hari ini Nathan kembali untuk melakukan pengecekan fisik di training ground. Sera seperti biasa menyiapkan sarapan terlebih dahulu sebelum mereka berangkat. nantinya juga ia berencana untuk mengemudi menggantikan Nathan.
"kamu beneran bisa nyetir sayang ?" tanya Nathan yang terlihat khawatir.
" bisaaaaa.. tapi aku gapunya driving lisence luar negeri mas. gimana dong ?" tanya Sera balik.
" ah apa minta tolong Elkan aja ya mas ? kita bareng ke training ground. kalau untuk pulang, kita bisa pake public transportation.." ucap Sera.
" kenapa berangkatnya ga naik public juga ? lets try something new..." ucap Nathan yang terlihat bersemangat.
" wait.. kamu okey ? hmmm. pake topi sama kacamata ya ? kalo ada yang lihat terus kenal kamu , gimana nanti ?" tanya Sera.
" sayang. ini Swansea. bukan Indonesia..." ucap Nathan sambil tertawa.
" kemarin aja masih ketemu fans kamu disini. padahal mall nya ga gitu besar. apalagi di public transportation..." ucap Sera dengan khawatir.
" hmmm.. okey okey. aku pake topi sama kacamata ya. pake kaos sama celana olahraga plus sneakers aja. okey gak ?" tanya Nathan.
"oke banget..!!! lets gooooo...!" ucap Sera dengan semangat. Nathan tersenyum melihat tingkah menggemaskan istrinya itu. mereka lalu bersama sama membersihkan meja makan. dan bersiap menuju training ground.
Sera dan Nathan berjalan keluar menuju halte bus. saat mereka sedang menunggu bus, Sera terlihat tak nyaman. ia merasa ada beberapa orang yang mengenalinya dan Nathan. mereka juga beberapa kali mengarahkan kamera ponselnya pada pasangan itu. Nathan yang peka akan hal itu langsung memegang erat tangan Sera.
" its oket Sera. im with you.." ucap Nathan berbisik di telinga Sera.
Sera pun mengangguk. ia berusaha tenang di dalam situasi ini. bus pun tiba. mereka langsung masuk dan duduk di bagian belakang bus. Nathan masih dengan erat menggenggam tangan istrinya itu. Sera terlihat beberapa kali menggoyangkan kakinya. ia masih terlihat cemas.
perjalanan yang ditempuh selama 15 menit itupun berakhir. mereka tiba di halte yang letaknya tak jauh dari training ground. setelah turun bus, mereka berjalan kembali. saat akan masuk ke gerbang, mereka secara tidak sengaja bertemu dengan Elkan yang baru saja tiba.
" Hei Nath. kenapa jalan kaki ? mobil lo kemana ?" tanya Elkan.
" Sera khawatir kalo gue nyetir. dia mau gantiin gue nyetir tadinya. tapi dia gak punya driving lisence luar negri. jadi kita putusin untuk naik public transportation..." jelas Nathan.
" lo kenapa gak telpon gue Nath,Ser.. come on guys. ada gue.." ucap Elkan.
" iya, tadi aku udah kasih saran buat telpon kamu Elks, tapi Nathan bilang kita bisa coba hal baru untuk naik kendaraan umum..." ucap Sera.
" aah I see. oke. pulang nanti sama gue aja ya. sekalian kita makan siang bareng nanti.." ajak Elkan.
" ide bagus Elks. itupun kalau tidak merepotkan.." jawab Sera sambil tersenyum.
" sama sekali engga. dengan senang hati.." jawab Elkan.
Mereka lalu masuk bersama. Nathan kemudian mengganti pakaiannya. ia akan melakukan sederetan tes untuk mengecek kesehatannya. kali ini Sera menunggu sendirian di caffee, karena Elkan harus mengikuti TC. Sera yang bosan mencoba menghubungi Noa. berharap ia bisa facetime dengan Ale.
" Hai Sera. how are you? seneng banget kamu telpon aku ,Sera..." ucap Noa dengan riang.
" Hai Noa. im doing good. aku merindukanmu dan Ale tentunya. kalian baik-baik saja ?" tanya Sera.
YOU ARE READING
Dia Adalah,Anasera...
Romancepercayakan semua kepada Tuhan-Mu . karena Dia yang akan memberikan jawaban atas semua pertanyaanmu selama ini. just trust in God 🤍