ?"
"kita order dari rumah aja ya. aku gasabar mau cuddling sama kamu. sama junior juga.." ucap Nathan sambil tersenyum dan mengusap pipi Sera. mereka lalu pergi meninggalkan bandara menggunakan taksi. Nathan tidak melepaskan pelukkanya sedikitpun, bahkan saat berada di dalam taksi. ia benar-benar merindukkan Sera.
YOU ARE READING
Dia Adalah,Anasera...
Romantikpercayakan semua kepada Tuhan-Mu . karena Dia yang akan memberikan jawaban atas semua pertanyaanmu selama ini. just trust in God 🤍